Ketika Anda baru membuat perusahaan, Anda harus menyusun rancangan visi dan misi yang nantinya akan digunakan sebagai panduan bagi karyawan Anda untuk menyusun rencana kerja, target kerja dan lain sebagainya.
Visi dan misi sangatlah penting untuk memastikan perusahaan Anda berada di jalur yang tepat dan tidak kehilangan arah. Terdapat beberapa tahap yang bisa Anda lakukan untuk meyusun visi dan misi perusahaan, diantaranya:
Tentukan Nilai-Nilai Perusahaan
Layaknya diri Anda sendiri, sebuah perusahaan pasti memiliki nilai-nilai tertentu yang dipegangnya. Beberapa nilai-nilai yang biasanya digunakan di perusahaan adalah kejujuran, inovasi, integritas, bisa dipercaya, berani, dan lain sebagainya.
Di satu sisi, nilai-nilai perusahaan ini akan sangat berpengaruh terhadap budaya perusahaan Anda. Di sisi lain, Anda juga bisa menggunakannya untuk menentukan visi dan misi perusahaan.
Sebagai contohnya, Microsoft memiliki beberapa nilai-nilai utama yang dipegang, diantaranya adalah inovasi teknologi, menjunjung tinggi perbedaan pendapat, akses teknologi bagi semua perusahaan, serta memberikan pengalaman komputasi terpercaya.
Dari seluruh nilai-nilai tersebut, mereka kemudian merancang pernyataan visi dan misi mereka.
Visi Microsoft adalah “membantu banyak orang dan bisnis di seluruh dunia untuk menemukan potensi tertinggi mereka.”
Sementara itu, misi mereka adalah mendukung tiap orang dan bisnis yang ada di dunia untuk memperoleh lebih banyak pencapaian dari sebelumnya.
Jika dilihat secara umum, visi dan misi sebenarnya tidak terlalu berbeda, bukan? Namun, terdapat satu perbedaan mendasar. Visi, biasanya menjawab pertanyaan “Kemana?”
Kemana bisnis Anda akan membawa masyarakat atau komunitas yang menggunakan produk atau layanan Anda? Dalam hal ini, Microsoft mengungkapkan bahwa mereka ingin membuat masyarakat menemukan potensi tertinggi mereka.
Sementara itu, misi biasanya menjawab beberapa pertanyaan yang lebih spesifik seperti, “Apa?”, “Siapa?”, dan “Mengapa?”
Sebagai contohnya, mengapa perusahaan Anda ingin membuat orang-orang menemukan potensi mereka?
Microsoft mengungkapkan keinginan mereka mendukung para pengusaha untuk memperoleh pencapaian yang lebih besar dari sebelumnya.
Mengetahui Target Anda Secara Jelas
Ketika Anda membuat visi dan misi, mungkin Anda akan merasa sulit karena kedua hal tersebut biasanya hanya dijabarkan secara umum dan dalam jangka waktu panjang.
Oleh karena itu, cobalah untuk melangkah kebelakang dan menganalisis target yang ingin Anda capai dalam jangka waktu tertentu.
Pertama, Anda bisa menetapkan target pribadi Anda. Dalam mementukan target ini, pastikan Anda menggunakan prinsip SMART (specific, measurable, achievable, relevant, time-based) dan pastikan juga target tersebut memotivasi Anda untuk bekerja lebih keras.
Sementara itu, buatlah juga target untuk tim Anda. Jangan menyusun target yang subjektif dan sulit diukur. Pastikan bahwa tiap anggota tim memahami metriks yang Anda gunakan untuk menentukan keberhasilan dari tercapainya target tersebut.
Jadikan Itu Sederhana dan Jelas
Ketika Anda memiliki terlalu banyak ide, akan sulit untuk mengungkapkannya dalam satu kalimat, apa lagi menjalankan ide tersebut! Solusinya? Bersikaplah fokus.
Anda mungkin memiliki banyak ide, tapi terlalu banyak visi justru malah menyebabkan konsentrasi tim Anda terbagi dan sangat sulit untuk mencapai visi Anda.
Susun apa yang menjadi prioritas Anda, lalu pastikan menulis visi Anda dan jika perlu pajang di koridor utama perusahaan Anda.
Dengan begitu, tiap anggota tim juga akan termotivasi untuk mencapai visi perusahaan Anda.
Satu hal penting, jangan sampai visi tersebut hanya mengawang-ngawang di pikiran Anda. Tim Anda perlu tau mengenai nilai yang Anda pegang dan tujuan yang ingin Anda capai agar mereka tidak kehilangan arah.
Berpikir Kedepan
Visi adalah tujuan akhir, namun jangan sampai tujuan tersebut justru menjadi penghalang bagi bisnis Anda. Ketika visi menjadi titik akhir dan Anda sudah mencapainya, maka Anda akan bertanya-tanya, lalu apa yang harus kami lakukan selanjutnya?
Ketika sebuah bisnis berhenti berinovasi, tamatlah mereka. Oleh karena itu, pastikan bahwa visi perusahaan Anda dapat diperbaharui sesuai dengan situasi dan kondisi dari pasar yang ada. Ketika visi Anda sudah tercapai, modifikasi dan rancang tujuan yang lebih jauh lagi.
Bonus : Visi dan Misi dari 3 Perusahaan Besar Dunia
Kekurangan inspirasi untuk membuat visi dan misi yang luar biasa? Anda bisa “menyontek” dari perusahaan-perusahaan ternama dunia.
Perusahaan Pakaian dan Sepatu Olahraga : NIKE
Visi : membawa inspirasi dan inovasi bagi tiap atlet di dunia
Misi : menciptakan terobosan inovasi olahraga, membuat produk berkelanjutan, membangun tim global kreatif dan kaya akan perbedaan, serta membawa dampak positif bagi berbagai komunitas.
Perusahaan E-Commerce : Shopify
Visi : Memberikan pengalaman jual-beli terbaik bagi semua orang, sehingga tiap bisnis bisa berfokus untuk membuat dan menjual produk mereka.
Perusahaan Perabot Rumah Tangga : IKEA
Visi : Menciptakan hidup yang lebih baik bagi banyak orang.
Misi : Menyediakan pilihan lengkap produk rumah tangga yang dirancang dengan baik dan fungsional dengan harga yang terjangkau oleh sebanyak mungkin orang.
Nah, sekarang Anda sudah cukup paham bukan bagaimana cara menciptakan visi dan misi yang tepat bagi perusahaan Anda?
Ketika Anda sedang menyusun visi dan misi perusahaan Anda, lakukanlah secara bertahap. Jangan terburu-buru, lakukanlah riset terhadap perusahaan-perusahaan lain yang bergerak di bidang dan pasar yang sama, lalu buatlah visi dan misi yang lebih baik dari mereka agar Anda bisa menawarkan produk yang lebih baik pula.
Meningkatkan Potensi Karyawan dengan Pelatihan-Pelatihan
Perusahaan pada umumnya selalu mengadakan pelatihan bagi karyawannya, baik sebelum proses perekrutan maupun selama karyawan tersebut bekerja di perusahaan. Pelatihan ini biasanya dilakukan dengan tujuan untuk menjaga performa dari karyawan agar selalu sesuai dengan yang diharapkan perusahaan.
Mari kita simak lebih lanjut mengenai pengertian program latihan, jenis-jenis, manfaatnya bagi karyawan maupun perusahaan serta bagaimana perusahaan ternama menerapkan sistem pelatihannya.
Apa itu Program Latihan?
Pada dasarnya, program pelatihan adalah serangkaian acara atau program yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan karyawan, baik softskillmaupun hardskill, yang kemudian akan berdampak pada meningkatnya performa karyawan pada tugas dan pekerjaannya di perusahaan.
7 Jenis Pelatihan bagi Karyawan
Pada umumnya, terdapat tujuh jenis pelatihan bagi karyawan, yaitu :
Orientasi Awal
Setiap karyawan baru yang akan bekerja di sebuah perusahaan biasanya harus mengikuti orientasi awal. Tahap ini biasanya berlangsung selama satu minggu dan bertujuan untuk memberikan berbagai informasi yang berkaitan dengan perusahaan, diantaranya visi misi perusahaan, budaya perusahaan, struktur perusahaan, aturan perusahaan, dan lainnya.
Sementara itu, masa ini juga digunakan untuk melengkapi berbagai dokumen yang harus diisi oleh karyawan baru serta kebutuhan administrasi lainnya.
Pelatihan On-boarding
Berbeda dengan orientasi, on-boarding trainingmerupakan program pelatihan yang biasanya diadakan oleh tiap departemen. Pelatihan ini ditujukan untuk memudahkan karyawan untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan, serta toolsyang dapat mereka gunakan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.
On-boarding trainingbukan hanya tentang ilmu teknis, tapi juga pelatihan lain yang bisa membantu karyawan baru untuk bekerja secara lebih produktif.
Pelatihan Teknis
Selain pelatihan on-boarding, perlu juga dilakukan pelatihan teknis yang sifatnya berkepanjangan selama masa kerja karyawan bersangkutan. Pelatihan teknis ini bisa berupa programming, analisis data, hingga manajemen media sosial.
Meskipun karyawan bersangkutan telah memiliki bekal kemampuan teknis, pasti masih ada hal lain yang perlu ia pelajari untuk mengembangkan kemampuannya ke tingkat yang lebih tinggi lagi.
Pelatihan Softskill
Bukan hanya pelatihan teknis, pelatihan softskilljuga sama pentingnya bagi karyawan. Bagaimanapun, karyawan yang bekerja di perusahaan harus bekerjasama dengan rekan-rekannya. Kesenjangan softskilldari tiap anggota tim bisa menyebabkan performa tim secara keseluruhan menurun.
Beberapa pelatihan softskillyang biasa diberikan kepada karyawan meliputi kemampuan kepemimpinan, komunikasi, presentasi, penyelesaian masalah, manajemen waktu, dan banyak lagi.
Pelatihan Produk atau Layanan Baru
Perusahaan biasanya akan mengadakan inovasi-inovasi baru atau membeli peralatan baru guna menunjang operasional perusahaan. Pelatihan jenis ini diberikan untuk memberikan pengetahuan yang cukup kepada karyawan dalam menggunakan produk atau memberikan servis bersangkutan.
Pelatihan Ulang
Meskipun karyawan telah bekerja dalam waktu lama, ada kemungkinan mereka membutuhkan pengetahuan dan pelatihan tambahan untuk menjaga kualitas kerja mereka agar tetap sesuai dengan teknologi terbaru. Oleh karena itu, pelatihan ulang bisa dilakukan dalam waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Pelatihan Lintas Fungsi
Jenis pelatihan ini dilakukan pada karyawan antar divisi dengan tujuan untuk memperluas kemampuan karyawan selain bidang yang mereka kuasai. Sementara itu, hubungan antar karyawan juga bisa semakin erat sehingga kerjasama tim juga bisa ditingkatkan.
Bagaimana Pelatihan Meningkatkan Potensi Karyawan
Pelatihan memiliki fungsi yang sangat signifikan bagi karyawan secara pribadi maupun perusahaan. Beberapa manfaat tersebut diantaranya adalah :
Meningkatkan kualitas tenaga kerja.
Dengan diterapkannya berbagai program pelatihan, maka tiap karyawan akan bisa meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mereka di bidangnya masing-masing yang jelas akan berpengaruh terhadap keberjalanan perusahaan pula.
Jalan Pintas untuk Mencapai Target Perusahaan
Program pelatihan yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan karyawan tentu saja akan memberikan dampak positif pada performa karyawan pula. Secara tidak langsung, target dari tiap individual pun bisa lebih mudah tercapai. Apabila tiap karyawan memiliki kualifikasi yang tinggi, maka tujuan perusahaan juga akan lebih cepat tercapai.
Menemukan Karyawan dengan Potensi Lebih
Dengan mengadakan pelatihan, Anda mungkin saja bisa menemukan karyawan dengan kemampuan yang jauh lebih tinggi daripada rekan-rekannya. Selain kemampuan teknis, soft skillseperti manajemen waktu, kemampuan bekerja sama juga bisa menjadi salah satu pertimbangan yang penting untuk menentukan kemampuan seorang karyawan.
Dari hasil pelatihan tersebut, Anda bisa menetapkan lebih lanjut jabatan atau posisi yang lebih tepat bagi tiap karyawan. Misalnya, staf bisa Anda promosikan ke jabatan manajer karena kinerjanya terlihat sangat baik ketika proses pelatihan.
3 Tipe Pelatihan dari Perusahaan Ternama di Dunia
Amazon
Siapa yang tidak mengenal perusahaan e-commerceternama asal Amerika ini? Dengan jumlah karyawan mencapai 250.000 orang, Amazon membayar terlebih dahulu 95% biaya pelatihan spesifik dari tiap karyawan. Sementara itu, setiap karyawan yang akan dipekerjakan oleh Amazon juga dibekali dengan pelatihan intensif selama satu bulan lamanya, termasuk latihan kepemimpinan.
Schneider Electric
Perusahaan yang bergerak di bidang manajemen energi dan automatisasi ini menawarkan program pelatihan yang sedikit berbeda dengan perusahaan lain, yaitu dalam bentuk Schneider Electric University yang berfokus pada pengetahuan umum berupa kepemimpinan, kemampuan fungsional hingga edukasi mengenai pelanggan.
Sementara itu, diberikan juga fasilitas pelatihan berupa Schneider Energy University, yaitu program pelatihan online yang lebih membahas mengenai efisiensi energi dan pelatihan teknis lainnya.
Marriott International Inc.
Sebagai salah satu perusahaan yang menyediakan jasa hotel dan penginapan, Marriott harus menjamin performa dari 200.000 karyawannya yang tersebar di seluruh dunia.
Program pelatihan yang disediakan berupa pelatihan virtual dan langsung, yang mana meliputi pelatihan pengembangan karir hingga kehidupan profesional, misalnya cara memanajemen waktu, kepemimpinan dan keseimbangan kerja dan kehidupan.
Bagaimana, apakah Anda sekarang sudah lebih memahami mengenai pelatihan dan fungsinya bagi perusahaan Anda? Tiap perusahaan memiliki program pelatihannya masing-masing. Temukan program yang memang sesuai dengan visi misi perusahaan Anda dan dorong karyawan Anda untuk mencapai potensi tertingginya!
Sebagai seorang HRD maupun pemilik perusahaan, Anda mungkin berniat untuk memberikan bonus kepada karyawan Anda sebagai tanda terima kasih atas jerih payah mereka yang membawa keuntungan besar bagi perusahaan.
Bonus tidak bisa dihitung secara sembarangan. Jika Anda tidak memiliki standar tertentu, bisa jadi karyawan Anda merasa tidak adilkarena menerima bonus yang lebih kecil daripada rekannya ketika jasa yang ia berikan jauh lebih besar. Di sini, kami akan menjelaskan pengertian bonus, manfaatnya, jenis-jenis bonus, serta cara menghitung bonus secara tepat. Simak penjelasan berikut ini!
Apa Itu Bonus
Menurut Edaran Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. SE-07/MEN/1990 Tahun 1990 tentang Pengelompokan Komponen Upah Dan Pendapatan Non Upah, bonus bukan merupakan bagian dari upah, melainkan berupa imbalan yang diberikankepada karyawan sebagai kompensasi atas keuntungan perusahaan maupun tercapainya target perusahaan yang disebabkan karena kinerja dari karyawan tersebut.
Manfaat Pemberian Bonus
Meskipun pemberian bonus dapat mengurangi anggaran perusahaan, namun tindakan ini dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan dalam jangka waktu panjang. Pertama-tama, bonus dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan, yang kemudian akan berdampak pada meningkatnya motivasi karyawan untuk bekerja dan mencapai target perusahaan. Sementara itu, pemberian bonus juga bisa mengurangi jumlah turnoverkaryawan, yang tentu saja akan menyebabkan berkurangnya pengeluaran perusahaan secara keseluruhan.
6 Jenis Bonus yang DiberikanKepada Karyawan
Berbeda dengan THR atau kompensasi lembur, pembayaran bonus sifatnya tidak wajib. Secara umum, terdapat enam jenis bonus, yaitu :
Bonus Tahunan
Bonus ini biasanya diberikan pada karyawan di tahun berikutnya atas keberhasilan perusahaan di tahun sebelumnya. Tidak ada perhitungan yang pasti mengenai bonus ini, namun biasanya tergantung pada laba perusahaan di tahun sebelumnya.
Sementara itu, bonus tahunan yang diperoleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) biasa dikenal dengan sebutan gaji ke-13.
Bonus Prestasi
Untuk memotivasi karyawan agar bekerja secara lebih baik lagi dalam mencapai target atau malah melebihi target perusahaan, bonus prestasi biasanya diberikan. Dalam hal ini, dua orang yang memiliki jabatan dan upah pokok sama bisa saja memperoleh jumlah bonus yang berbeda tergantung dari kinerjanya.
Bonus Keahlian
Bonus ini akan diberikan pada karyawan yang berhasil memperoleh sertifikasi khusus berkaitan dengan bidang kerjanya. Misalnya, sertifikasi copywriting bagi seorang copywriter atau sertifikasi Cisco Certified Network Professional(CCNP) bagi seseorang yang bekerja di bidang IT.
Bonus Referral
Lagi-lagi, karena mencari karyawan bertalenta adalah hal yang sulit. Oleh karena itu, bonus referral biasanya diberikan kepada seorang karyawan yang berhasil merekomendasikan kandidat, yang pada akhirnya dipekerjakan oleh perusahaan.
Bonus Retensi
Mencari karyawan yang bertalenta adalah tantangan besar bagi perusahaan. Oleh karena itu, mereka berusaha menahan karyawan yang berperan besar bagi kinerja perusahaan dengan menggunakan bonus retensi. Dengan diberikannya bonus ini, karyawan akan terikat untuk bekerja dengan perusahaan bersangkutan dalam kurun waktu tertentu.
Tantiem
Tantiem pada umumnya diberikan kepada komisaris dan direksi atau bahkan karyawan. Menurut KBBI, tantiem merupakan bagian keuntungan perusahaan yang diberikan kepada karyawannya sebagai tanda terima kasih atas prestasi atau jasa yang telah mereka berikan selama masa kerja.
Cara Menghitung Bonus bagi Karyawan
Bonus yang paling umum diberikan kepada karyawan adalah bonus tahunan, sehingga perhitungannya akan dibahas secara mendetail pada artikel ini. Meskipun setiap perusahaan memiliki acuannya sendiri dalam menghitung bonus karyawan, rumus berikut dapat Anda jadikan pedoman untuk menghitung bonus karyawan Anda.
Secara umum, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi bonus karyawan, yaitu lama kerja, tingkat jabatan, dan sanksi yang pernah diterima karyawan. Tiap faktor tersebut diwakilkan dalam persen dan akan berpengaruh terhadap besar bonus karyawan.
Lama Kerja
Tahun
Poin
1 – <2 tahun
90%
2 – <4 tahun
100%
4 – <6 tahun
110%
6 – <8 tahun
120%
8 – <10 tahun
130%
>10 tahun
140%
Tingkat Jabatan
Jabatan
Poin
Operator
80%
Kepala Regu
90%
Supervisor
100%
Inspektur
110%
Manajer
120%
Sanksi (Pengurangan Poin)
Sanksi
Poin
Skorsing 6 bulan
50%
Skorsing 3 bulan
60%
SP III
70%
SP II
80%
SP I
90%
Tanpa sanksi
100%
Sebagai ilustrasi, Mawar adalah seorang supervisor IT di PT Tarumajaya yang telah mengabdi di perusahaan tersebut selama 5 tahun lamanya. Sayangnya, ia pernah memperoleh sanksi berupa SP I. Gaji yang diterima Mawar setiap bulannya adalah sebesar Rp 8.000.000,00. Jika perusahaan akan memberi Mawar bonus, berapa jumlah yang harus diberikan perusahaan?
Untuk memudahkan perhitungan, Anda bisa menggunakan tabel sebagai berikut.
Nama
Tingkat Jabatan
Lama Kerja
Sanksi
Gaji
Mawar
Supervisor (100%)
5 tahun (110%)
SP 1 (90%)
Rp 8.000.000,00
Bonus yang diterima Mawar adalah
= poin tingkat jabatan x poin lama kerja x poin sanksi x gaji
= 100% x 110% x 90% x Rp 8.000.000,00
= Rp 7.920.000,00
Cara Menghitung Bonus bagi Karyawan Sistem Payroll
Menghitung bonus karyawan bukanlah hal yang mudah. Meskipun Anda sudah menggunakan program excel, masih mungkin terdapat kesalahan pemasukan data yang akan berakibat kepada penurunan keuangan perusahaan.
Oleh karena itu, beberapa perusahaan besar yang telah memiliki ribuan karyawan mulai memanfaatkan software payrollyang dapat secara otomatis menghitung absensi, gaji, hingga bonus karyawan. Menarik, bukan?
Itu dia pengertian dan pedoman untuk menghitung bonus karyawan. Ketika menghitung bonus karyawan, pastikan Anda sedang dalam keadaan prima dan fokus untuk menghindari salah perhitungan. Selamat mencoba!
Cara Menghitung Kompensasi : Ini Penjelasan Lengkapnya!
Sebuah perusahaan yang sudah berskala cukup besar pasti memiliki karyawan. Jika Anda baru pertama kali membuka usaha atau bekerja di bidang HRD dan bingung bagaimana cara menghitung kompensasi karyawan, berikut penjelasan lengkapnya!
Pengertian kompensasi
Istilah kompensasi sering kali terdengar dalam dunia kerja. Pemilik perusahaan memiliki kewajiban untuk memberikan kompensasi bagi karyawannya. Lalu, apa itu kompensasi? Kompensasi adalah imbalan, berupa uang maupun barang yang diberikan perusahaan kepada karyawan sebagai balas jasa atas pekerjaan mereka. Pada umumnya, kompensasi diberikan dalam bentuk uang.
Jenis-Jenis Kompensasi
Secara umum, kompensasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu kompensasi finansial dan kompensasi non-finansial. Sementara itu, kompensasi finansial dibagi menjadi kompensasi langsung dan tidak langsung. Kompensasi finansial langsung diberikan dalam bentuk uang dan dikenakan PPh 21. Beberapa kompensasi finansial langsung diantaranya adalah gaji, insentif, bonus, tunjangan THR hingga pembagian saham.
Sementara itu, dikenal juga kompensasi finansial tidak langsung, yang mana diberikan dalam bentuk uang, namun oleh pihak ketiga. Beberapa contohnya adalah berbagai jenis premi asuransi (jiwa, kesehatan, ketenagakerjaan) yang akan dinikmati oleh karyawan dalam bentuk biaya pengobatan atau tabungan di saat hari tua nanti.
Terakhir, kompensasi non-finansial. Kompensasi dalam bentuk ini tidak harus dalam bentuk uang, namun bisa memberikan dampak positif bagi karyawan. Contohnya, lingkungan kerja yang suportif dan nyaman, hak untuk cuti hingga jam kerja yang lebih fleksibel.
Cara Menghitung Kompensasi
Apabila Anda baru pertama kali membuka usaha dan bingung bagaimana menghitung besarnya kompensasi bagi karyawan, maka kami akan memaparkannya secara lengkap di artikel ini. Pertama-tama, upah pokok.
Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, upah pokok harus bernilai minimal 75% dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap. Perhitungan upah pokok ini bisa didasarkan pada tiga hal, yaitu rata-rata nilai pekerjaan tersebut di pasaran, lokasi pekerjaan, dan kontribusi karyawan terhadap perusahaan tersebut.
Sebagai contoh, upah karyawan di bidang IT berkisar antara 4 juta hingga 25 juta, sementara upah karyawan di bidang Human Resouces berkisar di antara 2 juta hingga 13 juta. Selain itu, lokasi pekerjaan juga berpengaruh besar terhadap gaji karyawan. Misalnya, Anda mungkin harus membayar upah yang lebih tinggiuntuk karyawan yang bekerja di Jakarta dibandingkan dengan karyawan yang bekerja di Jawa Tengah. Hal ini karena UMP Jakarta cenderung lebih tinggi, begitu juga dengan biaya hidupnya.
Selain itu, kontribusi karyawan terhadap perusahaan juga menjadi faktor yang penting. Karyawan yang memberikan pengaruh besar terhadap kemajuan perusahaan bisa mendapatkan kompensasi yang lebih besar dibandingkan rekan-rekannya.
Lalu, bagaimana cara menghitung kompensasi karyawan yang tidak bekerja secara sebulan penuh? Apabila perusahaan dalam keadaan mendesak dan sangat membutuhkan tenaga kerja, maka mau tidak mau mereka harus mempekerjakan karyawan dari tengah bulan atau bahkan mendekati akhir bulan.
Untuk kasus serupa, maka dapat dilakukan perhitungan gaji prorata. Cara menghitungnya pun cukup mudah.
Untuk gaji prorata yang dihitung berdasarkan hari kerja, maka :
= (jumlah hari kerja/jumlah hari kerja sebulan) x gaji dalam satu bulan
Sebagai ilustrasi, Budi memiliki gaji per bulan sebesar Rp 4.000.000. Ia bekerja mulai dari tanggal 14 November dengan waktu kerja 5 hari/Minggu. Berapakah gaji Budi?
Budi bekerja mulai dari tanggal 14 November hingga 30 November, yaitu sebanyak 12 hari kerja. Apabila dihitung dengan menggunakan rumus diatas, maka
= (12 hari/22 hari) x Rp 4.000.000,00
= Rp 2.181.818,00
Bila dibulatkan, maka Budi menerima gaji sebesar Rp 2.182.000,00.
Sementara itu, terdapat juga kasus lain yang mana karyawan tidak bekerja dalam rentang jam yang sama setiap harinya. Dalam kasus tersebut, maka harus dilakukan perhitungan gaji prorata berdasarkan jam kerja. Rumus yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
= (1/173) x jam kerja dalam satu hari x jumlah hari kerja x gaji dalam satu bulan
Sebagai contohnya, Susi menerima gaji sebesar Rp 3.500.000,00 per bulan. Ia bekerja mulai dari tanggal 14 November, namun pada dua hari pertama, ia hanya bekerja selama 7 jam, sementara sisanya 8 jam. Lalu, bagaimana cara menghitung kompensasi upah untuk Susi?
Gaji Susi per jamnya adalah sebagai berikut :
= 1/173 x Rp 3.500.000,00
= Rp 20.231,00
Sementara itu, gaji Susi selama masa kerjanya adalah =
= ( 10 hari x 8 jam x Rp 20.231,00) + ( 2 hari x 7 jam x Rp 20.231,00)
= Rp 1.901.714,00
Cara Menghitung Kompensasi Karyawan dengan Menggunakan Payroll
Menghitung gaji karyawan bukanlah hal yang mudah. Selain butuh ketelitian, Anda juga harus selalu updatedengan peraturan terbaru, misalnya jumlah pajak penghasilan serta BPJS ketenagakerjaan. Bayangkan saja apabila Anda harus memasukkan ke excel setiap data-data tersebut. Kesalahan satu angka saja bisa berakibat fatal pada kondisi keuangan perusahaan.
Oleh karena itu, telah banyak hadir sistem software payrollyang bisa membantu Anda menghitung absensi karyawan, gaji karyawan, termasuk bonus, insentif, dan masih banyak lagi. Selain itu, software payrollbiasanya bisa dioperasikan secara online, sehingga koordinasi antar anggota HRD pun dapat dilakukan dengan mudah dan kesalahan atau double input bisa dihindari.
Bagaimana, apakah Anda sudah cukup paham mengenai cara menghitung kompensasi karyawan? Jika Anda memiliki anggaran berlebih, tidak ada salahnya menggunakansoftware payroll karena bisa menghemat waktu sekaligus menghindariterjadinya kesalahan.
7 Tips Memotivasi Karyawan untuk Membawa Perusahaan Menuju Kesuksesan
Dalam perusahaan atau bisnis, sumber daya manusia adalah hal yang sangat penting. Kemampuan karyawan dalam mengambil keputusan serta menciptakan inovasi bisa menjadi kunci penentu kesuksesan perusahaan. Masalahnya, bagaimana cara memotivasi karyawan Anda untuk bekerja dengan semangat dan membawa perusahaan ke tingkat yang lebih baik lagi?
Menurut data dari Gallup, hanya 15% karyawan yang merasa bersemangat dalam lingkungan kerja mereka. Bagaimana dengan 85% sisanya? Karyawan yang merasa tidak bersemangat dan terlibat langsung dalam perusahaan akan memiliki performa kerja yang buruk dan secara statistik, menghabiskan 450-500 miliar dolar anggaran perusahaan setiap tahunnya.
Sudah paham bukanseburuk apa akibat dari karyawan yang tidak termotivasi dalam melaksanakan perkerjaannya?Pertanyaannya, bagaimana menanggulangi hal tersebut? Simak 7 cara ampuh berikut ini.
Suportif, Materi dan Ilmu
Jika Anda ingin karyawan bekerja secara maksimal, maka Anda harus memberikan kompensasi yang sesuai dengan hasil kerja mereka dan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Apabila mereka lembur, pastikan Anda memberikan mereka bonus secara adil sesuai dengan jam lembur mereka. Meskipun tidak semua orang menganggap uang sebagai faktor terpenting, tunjukan profesionalisme perusahaan dengan memberikan hak-hak karyawan.
Selain materi, ilmu juga adalah hal yang sangat penting. Apabila karyawan mengalami kesulitan dalam mencapai targetnya dan tidak bisa menyelesaikan sebuah permasalahan, pastikan Anda memberikan perhatian pada kondisi mereka dan memberikan masukan yang dapat membantu mereka.
Apresiasi dan Feedback
Apresiasi adalah kompensasi yang paling mudah untuk dilakukan. Sayangnya, banyak orang yang melupakannya. Peningkatan kerja, sekecil apa pun harus tetap Anda apresiasi. Caranya pun cukup mudah, misalnya dengan membahas keberhasilan karyawan bersangkutan di rapat bulanan atau cukup mengucapkan “kerja bagus” di kala makan siang.
Dengan diberikannya apresiasi, karyawan bersangkutan akan mengetahui bahwa hasil kerja mereka dihargai dan berarti bagi kemajuan perusahaan. Dengan begitu, mereka akan termotivasi untuk melakukan pekerjaan secara lebih baik lagi.
Lalu, bagaimana jika sebuah target pekerjaan tidak tercapai? Jangan langsung melimpahkankesalahan pada seorang karyawan, melainkan adakan pertemuan dengan seluruh anggota tim untuk mencari penyelesaian atas masalah tersebut.
Selain itu, berikan juga feedback membangun atas kinerja karyawan selama ini agar mereka berusaha memperbaiki kesalahannya, tapi tidak menyerah atau takut untuk mencoba inovasi-inovasi yang baru.
Ciptakan Suasana Positif
Banyak karyawan yang merasa tidak betah dan tidak bisa menunjukkan kemampuan tertingginya karena lingkungan kerja yang tidak suportif dan dipenuhi oleh drama kantor. Pastikan bahwa suasana kerja di tiap tim saling mendukung tanpa adanya gosip-gosip miring yang beredar.
Sementara itu, ketika setiap anggota tim memiliki sikap yang positif dan percaya bahwa setiap target yang ditetapkan bisa dicapai, maka performa tim juga akan meningkat.
Quality Time
Bagaimanapun manusia bukanlah robot. Mereka membutuhkan hiburan dan kegiatan yang mampu mempererat hubungan antar satu sama lain. Oleh karena itu, acara seperti gathering atau jalan-jalan bisa diadakan secara teratur untuk meningkatkan motivasi mereka.
Terkadang, Anda bahkan bisa menciptakan quality timeini di sela-sela makan siang atau coffee break. Cukup tanyakan bagaimana hari-hari mereka, rencana akhir pekan atau hal-hal lainnya yang tidak berkaitan dengan pekerjaan.
Ketika seorang karyawan merasa dirinya dimanusiakan oleh teman-teman sekantor maupun atasannya, maka ia juga akan lebih semangat untuk bekerja.
Beri Jenjang Karier yang Jelas
Tidak ada karyawan yang hanya ingin bergelut di satu posisi dalam waktu yang lama. Beri mereka kesempatan untuk mengembangkan kemampuan mereka dan meraih jabatan yang lebih tinggi lagi.
Secara teratur, adakan penilaian terhadap kinerja karyawan dan berikan pelatihan tertentu untuk meningkatkan kemampuan mereka.
Dengarkan Apa Kata Mereka
Di zaman sekarang, “Yes Man” sudah bukan lagi tren para karyawan. Daripada hanya menyetujui segala keputusan dari yang diatas, karyawan lebih memilih untuk memberikan masukan yang membangun dengan hasil yang lebih baik pula.
Dalam menghadapi anggota seperti itu, Anda harus berusaha bersikap fleksibel atas pemikiran Anda. Coba dengarkan dulu pendapat dan inovasi mereka, analisis secara mendalam. Jika ide mereka memang memiliki potensi keberhasilan yang tinggi, tidak masalah untuk merealisasikannya, bukan?
Ketika karyawan menyadari bahwa pendapatnya didengarkan, maka mereka juga akan lebih termotivasi untuk menunjukkan kinerja yang lebih baik.
Berempati
Hal ini mungkin terdengar sederhana, namun banyak orang yang mengacuhkannya. Ketika Anda memanusiakan karyawan Anda, maka mereka akan merasa lebih nyaman dan termotivasi untuk bekerja.
Mengejutkannya, menurut data dari Forbes, meskipun 92% CEO merasa bahwa mereka menunjukkan rasa empati, hanya 50% dari karyawan yang merasa bahwa CEO mereka memiliki empati.
Memang terkadang ada banyak tugas dan target yang harus diperhatikan, sehingga kesejahteraan karyawan terlupakan. Namun, apakah Anda berani menanggung risiko rendahnya motivasi kerja karyawan yang akan berpengaruh terhadap menurunnya performa tim secara keseluruhan?
Empati dapat ditunjukkan dengan banyak hal, misalnya mulai dari memberikan kesempatan pada karyawan untuk mengambil cuti izin sakit maupun acara darurat lainnya.
Itu dia 7 hal yang dapat Anda lakukan untuk memotivasi karyawan agar lebih semangat bekerja dan memberikan hasil yang lebih baik bagi perusahaan. Bagaimana, tidak sulit, bukan?
Jadi pertanyaannya, kenapa Anda harus belajar untuk memanage tim Anda secara milenial? Bukankah lebih mudah mempertahankan nilai dan norma yang sudah ada sejak awal?
Menurut data dari brookings, 75% tenaga kerja akan dipegang oleh milenial pada tahun 2025. Meskipun milenial cenderung lebih inovatif dan kreatif, mereka tidak ingin terjebak pada peraturan yang kaku maupun birokrasi yang rumit. Masalahnya, mereka cukup keras dalam pemikiran mereka tersebut.
Jika Anda ingin menjaga kelangsungan perusahaan Anda dalam jangka waktu panjang, maka simak 5 cara memanage tim secara milenial ini.
Pahami Nilai Mereka, Ciptakan Budaya yang Sesuai
Uang bukanlah segalanya. Paling tidak, bagi milenial. Menurut kebanyakan dari mereka, akan lebih berarti ketika budaya perusahaan sejalan dengan nilai-nilai dan pemikiran mereka.
Dalam hal ini, mereka akan bisa bekerja dengan lebih keras ketika mereka mengetahui bahwa apa yang mereka lakukan membawa sebuah perubahan positif yang sejalan dengan nilai-nilai mereka.
Hal yang sama juga terjadi pada nilai-nilai pribadi mereka. Sebagai contohnya, penelitian dari Fidelity Investment mengungkapkan bagaimana kebanyakan milenial bersedia memperoleh gaji yang lebih kecil asalkan terdapat keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi mereka.
Oleh karena itu, mereka tidak lagi terikat dengan jam kerja 9-5 di dalam kantor dan lebih menyukai bekerja dengan cara mereka sendiri serta kesempatan untuk melihat dunia dan hal-hal baru yang mereka tidak ketahui sebelumnya.
Berikan Visi, Bukan Misi
Sebelumnya, Anda mungkin sudah terbiasa mengurus anggota tim Anda hingga hal yang sangat mendetail. Metode seperti itu tidak akan bekerja untuk para milenial. Sebaliknya, beri mereka tujuan dan mereka akan mencapainya dengan cara mereka sendiri.
Meskipun di satu sisi, karakter mereka ini mungkin mengacaukan fondasi dan struktur organisasi, namun kreativitas mereka bisa membuat perusahaan Anda mencapai kesuksesan yang tidak pernah Anda bayangkan sebelumnya.
Tantangan dan Kesempatan Berkembang
Ya, sudah tidak zamannya lagi bekerja secara rutinitas hanya untuk menjaga keberlangsungan perusahaan. Milenial mencintai tantangan. Mereka selalu mencari kesempatan baru yang bisa membuat mereka berkembang secara pribadi maupun kehidupan karir.
Oleh karena itu, beri mereka target jangka pendek yang bisa memberikan dampak besar bagi perusahaan. Anda mungkin akan terkejut dengan hasil yang bisa mereka berikan.
Jika Hasil Kerja Mereka Memuaskan, Tunjukan!
Lagi-lagi, pengakuan bukan lagi soal gaji atau uang. Milenial mendambakan pengakuan dari bos mereka, rekan kerja, dan orang-orang di sekitar mereka. Di dunia yang dikuasai oleh media sosial, milenial ingin menunjukkan kesuksesan dan keberhasilan mereka ke seluruh dunia.
Lalu, apa yang harus Anda lakukan? Apresiasi pencapaian mereka, baik secara pribadi maupun sebagai tim. Jadikan hal tersebut sebagai motivasi bagi anggota tim yang lain.
Bersikaplah Fleksibel
Mengejutkannya, sebuah survei dari Deloittemenyatakan bahwa 40% dari milenial berniat untuk meninggalkan pekerjaannya dalam waktu dua tahun. Hal ini menunjukkan bagaimana milenial tidak lagi takut dengan ketidakpastian maupun status menganggur.
Seiring dengan banyaknya kesempatan di luar sana, mereka akan terus mencari pekerjaan yang dianggap mereka memberikan penawaran yang lebih baik dan sesuai dengan nilai-nilai mereka. Dalam hal ini, berilah mereka kesempatan untuk bekerja sesuai dengan gaya mereka. Tidak masalah jika mereka bekerja secara remoteasalkan mereka bisa memberikan hasil yang memuaskan.
Komunikasi Digital
Milenial tidak bisa dipisahkan dari teknologi dan hal tersebut menjadi suatu kelebihan yang bisa Anda manfaatkan. Bagaimana caranya? Tiap anggota tim akan bisa melakukan tugas mereka dengan baik ketika mereka memahami perkembangan kerja dari anggota tim yang lain.
Gunakan platform pesan dan kolaborasi seperti Slack, Cisco Spark, Fleep, Workzone atau platform tidak berbayar dan sederhana seperti Google Docs dan Google Sheets. Selain bisa menghindari miskomunikasi, performa tim Anda dijamin akan meningkat.
Tips dari 3 Bos Unicorn Ternama Indonesia
Sebagian besar startupmemiliki gaya kerja yang milenial, dimulai dari gaya berpakaian yang bebas, jam kerja yang tidak teratur dan lain sebagainya. Lalu, bagaimana tips memanage tim secara milenial dari para bos perusahaan unicorn Indonesia?
Nadiem Makarim, Go-Jek
Bagi Makarim, keberagaman adalah sebuah anugerah. Meskipun ia adalah pemimpin tertinggi perusahaan berlogo hijau ini, ia bersedia untuk mendengarkan pendapat dari para anggota timnya, bahkan untuk mengambil keputusan besar sekalipun.
Menurutnya, dengan anggota tim yang inovatif dan berani berkata “tidak” untuk ide atau pemikiran yang tidak layak, ia justru merasa terbantu dalam membuat sebuah keputusan atau inovasi baru. Oleh karena itu, ia selalu mendorong para anggota timnya untuk memiliki kepercayaan diri dalam menyampaikan pendapat.
Ferry Unardi, Traveloka
Lalu, bagaimana dengan pendapat bos burung biru? Ia mengungkapkan bahwa hal terpenting bukanlah hanya peningkatan jumlah pengguna, melainkan pertumbuhan perusahaan secara keseluruhan.
Untuk bisa mencapai hal tersebut, membangun tim yang tepat adalah hal yang sangat penting. Dalam hal ini, memilih orang-orang yang tepat dan memanagenya dengan cara yang tepat pula.
William Tanuwijaya, Tokopedia
Pendiri salah satu perusahaan e-commerceternama Indonesia ini mengungkapkan bagaimana menetapkan visi misi perusahaan sebagai tujuan dan budaya kerja sebagai kompas, yang mana tiap anggota tim didorong untuk menemukan tujuan mereka dalam perusahaan dan berusaha membuat perusahaan menjadi lebih baik.
Dengan kata lain, kemampuan bukanlah satu-satunya hal yang penting bagi Tokopedia, melainkan juga kepedulian karyawan terhadap visi misi perusahaan.
Itu dia 7 cara untuk memanage tim secara milenial. Jika Anda ingin menciptakan bisnis yang sukses, maka SDM adalah hal yang sangat penting dan bagaimana Anda memanage mereka secara baik bisa menjadi kunci kesuksesan Anda!
Komentar Terbaru