Jatuh Bangunnya Usaha Yasa Singgih – Forbes 30 Under 30 Asia Termuda

Jatuh Bangunnya Usaha Yasa Singgih – Forbes 30 Under 30 Asia Termuda

Jatuh Bangunnya Usaha Yasa Singgih – Forbes 30 Under 30 Asia Termuda

Menjadi pengusaha bukanlah hal yang mudah, apalagi menjadi pengusaha di usia yang masih relatif muda. Namun itulah yang berhasil dilakukan oleh Yasa Singgih, seorang pengusaha yang telah menyandang predikat The Youngest Forbes 30 Under 30 Asia di bidang Retail & E-commerce tahun 2016. 

Namun jangan salah, kesuksesan Kang Yasa tidak diperoleh semudah membalikkan telapak tangan. Butuh perjuangan dan dedikasi yang kuat. Tantangan dan kegagalan telah jadi hal lumrah dalam perjalanan karir Kang Yasa. Setelah berhasil bangkit berkali-kali, sampailah ia di titik sekarang. 

Lalu, bagaimana kisah Kak Yasa hingga bisa sukses seperti sekarang? Simak perjalanan lengkapnya di bawah ini!

  1. Awal Kehidupan Yasa Singgih

Anda mungkin kenal Kang Yasa dari brand fashion ternama Men’s Republic, namun jika dilihat dari latar belakangnya, ia layaknya anak-anak pada umumnya yang mungkin adalah tetangga atau teman sekolah Anda. 

Lahir sebagai anak “bontot” dari tiga bersaudara justru tidak mematahkan semangat Kang Yasa untuk hidup mandiri. Ayahnya yang didiagnosa menderita penyakit jantung ketika ia masih duduk di bangku SMP mengharuskannya untuk menjalani operasi ring, namun ayah Kang Yasa menolak melakukan operasi dan lebih memilih menggunakan uang untuk melanjutkan pendidikan ketiga anaknya. 

Tidak ingin menambah beban ekonomi bagi kedua orangtuanya, Kang Yasa mulai iseng-iseng menjadi pembawa acara (MC) di berbagai acara. Meski usianya baru 15 tahun, ia bisa mengantongi Rp 350.000 untuk tiap acara yang ia bawa. Dalam satu harinya, ia bahkan bisa tampil di tiga acara sekaligus. 

  • Mulai Berbisnis

Kang Yasa sendiri sepertinya menyadari bagaimana penjualan jasa memiliki batasannya. Waktu yang ia miliki terbatas, belum lagi ia masih harus sekolah. Karena itu ketika ia mulai menginjak bangku SMA, ia mencoba terjun ke bidang bisnis, tepatnya penjualan lampu hias.

Ia lalu mencoba meraih peruntungan di bisnis kaos. Salah satu yang menjadi masalah disini adalah desain baju. Mungkin karena ini adalah pengalaman pertama Kang Yasa di bidang bisnis, ia bergerak secara spontan sesuai instingnya tanpa berpikir secara matang mengenai strategi marketing atau hal-hal teknis lainnya. 

Setelah menghubungi perusahaan konveksi milik temannya, ia mendesain baju hanya dengan menggunakan Microsoft word. Ya, bukan corel draw, photoshop atau bahkan aplikasi turunan paint, namun aplikasi yang biasa Anda gunakan untuk membuat pr dan tugas dari sekolah. 

Kaos pun dicetak sebanyak 24 buah, namun hanya 2 yang terjual dan ironisnya, salah satu kaos dibeli oleh ibu Kang Yasa sendiri. 

Tidak merasa berkecil hati, Kang Yasa menjelajahi pasar Tanah Abang dan membeli lusinan baju dengan modal sebesar 4 juta rupiah untuk dijual kembali. Untungnya tanpa strategi marketing yang matang, bisnisnya kali ini mulai membuahkan hasil meski tidak bertahan lama. 

  • Bisnis Kuliner Pertama dan Kegagalan Ratusan Juta Rupiah

Belum puas di bisnis kaos, Kang Yasa mulai melirik bisnis kuliner. Dengan merk “Ini The Kopi”, usaha minuman Kang Yasa sempat berkembang pesat hingga dibukanya cabang di Mal Ambasador. Naas, perencanaan yang kurang matang juga mengakibatkan bisnis ini gulung tikar dan bahkan menguras uang Kang Yasa hingga ratusan juta rupiah.

  • Kelahiran Men’s Republic

Ketika lulus SMA, Kak Yasa memutuskan untuk benar-benar fokus untuk berbinis. Dengan brand “Men’s Republic”, ia menggaet pabrik sepatu di Bandung dan menjual produk tersebut secara online. Ya, di kala itu, Kang Yasa memang hanya fokus di bidang sepatu saja. 

Baru setelah produknya dikenal luas, ia mulai merambah ke produk lain seperti celana, tas hingga ikat pinggang. Di usianya yang baru menginjak 20an, ia telah berhasil membangun PT Paramitha Singgih yang membawahi brand Men’s Republic.

  • Wirausaha Jadi Influencer

Mereka bilang orang sukses akan menarik orang sukses lainnya dan itulah yang dilakukan oleh Kang Yasa. Meskipun telah sibuk di bidang bisnis, ia tetap aktif menjadi pembicara dan narasumber di berbagai seminar kewirausahaan untuk membagikan tips-tips dan pengalaman yang dimilikinya kepada anak-anak muda Indonesia. 

Beberapa seminar yang menghadirkan Kang Yasa sebagai pembicara adalah Bulan Inspirasi Mahasiswa (BIM) 2018 yang diadakan di Universitas Kristen Petra, Seminar Yasa Singgih di Universitas Brawijaya, Pruve It Meet Up di Semarang, serta banyak lagi. 

Di tahun 2015, ia juga mengarang buku berjudul, “Never Too Young to Become a Billionaire” yang bisa menjadi petunjuk dan arahan bagi anak-anak muda yang ingin menjadi entrepreneur namun terlalu takut karena tidak adanya pengalaman hingga modal. 

  • 3 Tips Utama Bisnis Ala Yasa Singgih
  • Cari Aman vs Cari Untung

Kang Yasa mengungkapkan bagaimana perbedaan utama antara pebisnis dan yang bukan pebisnis, yaitu keberanian memulai bisnis. Kadang hanya perlu satu langkah itu saja untuk mengembangkan sebuah bisnis, namun orang-orang terlalu takut untuk mengambilnya. 

Bahkan jika Anda memiliki ide hebat, tidak ada yang akan mengetahuinya jika Anda tidak mengubahnya menjadi kenyataan bukan?

  • Modal Ilmu

Ya, sudah lihat sendiri bukan bagaimana jatuh bangun Kang Yasa untuk membangun bisnis yang berkepanjangan? Mulai dari kaos hasil desain sendiri hingga kuliner minuman, semuanya hanya bisa bertahan seumur jagung karena perencanaan yang kurang matang. 

Anda tidak harus mengikut jejak Kang Yasa, namun belajarlah darinya. Daripada menghadapi kegagalan berkali-kali, lebih baik Anda sudah memiliki bekal ilmu bisnis dan marketing sebelum memulai usaha Anda. 

  • Modal yang Bukan Uang

Kang Yasa sendiri mengungkapkan bahwa uang memang dibutuhkan untuk memulai bisnis, namun jumlahnya tidak harus banyak karena ilmu, mental dan networking bisa menutupi kekurangan modal uang Anda. 

Nah, itu dia kisah jatuh bangun pengusaha muda Yasa Singgih serta tips-tips bisnis yang bisa bermanfaat bagi Anda para calon entrepreneur muda. Bagaimana, sudah siap memulai bisnis sukses dengan omzet miliaran rupiah?

Cara Menjadi Entrepreneur di Usia Muda – Arief Muhammad

Cara Menjadi Entrepreneur di Usia Muda – Arief Muhammad

Bagaimana Cara Menjadi Entrepreneur di Usia Muda – Arief Muhammad

Nama Arief Muhammad mungkin tidak lagi asing di telinga banyak orang, mulai dari netizen biasa hingga pebisnis. Zaman sekarang, menjadi entrepreneur memang tidak sesulit dulu. Asalkan punya sedikit modal, kepercayaan diri dan keberanian untuk mengambil keputusan yang tepat, memiliki bisnis yang sukses bukanlah mimpi belaka. 

Jika Anda masih galau dan belum yakin untuk memulai bisnis, Anda bisa belajar dari entrepreneur muda asal Indonesia, Arief Muhammad. Cek info lengkapnya, yuk!

Siapa Arief Muhammad?

Siapa yang tidak mengetahui username Poconggg. Buat para pemain twitter di awal tahun 2010, pasti paling tidak pernah mendengar akun fenomenal yang satu ini. Berbekal cuitan lucu yang kerap kali membuat orang terbahak-bahak, akun ini telah berhasil menggaet jutaanfollowertanpa mengungkap siapa sebenarnya gerangan pemilik akun ini.

Baru beberapa tahun kemudian, diketahui bahwa akun tersebut merupakan milik Arief Muhammad, penulis asal Batam alumni lulusan Universitas Trisakti. Bukan berhenti disitu, Arief juga melebarkan sayap ke media sosial lain seperti Youtube.

Arief, Sang Entrepreneur Muda

Nah, jika hanya itu saja, jelas kita tidak bisa menyebut Arief sebagai entrepreneur muda bukan? Kang Arief sepertinya memang tipe yang tidak pernah puas. Setelah sukses dengan channel media sosial dan buku Poconggg Juga Pocong, ia mulai coba-coba membuat usaha mulai dari kuliner (Cakekinian, Mie Bangcad, Drinkinian) hingga fashion (Billionaire’s Project). 

Tentunya semua bisnisnya meraih keuntungan besar dan bahkan telah membuka berbagai cabang di penjuru Indonesia. 

5 Tips Jadi Entrepreneur Muda Ala Arief Muhammad

Walau telah sukses, Kang Arief juga tidak pelit-pelit membagikan tips-tips entrepreneur bagi mereka anak muda yang ingin mengikuti jejaknya. Apa saja itu? Berikut ulasan lengkapnya!

  1. Bekerja vs Berkarya 

Kang Arief mengawali karirnya sebagai content creatordi berbagai media mulai dari Twitter hingga Youtube. Banyak orang yang bilang bahwa berkarya itu hanya butuh konsistensi, uang akan mengikuti nanti. 

Nah, pernyataan ini justru ditangkis mentah-mentah oleh Kang Arief. Hidup itu harusnya realistis. Jika uang untuk makan dan membayar tagihan saja tidak ada, bagaimana bisa berkarya bukan?

Hal yang sama juga berlaku di bisnis. Tidak semua bisnis bisa langsung sukses, tapi Anda tetap harus realistis. Jangan langsung begitu saja terjun ke dalam dunia bisnis ketika Anda belum punya pemasukan tetap. 

Kalau menurut Kang Arief, proporsi untuk bekerja mungkin sekitar 80% sementara proporsi berkarya 20%. Ketika Anda baru mau memulai bisnis, pembagian prioritas ini juga mungkin bisa Anda terapkan. 

Jika keuangan bisnis Anda telah stabil dan memberikan profit, barulah Anda bisa berfokus 100% pada bisnis Anda. 

  • One Man Show is a Big Mistake

Menurut Kang Arief, salah satu kesalahan terbesar pebisnis pemula adalah kebiasaan one man show. Bagaimana seorang pebisnis merasa bahwa dia bisa mengurus semua bisnisnya sendirian, mulai dari mengatur keuangan, operasional hingga mengembangkan bisnis. Apakah hal itu bisa dilakukan? Memang bisa. 

Namun, mengutip dari kata-kata Kang Arief sendiri, “Mulai biasakan berkolaborasi dengan orang. Saling support, saling melengkapi. Enak lho, asli. Nanti bebannya juga jadi kebagi, pusingnya enggak sendirian.”

Bayangkan saja, tidak mungkin bukan Anda mengurus sepuluh cabang bisnis Anda sendirian? Delegasikan tugas-tugas pada partner yang tepat untuk tugas tersebut, sehingga Anda bisa berfokus untuk mengembangkan bisnis Anda. 

Nah, tips ini juga berhubungan dengan tips berikutnya, yaitu :

  • Jangan Hanya Kuliah

Masa kuliah memang seringkali jadi momen paling membahagiakan sekaligus menyebalkan. Dengan berbagai tugas yang menumpuk, kegiatan organisasi hingga skripsi yang seringkali menahan ijazah, banyak mahasiswa yang harus memakan waktu lebih dari empat tahun untuk lulus atau terpaksa lulus dengan nilai pas-pasan. 

Tips dari Kang Arief, cobalah untuk menentukan skala prioritas. Tidak mungkin Anda bisa menyelesaikan segala hal secara sempurna. Tuntaskan hal yang lebih penting dulu, baru yang tidak terlalu penting belakangan. Jika tidak penting? Tinggalkan saja. 

Selain itu, jangan hanya belajar saja, main-mainlah keluar, ikut organisasi dan cari koneksi secara awal. Katanya nih, kesuksesan justru biasanya datang dari koneksi dan link yang Anda miliki. 

  • Jangan Berhenti Berlari

Sudah liat kan bagaimana Kang Arief terus mengembangkan bisnis ke berbagai bidang mulai dari kuliner hingga fashion? Ya, jika diandaikan marathon, Kang Arief sepertinya sudah berlari sejauh 100 km dan masih terus menghitung. 

Memang ia tipe yang tidak pernah puas akan pencapaian yang diraihnya. Ketika salah satu usahanya sukses, ia tidak berdiam diri, melainkan terus berinovasi dan melebarkan sayap ke bisnis-bisnis lainnya.

  • Bagaimana Melihat Trend

Zaman sekarang kesuksesan bisnis ditentukan oleh momen. Anda harus lihai melihat trend yang sedang berlangsung, lalu mencoba mengembangkan bisnis dari sana. Lihat saja bagaimana bisnis Kang Arief yang menggunakan tagline #kinian dari kekinian, serta memanfaatkan trend kuliner seperti minuman boba, serta kue dan mie dengan berbagai rasa berbeda. 

Jika Anda baru di bidang bisnis dan memiliki modal yang terbilang kecil atau mengandalkan bisnis tersebut sebagai satu-satunya sumber pendapatan Anda, janganlah bermain peruntungan dengan bisnis yang belum memiliki pasar. 

Kuliner seperti minuman boba dan makanan dengan berbagai rasa memang sedang jadi trend, terutama di kalangan milenial yang kerap kali ingin mencoba hal-hal baru dan unik. Oleh karena itu, bisnis seperti ini akan menjadi pilihan yang relatif aman. 

Bagaimana? Ingin menjadi entrepreneur muda yang sukses seperti Arief Muhammad? Langkah pertama yang harus Anda lakukan jelas adalah berani mengubah ide Anda menjadi kenyataan!

Cara Efektif Menghindari Kebangkrutan Perusahaan

Cara Efektif Menghindari Kebangkrutan Perusahaan

5 Cara Efektif Menghindari Kebangkrutan Perusahaan

Bangkrut, satu hal yang paling ditakuti pengusaha yang baru merintis bisnis. Sejak muncul istilah startup, ribuan perusahaan baru dirintis tiap tahunnya, namun marilah kita berpikir realistis, “Tidak semua dari mereka berhasil.”

Kenyataannya, situs failory.com mengungkapkan bagaimana 137.000 bisnis baru lahir tiap harinya, namun 90% dari mereka gagal. Dengan kata lain, hanya 13.700 yang berhasil.

Angka tersebut terlihat cukup besar, bukan? Namun, jika dihitung secara matematika, Anda hanya memiliki kemungkinan 10% untuk berhasil ketika membuat sebuah bisnis baru. Mengingat jumlah populasi orang di Indonesia yang menderita penyakit hipertensi adalah sebesar 25%, Anda akan lebih mungkin menderita penyakit darah tinggi daripada berhasil dalam bisnis Anda. 

Jika Anda tidak ingin gagal, ada baiknya Anda mempelajari terlebih dahulu hal-hal apa yang biasanya menyebabkan kegagalan pada bisnis baru dan bagaimana cara menghindarinya dengan tepat. 

  1. Mengatur Keuangan

Ketika sebuah bisnis bangkrut, kemungkinan besar hal tersebut terjadi karena pengeluaran tidak lagi bisa ditanggung oleh perusahaan, baik pengeluaran untuk biaya bahan, operasional hingga sumber daya.

Jika dipikirkan, alasannya cukup sederhana. Ketika pengeluaran lebih besar daripada pemasukan, berarti ada sesuatu yang salah dengan aliran kas perusahaan. Cobalah untuk memangkas biaya dengan membuat tiap tahap operasional lebih singkat dan efektif. 

  • Siapkan Rencana Bisnis Paling Sempurna

Baiklah sempurna akan terdengar terlalu berlebihan, namun pastikan bahwa Anda telah menyiapkan rencana bisnis Anda secara matang. Mulai dari visi misi, latar belakang bisnis hingga target perusahaan, pastikan bahwa Anda telah melakukan riset secara matang serta berdiskusi dengan orang-orang yang lebih ahli mengenai rencana bisnis Anda. 

Jangan sampai Anda berpikir bahwa rencana bisnis hanyalah dokumentasi semata, melainkan panduan yang akan Anda gunakan untuk menjalankan bisnis Anda. 

  • Jalankan Rencana Bisnis Anda

Anda mempunyai rencana bisnis, namun tidak ada gunanya jika Anda tidak menjalankannya. Dalah hal ini, terapkan hal-hal yang tercantum dalam rencana bisnis Anda pada perusahaan Anda.

Sebagai contoh, pada bagian perencanaan Anda akan memiliki visi, misi dan target perusahaan. Jangan sampai hal ini hanya Anda buat untuk ditunjukkan kepada investor, Anda bisa menjadikannya dasar untuk menentukan budaya perusahaan, struktur perusahaan, serta prosedur yang digunakan dalam tiap tahap operasional. 

  • Bersikaplah Realistis

Ya, Anda mungkin memiliki ide yang luar biasa. Jika dieksekusi secara tepat, Anda percaya produk atau layanan yang Anda berikan bisa membawa perubahaan besar bagi dunia. Namun, bagaimana kenyataannya?

Dalam berbisnis, Anda harus bersikap realistis. Gunakan data-data terbaru untuk mendukung tiap keputusan Anda, lakukan penilaian secara objektif dan jangan menaruh harapan yang berlebihan terhadap jumlah pemasukan perusahaan Anda. 

  • Sumber Daya Manusia

Aliran kas memang biasanya menjadi kesalahan utama yang dialami oleh bisnis baru, namun sumber daya manusia yang kurang tepat juga bisa menghambat kemajuan perusahaan. Hal ini akan sangat terlihat terutama jika personel yang bersangkutan memegang jabatan yang cukup penting, misalnya supervisor, manajer atau bahkan presiden direksi. 

Oleh karena itu, pastikan Anda memilih “Top-Talent” untuk orang-orang yang akan memegang jabatan penting pada perusahaan Anda. Beberapa ciri utama dari orang-orang berbakat ini adalah sebagai berikut :

  1. Optimasi Sumber Daya. Seorang top-talentbiasanya bisa memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara optimal, baik itu budge thingga keahlian dari tiap anggota timnya. Mereka akan tau strategi terbaik untuk menghadapi tiap masalah yang ada dan orang yang tepat untuk menangani tiap masalah tersebut.
  2. Daya Tahan. Jika Anda membuka bisnis Anda sekarang, ada dua kemungkinan, yaitu entah Anda adalah milenial atau Anda akan merekrut tenaga milenial. Kebanyakan milenial adalah mereka yang baru lulus dari sekolah dan belum memiliki pengalaman kerja. Kuliah berbeda dengan pekerjaan. 

Nilai sempurna pada rapor tidak menjamin performa kerja yang baik dan salah satunya adalah daya tahan. Jika Anda ingin sukses dengan tenaga kerja yang minimum, pastikan bahwa mereka memiliki daya tahan yang baik untuk bekerja di tengah ketidakpastian dan keterbatasan sumber daya.

  • Kepercayaan Diri

Kualitas ini wajib dimiliki oleh pemimpin tim Anda. Jika mereka tidak percaya dengan keputusan yang mereka ambil, bagaimana anggota tim mereka bisa percaya pada tiap keputusan yang mereka buat, bukan?

Kepercayaan diri berbeda dengan sombong, namun dengan memiliki karyawan yang percaya pada kemampuan mereka, orang-orang yang mereka pilih, serta keputusan yang mereka ambil, tentu saja akan memberikan dampak positif bagi kinerja tiap tim secara umum. 

  • Keinginan Berkembang

Tidak ada seseorang yang lahir sempurna. Mereka yang disebut top-talent tidak semata-mata langsung bisa menyelesaikan masalah yang ada di perusahaan Anda. 

Mereka harus belajar, namun setidaknya mereka memang mau belajar dan menerima masukan konstruktif. Lebih baik lagi jika mereka sendiri yang mencari masukan dari senior-senior yang telah bekerja di perusahaan Anda terlebih dahulu.

Seorang top-talent adalah pembelajar. Mereka seharusnya tidak langsung tau mengenai segala hal, melainkan mau mengakui hal yang tidak mereka ketahui dan mencari jawaban dari sumber yang tepat. 

  • Versatil

Masalah utama dari sebuah bisnis baru, terutama startup adalah banyaknya ketidakpastian. Sebagai karyawan, seseorang mungkin ditempatkan di bidang HRD, namun ia juga harus mengurus masalah keuangan perusahaan, pengadaan barang hingga melayani komplain pelanggan. 

Di sisi lain, tidak ada prosedur tetap yang dijalankan perusahaan. Perubahan seringkali dilakukan ketika kondisi tidak lagi dianggap optimal atau kurang efektif. Orang-orang yang Anda pilih harus mampu untuk menghadapi perubahan-perubahan tersebut tanpa adanya penurunan performa yang signifikan. 

Nah, itu dia beberapa cara efektif yang dapat Anda terapkan untuk menghindari perusahaan Anda jatuh bangkrut. Tidak mudah memang, namun saat-saat tersulit mungkin akan Anda hadapi 1 hingga 4 tahun perusahaan berjalan. 

Ketika bisnis sudah mulai stabil, Anda bisa lebih tenang dan berfokus pada pengembangan perusahaan. Teruslah bergerak dan berinovasi, maka dijamin perusahaan Anda akan bertahan untuk jangka waktu panjang. 

Langkah Mudah Menyusun Visi dan Misi Perusahaan

Langkah Mudah Menyusun Visi dan Misi Perusahaan

4 Langkah Mudah Menyusun Visi dan Misi Perusahaan

Ketika Anda baru membuat perusahaan, Anda harus menyusun rancangan visi dan misi yang nantinya akan digunakan sebagai panduan bagi karyawan Anda untuk menyusun rencana kerja, target kerja dan lain sebagainya. 

Visi dan misi sangatlah penting untuk memastikan perusahaan Anda berada di jalur yang tepat dan tidak kehilangan arah. Terdapat beberapa tahap yang bisa Anda lakukan untuk meyusun visi dan misi perusahaan, diantaranya:

  1. Tentukan Nilai-Nilai Perusahaan

Layaknya diri Anda sendiri, sebuah perusahaan pasti memiliki nilai-nilai tertentu yang dipegangnya. Beberapa nilai-nilai yang biasanya digunakan di perusahaan adalah kejujuran, inovasi, integritas, bisa dipercaya, berani, dan lain sebagainya. 

Di satu sisi, nilai-nilai perusahaan ini akan sangat berpengaruh terhadap budaya perusahaan Anda. Di sisi lain, Anda juga bisa menggunakannya untuk menentukan visi dan misi perusahaan.

Sebagai contohnya, Microsoft memiliki beberapa nilai-nilai utama yang dipegang, diantaranya adalah inovasi teknologi, menjunjung tinggi perbedaan pendapat, akses teknologi bagi semua perusahaan, serta memberikan pengalaman komputasi terpercaya.  

Dari seluruh nilai-nilai tersebut, mereka kemudian merancang pernyataan visi dan misi mereka. 

Visi Microsoft adalah “membantu banyak orang dan bisnis di seluruh dunia untuk menemukan potensi tertinggi mereka.” 

Sementara itu, misi mereka adalah mendukung tiap orang dan bisnis yang ada di dunia untuk memperoleh lebih banyak pencapaian dari sebelumnya. 

Jika dilihat secara umum, visi dan misi sebenarnya tidak terlalu berbeda, bukan? Namun, terdapat satu perbedaan mendasar. Visi, biasanya menjawab pertanyaan “Kemana?

Kemana bisnis Anda akan membawa masyarakat atau komunitas yang menggunakan produk atau layanan Anda? Dalam hal ini, Microsoft mengungkapkan bahwa mereka ingin membuat masyarakat menemukan potensi tertinggi mereka. 

Sementara itu, misi biasanya menjawab beberapa pertanyaan yang lebih spesifik seperti, “Apa?”, “Siapa?”, dan “Mengapa?

Sebagai contohnya, mengapa perusahaan Anda ingin membuat orang-orang menemukan potensi mereka? 

Microsoft mengungkapkan keinginan mereka mendukung para pengusaha untuk memperoleh pencapaian yang lebih besar dari sebelumnya.

  • Mengetahui Target Anda Secara Jelas

Ketika Anda membuat visi dan misi, mungkin Anda akan merasa sulit karena kedua hal tersebut biasanya hanya dijabarkan secara umum dan dalam jangka waktu panjang. 

Oleh karena itu, cobalah untuk melangkah kebelakang dan menganalisis target yang ingin Anda capai dalam jangka waktu tertentu.

Pertama, Anda bisa menetapkan target pribadi Anda. Dalam mementukan target ini, pastikan Anda menggunakan prinsip SMART (specific, measurable, achievable, relevant, time-based) dan pastikan juga target tersebut memotivasi Anda untuk bekerja lebih keras. 

Sementara itu, buatlah juga target untuk tim Anda. Jangan menyusun target yang subjektif dan sulit diukur. Pastikan bahwa tiap anggota tim memahami metriks yang Anda gunakan untuk menentukan keberhasilan dari tercapainya target tersebut. 

  • Jadikan Itu Sederhana dan Jelas

Ketika Anda memiliki terlalu banyak ide, akan sulit untuk mengungkapkannya dalam satu kalimat, apa lagi menjalankan ide tersebut! Solusinya? Bersikaplah fokus.

Anda mungkin memiliki banyak ide, tapi terlalu banyak visi justru malah menyebabkan konsentrasi tim Anda terbagi dan sangat sulit untuk mencapai visi Anda. 

Susun apa yang menjadi prioritas Anda, lalu pastikan menulis visi Anda dan jika perlu pajang di koridor utama perusahaan Anda. 

Dengan begitu, tiap anggota tim juga akan termotivasi untuk mencapai visi perusahaan Anda. 

Satu hal penting, jangan sampai visi tersebut hanya mengawang-ngawang di pikiran Anda. Tim Anda perlu tau mengenai nilai yang Anda pegang dan tujuan yang ingin Anda capai agar mereka tidak kehilangan arah. 

  • Berpikir Kedepan

Visi adalah tujuan akhir, namun jangan sampai tujuan tersebut justru menjadi penghalang bagi bisnis Anda. Ketika visi menjadi titik akhir dan Anda sudah mencapainya, maka Anda akan bertanya-tanya, lalu apa yang harus kami lakukan selanjutnya?

Ketika sebuah bisnis berhenti berinovasi, tamatlah mereka. Oleh karena itu, pastikan bahwa visi perusahaan Anda dapat diperbaharui sesuai dengan situasi dan kondisi dari pasar yang ada. Ketika visi Anda sudah tercapai, modifikasi dan rancang tujuan yang lebih jauh lagi. 

  • Bonus : Visi dan Misi dari 3 Perusahaan Besar Dunia

Kekurangan inspirasi untuk membuat visi dan misi yang luar biasa? Anda bisa “menyontek” dari perusahaan-perusahaan ternama dunia. 

  1. Perusahaan Pakaian dan Sepatu Olahraga : NIKE

Visi : membawa inspirasi dan inovasi bagi tiap atlet di dunia

Misi : menciptakan terobosan inovasi olahraga, membuat produk berkelanjutan, membangun tim global kreatif dan kaya akan perbedaan, serta membawa dampak positif bagi berbagai komunitas. 

  • Perusahaan E-Commerce : Shopify

Visi : Memberikan pengalaman jual-beli terbaik bagi semua orang, sehingga tiap bisnis bisa berfokus untuk membuat dan menjual produk mereka. 

  • Perusahaan Perabot Rumah Tangga : IKEA

Visi : Menciptakan hidup yang lebih baik bagi banyak orang.

Misi : Menyediakan pilihan lengkap produk rumah tangga yang dirancang dengan baik dan fungsional dengan harga yang terjangkau oleh sebanyak mungkin orang.

Nah, sekarang Anda sudah cukup paham bukan bagaimana cara menciptakan visi dan misi yang tepat bagi perusahaan Anda?

Ketika Anda sedang menyusun visi dan misi perusahaan Anda, lakukanlah secara bertahap. Jangan terburu-buru, lakukanlah riset terhadap perusahaan-perusahaan lain yang bergerak di bidang dan pasar yang sama, lalu buatlah visi dan misi yang lebih baik dari mereka agar Anda bisa menawarkan produk yang lebih baik pula.