Jan 30, 2020 | Inspirasi Bisnis, Startup, Tips Bisnis
5 Cara Efektif Menghindari Kebangkrutan Perusahaan
Bangkrut, satu hal yang paling ditakuti pengusaha yang baru merintis bisnis. Sejak muncul istilah startup, ribuan perusahaan baru dirintis tiap tahunnya, namun marilah kita berpikir realistis, “Tidak semua dari mereka berhasil.”
Kenyataannya, situs failory.com mengungkapkan bagaimana 137.000 bisnis baru lahir tiap harinya, namun 90% dari mereka gagal. Dengan kata lain, hanya 13.700 yang berhasil.
Angka tersebut terlihat cukup besar, bukan? Namun, jika dihitung secara matematika, Anda hanya memiliki kemungkinan 10% untuk berhasil ketika membuat sebuah bisnis baru. Mengingat jumlah populasi orang di Indonesia yang menderita penyakit hipertensi adalah sebesar 25%, Anda akan lebih mungkin menderita penyakit darah tinggi daripada berhasil dalam bisnis Anda.
Jika Anda tidak ingin gagal, ada baiknya Anda mempelajari terlebih dahulu hal-hal apa yang biasanya menyebabkan kegagalan pada bisnis baru dan bagaimana cara menghindarinya dengan tepat.
- Mengatur Keuangan
Ketika sebuah bisnis bangkrut, kemungkinan besar hal tersebut terjadi karena pengeluaran tidak lagi bisa ditanggung oleh perusahaan, baik pengeluaran untuk biaya bahan, operasional hingga sumber daya.
Jika dipikirkan, alasannya cukup sederhana. Ketika pengeluaran lebih besar daripada pemasukan, berarti ada sesuatu yang salah dengan aliran kas perusahaan. Cobalah untuk memangkas biaya dengan membuat tiap tahap operasional lebih singkat dan efektif.
- Siapkan Rencana Bisnis Paling Sempurna
Baiklah sempurna akan terdengar terlalu berlebihan, namun pastikan bahwa Anda telah menyiapkan rencana bisnis Anda secara matang. Mulai dari visi misi, latar belakang bisnis hingga target perusahaan, pastikan bahwa Anda telah melakukan riset secara matang serta berdiskusi dengan orang-orang yang lebih ahli mengenai rencana bisnis Anda.
Jangan sampai Anda berpikir bahwa rencana bisnis hanyalah dokumentasi semata, melainkan panduan yang akan Anda gunakan untuk menjalankan bisnis Anda.
- Jalankan Rencana Bisnis Anda
Anda mempunyai rencana bisnis, namun tidak ada gunanya jika Anda tidak menjalankannya. Dalah hal ini, terapkan hal-hal yang tercantum dalam rencana bisnis Anda pada perusahaan Anda.
Sebagai contoh, pada bagian perencanaan Anda akan memiliki visi, misi dan target perusahaan. Jangan sampai hal ini hanya Anda buat untuk ditunjukkan kepada investor, Anda bisa menjadikannya dasar untuk menentukan budaya perusahaan, struktur perusahaan, serta prosedur yang digunakan dalam tiap tahap operasional.
Ya, Anda mungkin memiliki ide yang luar biasa. Jika dieksekusi secara tepat, Anda percaya produk atau layanan yang Anda berikan bisa membawa perubahaan besar bagi dunia. Namun, bagaimana kenyataannya?
Dalam berbisnis, Anda harus bersikap realistis. Gunakan data-data terbaru untuk mendukung tiap keputusan Anda, lakukan penilaian secara objektif dan jangan menaruh harapan yang berlebihan terhadap jumlah pemasukan perusahaan Anda.
Aliran kas memang biasanya menjadi kesalahan utama yang dialami oleh bisnis baru, namun sumber daya manusia yang kurang tepat juga bisa menghambat kemajuan perusahaan. Hal ini akan sangat terlihat terutama jika personel yang bersangkutan memegang jabatan yang cukup penting, misalnya supervisor, manajer atau bahkan presiden direksi.
Oleh karena itu, pastikan Anda memilih “Top-Talent” untuk orang-orang yang akan memegang jabatan penting pada perusahaan Anda. Beberapa ciri utama dari orang-orang berbakat ini adalah sebagai berikut :
- Optimasi Sumber Daya. Seorang top-talentbiasanya bisa memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara optimal, baik itu budge thingga keahlian dari tiap anggota timnya. Mereka akan tau strategi terbaik untuk menghadapi tiap masalah yang ada dan orang yang tepat untuk menangani tiap masalah tersebut.
- Daya Tahan. Jika Anda membuka bisnis Anda sekarang, ada dua kemungkinan, yaitu entah Anda adalah milenial atau Anda akan merekrut tenaga milenial. Kebanyakan milenial adalah mereka yang baru lulus dari sekolah dan belum memiliki pengalaman kerja. Kuliah berbeda dengan pekerjaan.
Nilai sempurna pada rapor tidak menjamin performa kerja yang baik dan salah satunya adalah daya tahan. Jika Anda ingin sukses dengan tenaga kerja yang minimum, pastikan bahwa mereka memiliki daya tahan yang baik untuk bekerja di tengah ketidakpastian dan keterbatasan sumber daya.
Kualitas ini wajib dimiliki oleh pemimpin tim Anda. Jika mereka tidak percaya dengan keputusan yang mereka ambil, bagaimana anggota tim mereka bisa percaya pada tiap keputusan yang mereka buat, bukan?
Kepercayaan diri berbeda dengan sombong, namun dengan memiliki karyawan yang percaya pada kemampuan mereka, orang-orang yang mereka pilih, serta keputusan yang mereka ambil, tentu saja akan memberikan dampak positif bagi kinerja tiap tim secara umum.
Tidak ada seseorang yang lahir sempurna. Mereka yang disebut top-talent tidak semata-mata langsung bisa menyelesaikan masalah yang ada di perusahaan Anda.
Mereka harus belajar, namun setidaknya mereka memang mau belajar dan menerima masukan konstruktif. Lebih baik lagi jika mereka sendiri yang mencari masukan dari senior-senior yang telah bekerja di perusahaan Anda terlebih dahulu.
Seorang top-talent adalah pembelajar. Mereka seharusnya tidak langsung tau mengenai segala hal, melainkan mau mengakui hal yang tidak mereka ketahui dan mencari jawaban dari sumber yang tepat.
Masalah utama dari sebuah bisnis baru, terutama startup adalah banyaknya ketidakpastian. Sebagai karyawan, seseorang mungkin ditempatkan di bidang HRD, namun ia juga harus mengurus masalah keuangan perusahaan, pengadaan barang hingga melayani komplain pelanggan.
Di sisi lain, tidak ada prosedur tetap yang dijalankan perusahaan. Perubahan seringkali dilakukan ketika kondisi tidak lagi dianggap optimal atau kurang efektif. Orang-orang yang Anda pilih harus mampu untuk menghadapi perubahan-perubahan tersebut tanpa adanya penurunan performa yang signifikan.
Nah, itu dia beberapa cara efektif yang dapat Anda terapkan untuk menghindari perusahaan Anda jatuh bangkrut. Tidak mudah memang, namun saat-saat tersulit mungkin akan Anda hadapi 1 hingga 4 tahun perusahaan berjalan.
Ketika bisnis sudah mulai stabil, Anda bisa lebih tenang dan berfokus pada pengembangan perusahaan. Teruslah bergerak dan berinovasi, maka dijamin perusahaan Anda akan bertahan untuk jangka waktu panjang.
Jan 30, 2020 | Human Resources, Inspirasi Bisnis, Startup, Tips Bisnis
4 Langkah Mudah Menyusun Visi dan Misi Perusahaan
Ketika Anda baru membuat perusahaan, Anda harus menyusun rancangan visi dan misi yang nantinya akan digunakan sebagai panduan bagi karyawan Anda untuk menyusun rencana kerja, target kerja dan lain sebagainya.
Visi dan misi sangatlah penting untuk memastikan perusahaan Anda berada di jalur yang tepat dan tidak kehilangan arah. Terdapat beberapa tahap yang bisa Anda lakukan untuk meyusun visi dan misi perusahaan, diantaranya:
- Tentukan Nilai-Nilai Perusahaan
Layaknya diri Anda sendiri, sebuah perusahaan pasti memiliki nilai-nilai tertentu yang dipegangnya. Beberapa nilai-nilai yang biasanya digunakan di perusahaan adalah kejujuran, inovasi, integritas, bisa dipercaya, berani, dan lain sebagainya.
Di satu sisi, nilai-nilai perusahaan ini akan sangat berpengaruh terhadap budaya perusahaan Anda. Di sisi lain, Anda juga bisa menggunakannya untuk menentukan visi dan misi perusahaan.
Sebagai contohnya, Microsoft memiliki beberapa nilai-nilai utama yang dipegang, diantaranya adalah inovasi teknologi, menjunjung tinggi perbedaan pendapat, akses teknologi bagi semua perusahaan, serta memberikan pengalaman komputasi terpercaya.
Dari seluruh nilai-nilai tersebut, mereka kemudian merancang pernyataan visi dan misi mereka.
Visi Microsoft adalah “membantu banyak orang dan bisnis di seluruh dunia untuk menemukan potensi tertinggi mereka.”
Sementara itu, misi mereka adalah mendukung tiap orang dan bisnis yang ada di dunia untuk memperoleh lebih banyak pencapaian dari sebelumnya.
Jika dilihat secara umum, visi dan misi sebenarnya tidak terlalu berbeda, bukan? Namun, terdapat satu perbedaan mendasar. Visi, biasanya menjawab pertanyaan “Kemana?”
Kemana bisnis Anda akan membawa masyarakat atau komunitas yang menggunakan produk atau layanan Anda? Dalam hal ini, Microsoft mengungkapkan bahwa mereka ingin membuat masyarakat menemukan potensi tertinggi mereka.
Sementara itu, misi biasanya menjawab beberapa pertanyaan yang lebih spesifik seperti, “Apa?”, “Siapa?”, dan “Mengapa?”
Sebagai contohnya, mengapa perusahaan Anda ingin membuat orang-orang menemukan potensi mereka?
Microsoft mengungkapkan keinginan mereka mendukung para pengusaha untuk memperoleh pencapaian yang lebih besar dari sebelumnya.
- Mengetahui Target Anda Secara Jelas
Ketika Anda membuat visi dan misi, mungkin Anda akan merasa sulit karena kedua hal tersebut biasanya hanya dijabarkan secara umum dan dalam jangka waktu panjang.
Oleh karena itu, cobalah untuk melangkah kebelakang dan menganalisis target yang ingin Anda capai dalam jangka waktu tertentu.
Pertama, Anda bisa menetapkan target pribadi Anda. Dalam mementukan target ini, pastikan Anda menggunakan prinsip SMART (specific, measurable, achievable, relevant, time-based) dan pastikan juga target tersebut memotivasi Anda untuk bekerja lebih keras.
Sementara itu, buatlah juga target untuk tim Anda. Jangan menyusun target yang subjektif dan sulit diukur. Pastikan bahwa tiap anggota tim memahami metriks yang Anda gunakan untuk menentukan keberhasilan dari tercapainya target tersebut.
- Jadikan Itu Sederhana dan Jelas
Ketika Anda memiliki terlalu banyak ide, akan sulit untuk mengungkapkannya dalam satu kalimat, apa lagi menjalankan ide tersebut! Solusinya? Bersikaplah fokus.
Anda mungkin memiliki banyak ide, tapi terlalu banyak visi justru malah menyebabkan konsentrasi tim Anda terbagi dan sangat sulit untuk mencapai visi Anda.
Susun apa yang menjadi prioritas Anda, lalu pastikan menulis visi Anda dan jika perlu pajang di koridor utama perusahaan Anda.
Dengan begitu, tiap anggota tim juga akan termotivasi untuk mencapai visi perusahaan Anda.
Satu hal penting, jangan sampai visi tersebut hanya mengawang-ngawang di pikiran Anda. Tim Anda perlu tau mengenai nilai yang Anda pegang dan tujuan yang ingin Anda capai agar mereka tidak kehilangan arah.
Visi adalah tujuan akhir, namun jangan sampai tujuan tersebut justru menjadi penghalang bagi bisnis Anda. Ketika visi menjadi titik akhir dan Anda sudah mencapainya, maka Anda akan bertanya-tanya, lalu apa yang harus kami lakukan selanjutnya?
Ketika sebuah bisnis berhenti berinovasi, tamatlah mereka. Oleh karena itu, pastikan bahwa visi perusahaan Anda dapat diperbaharui sesuai dengan situasi dan kondisi dari pasar yang ada. Ketika visi Anda sudah tercapai, modifikasi dan rancang tujuan yang lebih jauh lagi.
- Bonus : Visi dan Misi dari 3 Perusahaan Besar Dunia
Kekurangan inspirasi untuk membuat visi dan misi yang luar biasa? Anda bisa “menyontek” dari perusahaan-perusahaan ternama dunia.
- Perusahaan Pakaian dan Sepatu Olahraga : NIKE
Visi : membawa inspirasi dan inovasi bagi tiap atlet di dunia
Misi : menciptakan terobosan inovasi olahraga, membuat produk berkelanjutan, membangun tim global kreatif dan kaya akan perbedaan, serta membawa dampak positif bagi berbagai komunitas.
- Perusahaan E-Commerce : Shopify
Visi : Memberikan pengalaman jual-beli terbaik bagi semua orang, sehingga tiap bisnis bisa berfokus untuk membuat dan menjual produk mereka.
- Perusahaan Perabot Rumah Tangga : IKEA
Visi : Menciptakan hidup yang lebih baik bagi banyak orang.
Misi : Menyediakan pilihan lengkap produk rumah tangga yang dirancang dengan baik dan fungsional dengan harga yang terjangkau oleh sebanyak mungkin orang.
Nah, sekarang Anda sudah cukup paham bukan bagaimana cara menciptakan visi dan misi yang tepat bagi perusahaan Anda?
Ketika Anda sedang menyusun visi dan misi perusahaan Anda, lakukanlah secara bertahap. Jangan terburu-buru, lakukanlah riset terhadap perusahaan-perusahaan lain yang bergerak di bidang dan pasar yang sama, lalu buatlah visi dan misi yang lebih baik dari mereka agar Anda bisa menawarkan produk yang lebih baik pula.
Jan 30, 2020 | Inovasi, Startup
Tips dan Trik Membuat Logo Perusahaan
Ketika mendengar kata McDonald, apa yang akan Anda bayangkan? Apakah ayam berbau harum yang baru diangkat dari minyak panas? atau rasa krispi yang membuat mulut Anda tergiur?
Sebelum semua hal tersebut, Anda pasti akan membayangkan logo M berwarna kuning besar. Itulah kekuatan dari logo.
Ketika seseorang bisa mengasosiasikan nama bisnis Anda dengan logo yang Anda buat.
Membuat logo mungkin terdengar mudah, namun dibaliknya terdapat banyak pertimbangan mulai dari apakah logo tersebut menggambarkan nilai-nilai bisnis Anda hingga pertimbangan psikologis yang membuat logo Anda mudah membekas di bawah alam sadar calon pelanggan Anda.
Bingung bagaimana cara melakukannya? Ini dia beberapa tips untuk membuat logo yang tepat bagi bisnis Anda.
1) Tentukan Identitas Brand Anda
Sebuah perusahaan atau brand pasti memiliki ciri khas yang membedakannya dari kompetitor. Jika Anda tidak memilikinya, maka Anda harus mulai mempertanyakan bisnis Anda.
Cobalah jawab beberapa pertanyaan mengenai brand Anda. Apa nilai-nilai yang sangat penting bagi bisnis Anda? Mengapa Anda memulai bisnis? Apa yangmembuat bisnis Anda lebih baik dari yang lain? Coba deskripsikan brand Anda dalam 3 kata?
Dari jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut, Anda akan memperoleh bayangan logo seperti apa yang Anda inginkan.
Tidak semua orang lahir sebagai jenius desain, tapi Anda tidak harus menjadi salah satunya untuk membuat desain yang luar biasa.
Brainstorming
Ada beberapa taktik yang dapat Anda lakukan, diantaranya adalahbrainstorming. Anda punya tim, teman dan orang-orang terdekat. Berdiskusilah dengan mereka, orang-orang dengan berbagai latar belakang berbeda dengan ide-ide bervariasi.
Bahkan ide yang terkesan aneh dan tidak masuk akal juga bisa menjadi ide cemerlang apabila dilakukan diskusi mendalam mengenainya.
Ketika Anda berdiskusi, pastikan bahwa Anda selalu melihat dari sudut pandang pengguna produk Anda jangan dari sudut pandang Anda sebagai pembuat produk.
Sementara itu, libatkan juga orang dari berbagai divisi supaya Anda bisa memperoleh perspektif yang berbeda-beda pula.
Referensi online
Jika Anda ingin menghindari perbedaan persepsi yang terlalu banyak dan biasanya justru malah menyebabkan terhambatnya pengambilan keputusan, Anda juga bisa mencari referensi secara online.
Beberapa situs seperti Pinterest biasanya menyediakan berbagai gambar, klip, hingga foto yang Anda butuhkan dengan cukup mengetik kata kunci tertentu.
Darisana, imajinasi Anda otomatis akan terpancing dan biarkan mereka membawa Anda ke logo yang Anda inginkan.
Modifikasi dari Kompetitor
Lagi-lagi, Anda tidak perlu ahli mendesain untuk menciptakan logo yang keren. Salah satunya, Anda bisa belajar dari kompetitor Anda.
Lihat kelebihan maupun kesalahan mereka. Jika audiens Anda kurang lebih serupa dengan mereka, maka Anda bisa meniru logo mereka dan memodifikasinya.
Di lain sisi, Anda juga harus pastikan bahwa logo perusahaan Anda mencolok dan bisa dibedakan dari kompetitor Anda. Sebagai contohnya, kompetitor menggunakan logo berwarna-warni, cobalah bereksperimen dan gunakan logo satu warna.
3) Lakukan Tahap Demi Tahap
Kenyataannya, membuat logo tidaklah semudah itu. Meskipun Anda sudah mengumpulkan berbagai ide cemerlang, mewujudkannya menjadi satu logo yang utuh bisa jadi sangat merepotkan.
Lalu, apa yang harus Anda lakukan?
Tidak perlu terburu-buru. Lakukan secara bertahap dan Anda akan menyelesaikan logo Anda secara lebih cepat dan efektif.
Pertama,style. Gaya seperti apa yang Anda inginkan, apakah modern, klasik, retro atau menyenangkan?
Gaya modern mungkin cocok untuk menjangkau anak muda dan generasi milenial yang biasanya menyukai hal yang simpel dan praktis. Sementara itu, gaya klasik bisa menjangkau lebih banyak audiens dan bisa menunjukkan profesionalisme yang lebih baik pula.
Anda juga tidak bisa meremehkan gayavintage danretro.Meskipun gaya ini terkesan ketinggalan zaman, nyatanya kedua gaya tersebut mulai diminati lagi oleh masyarakat, terutama anak muda di zaman sekarang.
Setelah menemukan style, Anda bisa menentukan hal-hal lain seperti warna, bentuk, grafik hingga tipografi.
4) Belajar dari Logo Terkenal
Logo Deskriptif
Pada tahun 1800an akhir, produsen pakaian terkenal Levi Strauss & Co bereksperimen dengan logo mereka dan coba menggunakan logo deskriptif. Meskipun logo yang simpel biasanya lebih diminati, logo deskriptif ternyata bisa memberikan efek unik dan mencolok dibandingkan brand lain di pasaran.
Apa yang dimaksud dengan logo deskriptif?
Salah satu produk Levi Strauss yang paling terkenal adalah celana jeans yang sangat kuat dan tidak mudah rusak. Untuk menunjukkan hal tersebut, mereka menggunakan logo celana yang ditarik oleh dua ekor kuda.
Nyatanya, pembeli di zaman itu jatuh cinta dengan jenis logo sedemikian rupa. Banyak dari mereka yang datang ke toko dan menanyakan celana jeans yang ditarik oleh dua buah kuda.
Logo sedemikian rupa, meskipun menentang desain logo pada umumnya justru menarik perhatian para pelanggan karena terlihat lebih otentik dan original dibandingkan logo kompetitor lain di pasaran.
Tentu saja tren ini mulai berubah. Jika Anda lihat sekarang, logo Levi’s sudah berkembang menjadi lebih simpel dan ekspresif, yaitu sebuah saku dengan tulisan Levi’s.
Mereka menyadari bahwa ketika brand mereka sudah mulai dikenal masyarakat luas, penggunaan logo deskriptif sebenarnya tidak terlalu diperlukan lagi karena masyarakat sudah mengenal apa yang mereka tawarkan.
Lalu, pelajaran apa yang bisa diambil? Tren logo selalu berubah, Anda tidak perlu melekat pada satu aturan. Belajarlah dari kompetitor Anda, bereksperimen dan tentukan logo yang memberi dampak positif bagi brand Anda.
Itu dia beberapa tips dan trik dalam membuat logo yang bisa Anda coba terapkan pada bisnis Anda. Sudah siap membuat logo keren yang mampu dikenal di seluruh dunia?
Jan 30, 2020 | Startup
Kesalahan-Kesalahan Fatal Saat Memulai Bisnis
Sebutlah Anda baru pertama kali membuat bisnis. Sebelumnya Anda bekerja dengan orang lain yang telah menentukan arahan bisnis dan deskripsi kerja Anda, lalu tiba-tiba Anda dituntut untuk merancang perusahaan Anda, menentukan orang-orang yang akan bekerja dengan Anda, produk yang akan Anda buat setahun kedepan, rencana promosi, marketing, dan..apakah perlu dilanjutkan lagi?
Jika ingin dibuat daftar kerja, 10 halaman mungkin tidak juga cukup untuk menuliskan apa saja yang harus Anda lakukan ketika memulai bisnis Anda. Masalahnya, semakin banyak yang harus Anda lakukan, maka semakin mungkin pula Anda melakukan kesalahan, mulai dari paling kecil hingga kesalahan mematikan yang dapat membunuh bisnis Anda.
Untungnya, Anda bisa menghindari kesalahan-kesalahan tersebut, dengan belajar dari pebisnis-pebisnis lain yang telah terlebih dahulu terjun di bidang ini. Berikut beberapa kesalahan yang umumnya dilakukan oleh mereka yang baru memulai bisnis.
1. Tidak Memiliki Perencanaan dan SMART Goal
Bisnis bukanlah permainan, Anda tidak bisa melakukan hal-hal secara impulsif tanpa memikirkan konsekuensi lebih lanjut yang mungkin terjadi. Perencanaan bisnis meliputi model bisnis, rencana keuangan hingga rencana pemasaran atau marketing.
Dalam membuat perencanaan, Anda perlu menetapkan SMART Goal. Jangan sampai tujuan Anda menjadi sesuatu yang ambigu seperti, “Ingin menjadi perusahaan teknologi nomor 1 di dunia.”
Lalu apa itu SMART Goal?
- Spesifik. Semakin jelas tujuan Anda, maka semakin mudah untuk mencapai tujuan tersebut. Sebagai contoh, daripada berusaha menjadi perusahaan teknologi nomor 1 di dunia, bagaimana jika “Menjual 2 juta produk kepada pelanggan internasional dalam 1 tahun kedepan.” Tujuan yang jelas akan meminimalisir misinterpretasi oleh pihak-pihak bersangkutan.
- Measurable. Dalam bisnis, angka adalah raja. Hal ini karena angka sifatnya objektif. Sebutlah target perusahaan adalah, “Penjualan meningkat di tahun depan.” Seberapa besar peningkatannya, meningkat dibandingkan kapan? Tujuan yang tidak bisa diukur akan diartikan beragam oleh tiap anggota tim dan akan menjadi masalah besar ketika akan menentukan rencana kerja.
- Attainable. Bermimpi setinggi langit, tapi jangan lupakan dunia. Mustahil untuk mencapai pendapatan miliaran rupiah dalam seminggu ketika Anda baru memulai sebuah bisnis. Buatlah target yang masuk akal, sehingga anggota tim Anda akan termotivasi untuk mencapainya.
- Relevant. Anda mungkin sudah menetapkan tujuan bisnis yang bisa diukur dan mudah dicapai, namun situasi pasar yang berubah bisa membuat tujuan Anda tidak lagi relevan. Hal-hal seperti munculnya kompetitor baru, resesi atau hal lainnya menjadi hal yang harus Anda pertimbangkan.
- Time–based.
Bekerja tanpa deadlineakan membuat bisnis Anda berkembang sangat lambat. Baik itu meningkatkan 5% pendapatan, maupun menemukan 10 klien baru, tetapkan berapa lama hal tersebut harus dicapai oleh anggota tim Anda.
2. Menjual dengan Harga yang Salah
Baik Anda menjual produk atau layanan, harga menjadi salah satu faktor yang tidak bisa Anda remehkan. Jika Anda menjual produk Anda terlalu mahal, maka pelanggan Anda akan pergi sebelum mencoba produk Anda.
Sebaliknya, harga yang terlalu murah akan menyulitkan Anda untuk mengembalikan modal Anda. Ketika hal itu terjadi, maka akan sulit untuk menaikkan kembali harga produk Anda.
3.Tidak Tau Pasar Anda
Masalah paling besar adalah ketika Anda bahkan tidak mengetahui pasar mana yang Anda target. Anda mencoba untuk menjangkau setiap audiens.
Hasilnya? Anda memang berhasil menggaet beberapa orang dari tiap segmen audiens, tapi mereka hanyalah pembeli sementara bukan pelanggan Anda. Ketika muncul produk lain yang menawarkan harga lebih murah, mereka akan langsung pergi.
Kesalahan apa yang ada disini? Tidak menemukan pelanggan ideal Anda! Ketika Anda memulai bisnis, kualitas pelanggan lebih penting dari jumlahnya. Tidak masalah Anda hanya menjangkau beberapa orang asalkan mereka menjadi pelanggan tetap Anda.
4. Overspendingatau Underspending?
Semua pebisnis setuju bahwa setiap bisnis membutuhkan modal. Ketika Anda tidak ingin menghabiskan sepeser uang pun untuk bisnis Anda, maka habislah Anda.
Ketika berbisnis, setiap pengeluaran harus Anda anggap sebagai investasi. Selama digunakan untuk hal yang tepat, maka uang tersebut akan kembali dengan jumlah yang jauh lebih besar pada akhirnya.
Sebaliknya, terlalu banyak menghabiskan uang untuk teknologi atau softwareyang tidak diperlukan juga sama buruknya. Klise memang, tapi temukanlah pilihan yang paling murah dengan penawaran terbaik.
5. Pemain Tunggal
Manusia memiliki batasan, begitu juga dengan Anda. Bisnis kecil sekalipun tidak perlu Anda jalankan sendirian. Pekerjakan satu atau dua orang yang bisa Anda percaya untuk menangani hal-hal penting dalam bisnis Anda.
6. Bonus : Tiga Kesalahan Bisnis Menurut Konsultan Bisnis Ternama
Anda telah mengetahui kesalahan bisnis yang paling umum dilakukan oleh pemula. Sementara itu, 4 konsultan bisnis ternama juga mengungkapkan pengalaman mereka mengenai kesalahan bisnis yang lebih spesifik.
- Takut Memecat Bawahan Langsung Anda
Sebagai CEO, Anda pasti memiliki orang yang Anda percayai untuk membantu Anda menangani berbagai hal di perusahaan. Awalnya, orang tersebut memang merupakan pilihan tepat bagi posisi tersebut.
Namun seiring waktu, Anda menyadari performanya yang semakin menurun. Anda masih percaya bahwa dengan bimbingan Anda, performa mereka pasti kembali.
Tanpa terasa satu tahun, dua tahun berlalu, namun performa mereka tidak juga meningkat.
Anda merasa bersalah untuk memecatnya karena mereka sudah lama bekerja bersama Anda. Akibatnya, flow perusahaan terganggu dan performa keseluruhan tim pun menurun. Buruk sekali, bukan?
- Minim Interaksi Dengan Front-Line dan Middle-Manager
Katakanlah Anda sudah berada di posisi paling atas perusahaan. Bukan berarti Anda kehilangan kontak dengan karyawan yang bekerja di bawah Anda.
Front-line adalah mereka yang paling awal berinteraksi dengan pelanggan. Mereka yang paling awal mengetahui masalah yang terjadi di pasaran, sehingga Anda bisa menggali informasi untuk segera menyelesaikan masalah tersebut sebelum menjadi semakin buruk.
- Pahami Pengaruh Kondisi Emosional Anda
Lagi-lagi, pada akhirnya seorang CEO hanyalah manusia biasa. Ketika tiba di kantor, Anda mungkin membawa berbagai emosi negatif, mulai dari rasa marah hingga takut. Hal tersebut tidaklah salah. Hari itu mungkin memang hari yang buruk bagi Anda.
Namun, Anda harus menyadari bahwa perubahan emosi drastis dari pemimpin perusahaan bisa berdampak besar bagi karyawan yang bekerja di bawah Anda. Tentu saja, sebuah perubahan yang buruk.
Oleh karena itu, aturlah emosi Anda. Coba untuk melihat masalah secara objektif dan jangan terburu-buru bereaksi terhadap masalah maupun kabar buruk.
Itu dia beberapa kesalahan yang kerap kali dilakukan seseorang ketika memulai bisnis. Dengan mengetahuinya terlebih dahulu, tentu saja Anda bisa mencegah hal-hal tersebut terjadi, bukan?
Jan 30, 2020 | Startup
Tips dan Trik Lengkap Bagaimana Memulai Bisnis Sukses
Banyak orang yang ingin memulai sebuah bisnis, baik karena tidak suka bekerja di bawah orang lain, kesempatan yang tidak terbatas, jam yang lebih fleksibel dan masih banyak lagi.
Masalahnya, membuat bisnis tidak akan semudah yang Anda bayangkan. Banyak hal yang harus dipersiapkan, mulai dari aspek yang sederhana hingga yang paling rumit.
Namun Anda tidak perlu bingung, berikut telah kami rangkum 5 tahap yang harus Anda lakukan untuk membuat bisnis yang luar biasa.
1. Perencanaan Awal (Ide, Model Bisnis, Keuangan)
Setiap orang yang akan memulai bisnis pasti memiliki ide yang ingin mereka wujudkan. Sayangnya, banyak orang terlalu terfokus pada ide umum, sehingga ketika ditanya lebih lanjut mengenai perencanaan bisnis mereka, mereka kebingungan atau tidak bisa menjawabnya.
Sebagai contoh, seorang entrepreneur mungkin ingin membuka toko kopi yang menjual kopi dengan gula merah. Ia akan menamai kedai kopi itu “Kopi Wenakk” dan bahkan sudah memikirkan macam-macam menu yang akan ia jual.
Namun ketika ditanya, model bisnis apa yang akan ia gunakan, pasar mana yang akan ia sasar, bagaimana produknya lebih baik dari kompetitor-kompetitor lain yang telah ada, ia tidak bisa menjawabnya.
Salah satu penyebab hal tersebut adalah karena kebanyakan orang hanya menyimpan ide tersebut dalam kepala, tanpa berusaha mengubahnya menjadi rencana yang terstruktur atau yang lebih sering disebut sebagai perencanaan bisnis. Inilah mengapa banyak bisnis yang akhirnya gagal setelah berjalan satu atau dua tahun.
Perencanaan Bisnis (Business Plan)
Oleh karena itu, perlu dibuat sebuah dokumen terstruktur yang bukan hanya digunakan untuk manajemen dan perencanaan bisnis kedepannya, namun juga memudahkan Anda ketika ingin mencari investor nantinya.
Itulah Business Plan.
Secara umum, business plan seharusnya menjawab beberapa pertanyaan seperti “Apa tujuan dari bisnis Anda?”, “Siapa target pasar Anda?”, “Apa tujuan akhir dari bisnis Anda?” dan lain sebagainya.
Berikut merupakan sembilan hal yang harus Anda cantumkan dalam business plan Anda :
- Executive Summary: bagian ini menggambarkan poin-poin penting dari bisnis Anda, misalnya di bidang apa bisnis Anda bergerak, pasar dari bisnis Anda, serta nilai jual unik dari bisnis Anda.
- Profil Perusahaan : menjelaskan hal-hal umum berkaitan dengan perusahaan Anda, mulai dari lokasi hingga pencapaian yang telah dicapai perusahaan Anda.
- Analisis Pasar : seberapa besar pasar yang Anda sasar dan faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan produk Anda. Selain itu, riset juga kompetitior-kompetitor Anda dan ungkapkan mengapa perusahaan Anda lebih baik dari mereka.
- Perencanaan Operasional dan Marketing
Pada bagian ini, Anda menjelaskan rencana perusahaan Anda dalam rangka 1 hingga 2 tahun kedepan beserta rencana pemasaran untuk mengenalkan produk dan perusahaan Anda.
Perusahaan tidak akan bisa bertahan tanpa aliran dana yang cukup. Oleh karena itu, harus dipastikan bagaimana cara perusahaan Anda memperoleh pemasukan. Jika menggunakan investasi eksternal, berapa banyak biaya yang Anda butuhkan dan apa saja pemanfaatan dari dana tersebut.
Sementara itu, rencana keuangan harus Anda buat lebih mendalam lagi melebihi informasi yang Anda cantumkan di business planAnda. Kebanyakan bisnis gagal karena dana mereka habis terlebih dahulu sebelum mereka mendapatkan keuntungan.
Beberapa orang bahkan membuat kesalahan konyol ketika menggunakan dana mereka, diantaranya menyewa tempat yang sangat besar ketika jumlah karyawan masih sedikit atau membeli peralatan modern mahal yang sebenarnya belum diperlukan.
2. Siapa Tim Anda?
Jangan sampai Anda terlalu sibuk merancang produk hingga melupakan anggota tim Anda. Sebuah tim yang kuat akan sangat berpengaruh terhadap kemana arah bisnis Anda. Joe Zawadzki, CEO dan founder dari MediaMath bahkan mengungkapkan bahwa aspek sumber daya manusia sama pentingnya dengan aspek produk.
Beberapa hal seperti menentukan tanggung jawab dan peran dari tiap anggota tim, bagaimana cara memberi kritik dan saran secara efektif, serta menjaga flowkerja yang baik meskipun anggota tim Anda tidak berada pada satu ruangan yang sama juga menjadi hal yang sama pentingnya.
3. Bekerjasama dengan Pihak Ketiga
Ketika menjalankan sebuah bisnis, mustahil untuk berusaha membuat produk dari nol hingga dipasarkan. Oleh karena itu, Anda perlu bekerjasama dengan pihak ketiga yang terpercaya. Sebagai contoh, perusahaan obat biasanya akan memasok bahan baku dari pihak ketiga untuk selanjutnya diproses lebih lanjut di pabrik.
Dalam memilih pihak ketiga tersebut, Anda tidak bisa sembarangan. Perlu dilakukan riset mendalam untuk menemukan rekan yang cocok dengan standar dan nilai-nilai Anda. Satu hal yang paling penting, temukan perusahaan yang memang bisa Anda percaya untuk bekerjasama dalam jangka waktu panjang.
Beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan adalah bagaimana pengalaman mereka di industri bersangkutan, klien-klien yang pernah bekerjsama dengan mereka hingga bagaimana pengaruh mereka bagi pertumbuhan perusahaan klien.
4. Brand-Awareness
Mungkin ini akan menjadi bagian tersulit dari memulai sebuah bisnis. Jika salah langkah, bukan hanya uang Anda yang akan terkuras habis sia-sia, tapi masa depan bisnis Anda yang akan jadi taruhannya.
Membuat brand dapat diawali dengan menentukan nama perusahaan, merancang logo hingga menentukan tone of voiceperusahaan Anda. Setelahnya, aktiflah membuat konten dan sebarkan brand Anda melalui website atau sosial media Anda.
Sebagai seorang pengusaha, jangan takut menghabiskan uang untuk promosi. Jangan melihat platform promosi sebagai biaya yang harus Anda keluarkan mau tidak mau, melainkan lihatlah platform tersebut sebagai investasi untuk memperkuat keberadaan bisnis Anda secara online.
5. Growth
Bagi sebuah bisnis, tidak ada kata berhenti. Jika Anda berhenti berinovasi, berhenti membuat produk baru atau mempromosikan produk Anda, itulah akhir dari bisnis Anda. Di satu sisis hal ini terasa sangat menyeramkan, seakan tidak ada waktu berhenti atau istirahat untuk tiap perusahaan.
Namun di sisi lain, tentu saja sangat menarik untuk beradaptasi dengan pasar, lalu bereksperimen melalui berbagai model bisnis dan produk baru, bukan?
Nah, itu dia 5 hal yang pertama-tama harus Anda lakukan untuk memulai sebuah bisnis. Bagaimana, sudah siap untuk menjajal pasar dengan produk baru Anda?
Komentar Terbaru