Tips dan Trik Membuat Logo Perusahaan
Ketika mendengar kata McDonald, apa yang akan Anda bayangkan? Apakah ayam berbau harum yang baru diangkat dari minyak panas? atau rasa krispi yang membuat mulut Anda tergiur?
Sebelum semua hal tersebut, Anda pasti akan membayangkan logo M berwarna kuning besar. Itulah kekuatan dari logo.
Ketika seseorang bisa mengasosiasikan nama bisnis Anda dengan logo yang Anda buat.
Membuat logo mungkin terdengar mudah, namun dibaliknya terdapat banyak pertimbangan mulai dari apakah logo tersebut menggambarkan nilai-nilai bisnis Anda hingga pertimbangan psikologis yang membuat logo Anda mudah membekas di bawah alam sadar calon pelanggan Anda.
Bingung bagaimana cara melakukannya? Ini dia beberapa tips untuk membuat logo yang tepat bagi bisnis Anda.
1) Tentukan Identitas Brand Anda
Sebuah perusahaan atau brand pasti memiliki ciri khas yang membedakannya dari kompetitor. Jika Anda tidak memilikinya, maka Anda harus mulai mempertanyakan bisnis Anda.
Cobalah jawab beberapa pertanyaan mengenai brand Anda. Apa nilai-nilai yang sangat penting bagi bisnis Anda? Mengapa Anda memulai bisnis? Apa yangmembuat bisnis Anda lebih baik dari yang lain? Coba deskripsikan brand Anda dalam 3 kata?
Dari jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut, Anda akan memperoleh bayangan logo seperti apa yang Anda inginkan.
- Cari Inspirasi Desain
Tidak semua orang lahir sebagai jenius desain, tapi Anda tidak harus menjadi salah satunya untuk membuat desain yang luar biasa.
Brainstorming
Ada beberapa taktik yang dapat Anda lakukan, diantaranya adalahbrainstorming. Anda punya tim, teman dan orang-orang terdekat. Berdiskusilah dengan mereka, orang-orang dengan berbagai latar belakang berbeda dengan ide-ide bervariasi.
Bahkan ide yang terkesan aneh dan tidak masuk akal juga bisa menjadi ide cemerlang apabila dilakukan diskusi mendalam mengenainya.
Ketika Anda berdiskusi, pastikan bahwa Anda selalu melihat dari sudut pandang pengguna produk Anda jangan dari sudut pandang Anda sebagai pembuat produk.
Sementara itu, libatkan juga orang dari berbagai divisi supaya Anda bisa memperoleh perspektif yang berbeda-beda pula.
Referensi online
Jika Anda ingin menghindari perbedaan persepsi yang terlalu banyak dan biasanya justru malah menyebabkan terhambatnya pengambilan keputusan, Anda juga bisa mencari referensi secara online.
Beberapa situs seperti Pinterest biasanya menyediakan berbagai gambar, klip, hingga foto yang Anda butuhkan dengan cukup mengetik kata kunci tertentu.
Darisana, imajinasi Anda otomatis akan terpancing dan biarkan mereka membawa Anda ke logo yang Anda inginkan.
Modifikasi dari Kompetitor
Lagi-lagi, Anda tidak perlu ahli mendesain untuk menciptakan logo yang keren. Salah satunya, Anda bisa belajar dari kompetitor Anda.
Lihat kelebihan maupun kesalahan mereka. Jika audiens Anda kurang lebih serupa dengan mereka, maka Anda bisa meniru logo mereka dan memodifikasinya.
Di lain sisi, Anda juga harus pastikan bahwa logo perusahaan Anda mencolok dan bisa dibedakan dari kompetitor Anda. Sebagai contohnya, kompetitor menggunakan logo berwarna-warni, cobalah bereksperimen dan gunakan logo satu warna.
3) Lakukan Tahap Demi Tahap
Kenyataannya, membuat logo tidaklah semudah itu. Meskipun Anda sudah mengumpulkan berbagai ide cemerlang, mewujudkannya menjadi satu logo yang utuh bisa jadi sangat merepotkan.
Lalu, apa yang harus Anda lakukan?
Tidak perlu terburu-buru. Lakukan secara bertahap dan Anda akan menyelesaikan logo Anda secara lebih cepat dan efektif.
Pertama,style. Gaya seperti apa yang Anda inginkan, apakah modern, klasik, retro atau menyenangkan?
Gaya modern mungkin cocok untuk menjangkau anak muda dan generasi milenial yang biasanya menyukai hal yang simpel dan praktis. Sementara itu, gaya klasik bisa menjangkau lebih banyak audiens dan bisa menunjukkan profesionalisme yang lebih baik pula.
Anda juga tidak bisa meremehkan gayavintage danretro.Meskipun gaya ini terkesan ketinggalan zaman, nyatanya kedua gaya tersebut mulai diminati lagi oleh masyarakat, terutama anak muda di zaman sekarang.
Setelah menemukan style, Anda bisa menentukan hal-hal lain seperti warna, bentuk, grafik hingga tipografi.
4) Belajar dari Logo Terkenal
Logo Deskriptif
Pada tahun 1800an akhir, produsen pakaian terkenal Levi Strauss & Co bereksperimen dengan logo mereka dan coba menggunakan logo deskriptif. Meskipun logo yang simpel biasanya lebih diminati, logo deskriptif ternyata bisa memberikan efek unik dan mencolok dibandingkan brand lain di pasaran.
Apa yang dimaksud dengan logo deskriptif?
Salah satu produk Levi Strauss yang paling terkenal adalah celana jeans yang sangat kuat dan tidak mudah rusak. Untuk menunjukkan hal tersebut, mereka menggunakan logo celana yang ditarik oleh dua ekor kuda.
Nyatanya, pembeli di zaman itu jatuh cinta dengan jenis logo sedemikian rupa. Banyak dari mereka yang datang ke toko dan menanyakan celana jeans yang ditarik oleh dua buah kuda.
Logo sedemikian rupa, meskipun menentang desain logo pada umumnya justru menarik perhatian para pelanggan karena terlihat lebih otentik dan original dibandingkan logo kompetitor lain di pasaran.
Tentu saja tren ini mulai berubah. Jika Anda lihat sekarang, logo Levi’s sudah berkembang menjadi lebih simpel dan ekspresif, yaitu sebuah saku dengan tulisan Levi’s.
Mereka menyadari bahwa ketika brand mereka sudah mulai dikenal masyarakat luas, penggunaan logo deskriptif sebenarnya tidak terlalu diperlukan lagi karena masyarakat sudah mengenal apa yang mereka tawarkan.
Lalu, pelajaran apa yang bisa diambil? Tren logo selalu berubah, Anda tidak perlu melekat pada satu aturan. Belajarlah dari kompetitor Anda, bereksperimen dan tentukan logo yang memberi dampak positif bagi brand Anda.
Itu dia beberapa tips dan trik dalam membuat logo yang bisa Anda coba terapkan pada bisnis Anda. Sudah siap membuat logo keren yang mampu dikenal di seluruh dunia?