Ingin Buka Usaha di Masa pandemi ?

Ingin Buka Usaha di Masa pandemi ?

Ada pertanyaan tentang buka usaha di masa pandemi dari Ibu Inarotul

Salam Bu Inarotul, saya panggil bu Ina aja ya..
Dalam kondisi sekarang memang semua bisnis dalam kondisi bertahan, namun ternyata di sisi lain banyak peluang bisnis yang juga menarik untuk dicoba!.

Adapun trend bisnis yang sekarang menjadi peluang adalah sebagai berikut :

Back to family : Bisnis yang berorientasi pada keluarga merupakan bisnis yang mempunyai peluang besar, karena kondisi seperti ini memang orang akan lebh banyak dirumah. Sebagai contoh, kalau bu Ina menjual makanan, bisa ditambahkan untuk paket paket keluarga dan kalau menjual barang bisa diarahkan untuk menyasar ke keluarga.

Digital Ecosystem : Apapun bisnisnya bu Ina gunakan kekuatan digital dan media online sebagai perantara jualnya. Mengingat sekarang banyak batasan batasan dalam bertransaksi secara offline, sehingga sekarang pasar lebih memilih belanja online.

Home activities : menjual produk produk untuk mendukung aktivitas dirumah sangat disarankan, sebagai contoh : Game untuk keluarga, alat alat olahraga dirumah dll.Frozen

Healthy Instant Food : Frozen food merupakan salah satu idola di kondisi saat ini. Hal ini sudah banyak diulas di media sebagai bisnis yang sangat potensial di masa covid 19.

Back to Basic Needs : Bu Ina bisa menjual produk produk yang menjadi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian dll. Namun perlu diperhitungkan konsumen yang disasar dari penjelasan sebelumnya.

Jadi itu yang area yang bisa bu Ina lihat….

Kalau masih bingung mau bisnis apa dan ingin tau bagaimana memulainya, berikut tipsnya…

Dimulai dari melihat keahlian apa yang dimiliki Bu Ina? Lihat apa kira-kira masalah yang ada di masyarakat yang bisa diatasi oleh keahlian Bu Ina. Nah itu sebenarnya peluang dan cikal bakal jadi ide bisnis .Setelah punya ide bisnis, langkah selanjutnya apa? Kita lihat ilustrasi berikut ini.

Kita mulai dari dasar, dan list yang harus kita lewati. Untuk memulai ide bisnis, list dulu apa yang perlu dilakukan untuk mewujudkannya. Kemudian catat juga alat-alat atau apa saja (yang Anda miliki) yang dapat membantu Anda dalam mewujudkan ide bisnis tersebut.

Nah, sekarang Bu Ina tau apa yang dipunyai dan yang tidak? Untuk hal yang Bu Ina tidak miliki, saatnya Bu Ina lihat siapa yang bisa membantu Bu Ina untuk melengkapi hal yang tidak dipunya tadi, sehingga bisnis Bu Ina bisa terwujud.

Sebagai tambahan, kalau kita membuka usaha, ke depan akan banyak ketidakpastian yang akan kita temukan. Sama seperti kalau kita masuk hutan. Nggak tahu nanti kita ketemu apa di tengah jalan. Ada beberapa cara agar kita bisa survive dan lancar saat kita masuk hutan atau dalam konteks ini survive menjalankan suatu bisnis.

Pertama, Mendekatkan diri kepada Tuhan Ini penting , jangan sampai lupa. Karena melalui petunjukNya lah kita bisa selamat.

Kedua, Riset. Mulai lihat usaha sejenis di perusahaan lain dan sudah berhasil, tidak hanya di dalam negeri, tapi di luar negeri. Pelajari yang membuat mereka berhasil. Dan perlu diketahui, trend di US itu 5 tahun lebih dulu dari di Indonesia. Siapa tahu anda bisa jadi pionir di Indonesia. Dari hasil riset, coba buat prototypenya…

Buatlah contoh produk / usahanya, difoto dan tawarkan kepada calon konsumen. Kalau ada produk seperti ini apakah ingin beli atau tidak. Teknik ini dinamakan validasi. Datanglah ke 10 orang calon customer. Dari 10 orang itu berapa yang tertarik untuk beli. Kalau memang yang mau beli itu kurang dari 8 orang, tanyakan kenapa mereka tidak mau beli? Dan jadikan itu input/masukan untuk produk Bu Ina. Kemudian buatlah lagi prototype berikutnya yang sudah disesuaikan dari masukan-masukan yang didapat dari calon customer yang tidak mau beli tadi.Lakukan itu berkali-kali sehingga terdapat 9 dari 10 orang yang mau membeli atau memesan produk anda. Atau bahkan dari 10 orang itu semua mau beli produk anda, ya. Jika semua sudah valid, barulah mulai membuat promosi.

Dari calon customer yang pernah ditanya untuk membeli produk Bu Ina, catat nomor teleponnya dan usahakan jadi pembeli potensial di awal. Jangan lupa untuk minta testimoni dan lainnya. Karena word of mouth (WOM) masih menjadi trigger utama calon customer untuk membeli produk Bu Ina.

Terbukti di beberapa survei, WOM atau pemasaran dari mulut ke mulut masih menjadi hal penting yang membuat calon customer untuk mencoba atau membeli sesuatu. Dan urutan kedua yang berpotensi untuk mendatangkan calon customer adalah rekomendasi dari orang lain yang di posting di media online.Kalau banyak review mengenai produk yang anda tawarkan, pasti akan banyak calon customer yang akan terpancing untuk beli produknya. Kerja sama dengan para blogger/ vlogger ya di awal. Mungkin bisa membantu untuk mereview produk Bu Ina

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan ke daya.id untuk membaca artikel memulai usaha di berbagai macam bidang.

Sebagai info jg , tips untuk menjual produk lewat social media, silahkan lihat video berikut

Membuat Disain Konten Menarik di Media Sosial : https://youtu.be/kgvtMEZkJ78

Eksekusi Penjualan dengan Sales Script : https://youtu.be/lXsQF8Yh6_M

Mudik, Tradisi yang Selalu Memberikan Pelajaran Berharga

Mudik, Tradisi yang Selalu Memberikan Pelajaran Berharga

Tradisi mudik Lebaran, sebuah ritual tahunan yang dinanti oleh jutaan orang di Indonesia, menyimpan lebih dari sekedar perjalanan fisik kembali ke pelukan keluarga. Bagi seorang wirausaha, perjalanan ini sarat dengan pelajaran berharga yang menggugah sisi emosional, memberikan perspektif baru dalam menjalankan bisnis dan kehidupan.

Menghargai Perjalanan, Bukan Sekedar Tujuan

Mudik mengajarkan kita bahwa perjalanan bisa jadi lebih penting daripada tujuan akhirnya. Bagi seorang wirausaha, ini berarti menghargai setiap langkah dalam perjalanan bisnis, termasuk rintangan dan tantangan yang dihadapi. Ada keindahan dalam proses berjuang, belajar, dan tumbuh. Kesuksesan bukan hanya tentang mencapai tujuan, tetapi juga tentang perjalanan yang membawa kita ke sana, dengan segala suka dan duka yang membentuk karakter dan ketahanan kita.

Pentingnya Silaturahmi dan Relasi

Momen mudik mengingatkan kita tentang pentingnya menjalin silaturahmi, tidak hanya dengan keluarga tetapi juga dengan rekan bisnis dan pelanggan. Bagi wirausaha, membangun dan menjaga hubungan baik adalah kunci sukses yang tak ternilai. Relasi yang kuat membuka pintu untuk dukungan, kerjasama, dan peluang baru. Dalam dunia bisnis yang kompetitif, memiliki jaringan relasi yang solid dapat menjadi diferensiator yang membuat bisnis kita unik.

Kepekaan terhadap Nilai dan Tradisi

Tradisi mudik mengajarkan kita untuk peka terhadap nilai dan tradisi yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Sebagai wirausaha, kepekaan ini membantu kita untuk lebih mengerti pasar dan menciptakan produk atau layanan yang resonan dengan nilai dan kebutuhan masyarakat. Lebaran, dengan segala tradisi yang menyertainya, mengajarkan pentingnya menghormati dan merayakan keberagaman, sebuah pelajaran yang dapat diterapkan dalam strategi bisnis untuk mencapai inklusivitas dan keberlanjutan.

Menghargai Kesederhanaan dan Kebahagiaan

Dalam euforia mudik, kita diajak untuk menghargai kesederhanaan dan menemukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil, seperti kehangatan pertemuan keluarga, tawa bersama, dan kebersamaan yang tulus. Bagi seorang wirausaha, ini mengingatkan bahwa kebahagiaan dan kepuasan tidak selalu datang dari pencapaian besar atau keuntungan material. Kadang, kebahagiaan terbesar ditemukan dalam kesederhanaan, seperti kepuasan pelanggan atau kebahagiaan tim kerja.

Kesabaran dan Ketabahan

Mudik, dengan segala tantangan dan hambatannya, menguji kesabaran dan ketabahan kita. Ini adalah cerminan dari perjalanan wirausaha yang penuh dengan ketidakpastian dan tantangan. Menghadapi kemacetan, perubahan rencana, atau kejadian tak terduga selama mudik mengajarkan kita untuk tetap sabar dan tenang. Dalam bisnis, kesabaran ini vital dalam menghadapi pasang surut, memungkinkan kita untuk bertahan dalam badai dan melihat peluang dalam setiap tantangan.

Tradisi mudik Lebaran, dengan segala kompleksitas emosional yang menyertainya, menawarkan pelajaran berharga bagi seorang wirausaha. Semua pelajaran ini berkontribusi dalam membentuk seorang wirausaha yang tidak hanya sukses secara material, tapi juga kaya akan nilai dan empati.

Mari kita ambil inspirasi dari tradisi mudik untuk memperkaya perjalanan kita sebagai wirausaha, menghadapi setiap tantangan dengan hati yang lebih terbuka dan jiwa yang lebih.

Giliran Anda, pelajaran apa yang dapatkan saat mudik?