Jatuh Bangunnya Usaha Yasa Singgih – Forbes 30 Under 30 Asia Termuda
Menjadi pengusaha bukanlah hal yang mudah, apalagi menjadi pengusaha di usia yang masih relatif muda. Namun itulah yang berhasil dilakukan oleh Yasa Singgih, seorang pengusaha yang telah menyandang predikat The Youngest Forbes 30 Under 30 Asia di bidang Retail & E-commerce tahun 2016.
Namun jangan salah, kesuksesan Kang Yasa tidak diperoleh semudah membalikkan telapak tangan. Butuh perjuangan dan dedikasi yang kuat. Tantangan dan kegagalan telah jadi hal lumrah dalam perjalanan karir Kang Yasa. Setelah berhasil bangkit berkali-kali, sampailah ia di titik sekarang.
Lalu, bagaimana kisah Kak Yasa hingga bisa sukses seperti sekarang? Simak perjalanan lengkapnya di bawah ini!
Awal Kehidupan Yasa Singgih
Anda mungkin kenal Kang Yasa dari brand fashion ternama Men’s Republic, namun jika dilihat dari latar belakangnya, ia layaknya anak-anak pada umumnya yang mungkin adalah tetangga atau teman sekolah Anda.
Lahir sebagai anak “bontot” dari tiga bersaudara justru tidak mematahkan semangat Kang Yasa untuk hidup mandiri. Ayahnya yang didiagnosa menderita penyakit jantung ketika ia masih duduk di bangku SMP mengharuskannya untuk menjalani operasi ring, namun ayah Kang Yasa menolak melakukan operasi dan lebih memilih menggunakan uang untuk melanjutkan pendidikan ketiga anaknya.
Tidak ingin menambah beban ekonomi bagi kedua orangtuanya, Kang Yasa mulai iseng-iseng menjadi pembawa acara (MC) di berbagai acara. Meski usianya baru 15 tahun, ia bisa mengantongi Rp 350.000 untuk tiap acara yang ia bawa. Dalam satu harinya, ia bahkan bisa tampil di tiga acara sekaligus.
Mulai Berbisnis
Kang Yasa sendiri sepertinya menyadari bagaimana penjualan jasa memiliki batasannya. Waktu yang ia miliki terbatas, belum lagi ia masih harus sekolah. Karena itu ketika ia mulai menginjak bangku SMA, ia mencoba terjun ke bidang bisnis, tepatnya penjualan lampu hias.
Ia lalu mencoba meraih peruntungan di bisnis kaos. Salah satu yang menjadi masalah disini adalah desain baju. Mungkin karena ini adalah pengalaman pertama Kang Yasa di bidang bisnis, ia bergerak secara spontan sesuai instingnya tanpa berpikir secara matang mengenai strategi marketing atau hal-hal teknis lainnya.
Setelah menghubungi perusahaan konveksi milik temannya, ia mendesain baju hanya dengan menggunakan Microsoft word. Ya, bukan corel draw, photoshop atau bahkan aplikasi turunan paint, namun aplikasi yang biasa Anda gunakan untuk membuat pr dan tugas dari sekolah.
Kaos pun dicetak sebanyak 24 buah, namun hanya 2 yang terjual dan ironisnya, salah satu kaos dibeli oleh ibu Kang Yasa sendiri.
Tidak merasa berkecil hati, Kang Yasa menjelajahi pasar Tanah Abang dan membeli lusinan baju dengan modal sebesar 4 juta rupiah untuk dijual kembali. Untungnya tanpa strategi marketing yang matang, bisnisnya kali ini mulai membuahkan hasil meski tidak bertahan lama.
Bisnis Kuliner Pertama dan Kegagalan Ratusan Juta Rupiah
Belum puas di bisnis kaos, Kang Yasa mulai melirik bisnis kuliner. Dengan merk “Ini The Kopi”, usaha minuman Kang Yasa sempat berkembang pesat hingga dibukanya cabang di Mal Ambasador. Naas, perencanaan yang kurang matang juga mengakibatkan bisnis ini gulung tikar dan bahkan menguras uang Kang Yasa hingga ratusan juta rupiah.
Kelahiran Men’s Republic
Ketika lulus SMA, Kak Yasa memutuskan untuk benar-benar fokus untuk berbinis. Dengan brand “Men’s Republic”, ia menggaet pabrik sepatu di Bandung dan menjual produk tersebut secara online. Ya, di kala itu, Kang Yasa memang hanya fokus di bidang sepatu saja.
Baru setelah produknya dikenal luas, ia mulai merambah ke produk lain seperti celana, tas hingga ikat pinggang. Di usianya yang baru menginjak 20an, ia telah berhasil membangun PT Paramitha Singgih yang membawahi brand Men’s Republic.
Wirausaha Jadi Influencer
Mereka bilang orang sukses akan menarik orang sukses lainnya dan itulah yang dilakukan oleh Kang Yasa. Meskipun telah sibuk di bidang bisnis, ia tetap aktif menjadi pembicara dan narasumber di berbagai seminar kewirausahaan untuk membagikan tips-tips dan pengalaman yang dimilikinya kepada anak-anak muda Indonesia.
Beberapa seminar yang menghadirkan Kang Yasa sebagai pembicara adalah Bulan Inspirasi Mahasiswa (BIM) 2018 yang diadakan di Universitas Kristen Petra, Seminar Yasa Singgih di Universitas Brawijaya, Pruve It Meet Up di Semarang, serta banyak lagi.
Di tahun 2015, ia juga mengarang buku berjudul, “Never Too Young to Become a Billionaire” yang bisa menjadi petunjuk dan arahan bagi anak-anak muda yang ingin menjadi entrepreneur namun terlalu takut karena tidak adanya pengalaman hingga modal.
3 Tips Utama Bisnis Ala Yasa Singgih
Cari Aman vs Cari Untung
Kang Yasa mengungkapkan bagaimana perbedaan utama antara pebisnis dan yang bukan pebisnis, yaitu keberanian memulai bisnis. Kadang hanya perlu satu langkah itu saja untuk mengembangkan sebuah bisnis, namun orang-orang terlalu takut untuk mengambilnya.
Bahkan jika Anda memiliki ide hebat, tidak ada yang akan mengetahuinya jika Anda tidak mengubahnya menjadi kenyataan bukan?
Modal Ilmu
Ya, sudah lihat sendiri bukan bagaimana jatuh bangun Kang Yasa untuk membangun bisnis yang berkepanjangan? Mulai dari kaos hasil desain sendiri hingga kuliner minuman, semuanya hanya bisa bertahan seumur jagung karena perencanaan yang kurang matang.
Anda tidak harus mengikut jejak Kang Yasa, namun belajarlah darinya. Daripada menghadapi kegagalan berkali-kali, lebih baik Anda sudah memiliki bekal ilmu bisnis dan marketing sebelum memulai usaha Anda.
Modal yang Bukan Uang
Kang Yasa sendiri mengungkapkan bahwa uang memang dibutuhkan untuk memulai bisnis, namun jumlahnya tidak harus banyak karena ilmu, mental dan networking bisa menutupi kekurangan modal uang Anda.
Nah, itu dia kisah jatuh bangun pengusaha muda Yasa Singgih serta tips-tips bisnis yang bisa bermanfaat bagi Anda para calon entrepreneur muda. Bagaimana, sudah siap memulai bisnis sukses dengan omzet miliaran rupiah?
Bagaimana Cara Menjadi Entrepreneur di Usia Muda – Arief Muhammad
Nama Arief Muhammad mungkin tidak lagi asing di telinga banyak orang, mulai dari netizen biasa hingga pebisnis. Zaman sekarang, menjadi entrepreneur memang tidak sesulit dulu. Asalkan punya sedikit modal, kepercayaan diri dan keberanian untuk mengambil keputusan yang tepat, memiliki bisnis yang sukses bukanlah mimpi belaka.
Jika Anda masih galau dan belum yakin untuk memulai bisnis, Anda bisa belajar dari entrepreneur muda asal Indonesia, Arief Muhammad. Cek info lengkapnya, yuk!
Siapa Arief Muhammad?
Siapa yang tidak mengetahui username Poconggg. Buat para pemain twitter di awal tahun 2010, pasti paling tidak pernah mendengar akun fenomenal yang satu ini. Berbekal cuitan lucu yang kerap kali membuat orang terbahak-bahak, akun ini telah berhasil menggaet jutaanfollowertanpa mengungkap siapa sebenarnya gerangan pemilik akun ini.
Baru beberapa tahun kemudian, diketahui bahwa akun tersebut merupakan milik Arief Muhammad, penulis asal Batam alumni lulusan Universitas Trisakti. Bukan berhenti disitu, Arief juga melebarkan sayap ke media sosial lain seperti Youtube.
Arief, Sang Entrepreneur Muda
Nah, jika hanya itu saja, jelas kita tidak bisa menyebut Arief sebagai entrepreneur muda bukan? Kang Arief sepertinya memang tipe yang tidak pernah puas. Setelah sukses dengan channel media sosial dan buku Poconggg Juga Pocong, ia mulai coba-coba membuat usaha mulai dari kuliner (Cakekinian, Mie Bangcad, Drinkinian) hingga fashion (Billionaire’s Project).
Tentunya semua bisnisnya meraih keuntungan besar dan bahkan telah membuka berbagai cabang di penjuru Indonesia.
5 Tips Jadi Entrepreneur Muda Ala Arief Muhammad
Walau telah sukses, Kang Arief juga tidak pelit-pelit membagikan tips-tips entrepreneur bagi mereka anak muda yang ingin mengikuti jejaknya. Apa saja itu? Berikut ulasan lengkapnya!
Bekerja vs Berkarya
Kang Arief mengawali karirnya sebagai content creatordi berbagai media mulai dari Twitter hingga Youtube. Banyak orang yang bilang bahwa berkarya itu hanya butuh konsistensi, uang akan mengikuti nanti.
Nah, pernyataan ini justru ditangkis mentah-mentah oleh Kang Arief. Hidup itu harusnya realistis. Jika uang untuk makan dan membayar tagihan saja tidak ada, bagaimana bisa berkarya bukan?
Hal yang sama juga berlaku di bisnis. Tidak semua bisnis bisa langsung sukses, tapi Anda tetap harus realistis. Jangan langsung begitu saja terjun ke dalam dunia bisnis ketika Anda belum punya pemasukan tetap.
Kalau menurut Kang Arief, proporsi untuk bekerja mungkin sekitar 80% sementara proporsi berkarya 20%. Ketika Anda baru mau memulai bisnis, pembagian prioritas ini juga mungkin bisa Anda terapkan.
Jika keuangan bisnis Anda telah stabil dan memberikan profit, barulah Anda bisa berfokus 100% pada bisnis Anda.
One Man Show is a Big Mistake
Menurut Kang Arief, salah satu kesalahan terbesar pebisnis pemula adalah kebiasaan one man show. Bagaimana seorang pebisnis merasa bahwa dia bisa mengurus semua bisnisnya sendirian, mulai dari mengatur keuangan, operasional hingga mengembangkan bisnis. Apakah hal itu bisa dilakukan? Memang bisa.
Namun, mengutip dari kata-kata Kang Arief sendiri, “Mulai biasakan berkolaborasi dengan orang. Saling support, saling melengkapi. Enak lho, asli. Nanti bebannya juga jadi kebagi, pusingnya enggak sendirian.”
Bayangkan saja, tidak mungkin bukan Anda mengurus sepuluh cabang bisnis Anda sendirian? Delegasikan tugas-tugas pada partner yang tepat untuk tugas tersebut, sehingga Anda bisa berfokus untuk mengembangkan bisnis Anda.
Nah, tips ini juga berhubungan dengan tips berikutnya, yaitu :
Jangan Hanya Kuliah
Masa kuliah memang seringkali jadi momen paling membahagiakan sekaligus menyebalkan. Dengan berbagai tugas yang menumpuk, kegiatan organisasi hingga skripsi yang seringkali menahan ijazah, banyak mahasiswa yang harus memakan waktu lebih dari empat tahun untuk lulus atau terpaksa lulus dengan nilai pas-pasan.
Tips dari Kang Arief, cobalah untuk menentukan skala prioritas. Tidak mungkin Anda bisa menyelesaikan segala hal secara sempurna. Tuntaskan hal yang lebih penting dulu, baru yang tidak terlalu penting belakangan. Jika tidak penting? Tinggalkan saja.
Selain itu, jangan hanya belajar saja, main-mainlah keluar, ikut organisasi dan cari koneksi secara awal. Katanya nih, kesuksesan justru biasanya datang dari koneksi dan link yang Anda miliki.
Jangan Berhenti Berlari
Sudah liat kan bagaimana Kang Arief terus mengembangkan bisnis ke berbagai bidang mulai dari kuliner hingga fashion? Ya, jika diandaikan marathon, Kang Arief sepertinya sudah berlari sejauh 100 km dan masih terus menghitung.
Memang ia tipe yang tidak pernah puas akan pencapaian yang diraihnya. Ketika salah satu usahanya sukses, ia tidak berdiam diri, melainkan terus berinovasi dan melebarkan sayap ke bisnis-bisnis lainnya.
Bagaimana Melihat Trend
Zaman sekarang kesuksesan bisnis ditentukan oleh momen. Anda harus lihai melihat trend yang sedang berlangsung, lalu mencoba mengembangkan bisnis dari sana. Lihat saja bagaimana bisnis Kang Arief yang menggunakan tagline #kinian dari kekinian, serta memanfaatkan trend kuliner seperti minuman boba, serta kue dan mie dengan berbagai rasa berbeda.
Jika Anda baru di bidang bisnis dan memiliki modal yang terbilang kecil atau mengandalkan bisnis tersebut sebagai satu-satunya sumber pendapatan Anda, janganlah bermain peruntungan dengan bisnis yang belum memiliki pasar.
Kuliner seperti minuman boba dan makanan dengan berbagai rasa memang sedang jadi trend, terutama di kalangan milenial yang kerap kali ingin mencoba hal-hal baru dan unik. Oleh karena itu, bisnis seperti ini akan menjadi pilihan yang relatif aman.
Bagaimana? Ingin menjadi entrepreneur muda yang sukses seperti Arief Muhammad? Langkah pertama yang harus Anda lakukan jelas adalah berani mengubah ide Anda menjadi kenyataan!
Cara Menghitung Investasi atau Modal Usaha Secara Efektif
Bagi Anda yang ingin menambahkan penghasilan pasif, investasi merupakan salah satu metode yang bisa Anda pilih. Sementara itu sebagai seorang pemilik bisnis, usaha Anda juga membutuhkan investasi untuk bisa menjalankan berbagai kegiatan operasional perusahaan. Berikut penjelasan lengkapnya!
Pengertian Investasi
Setiap ahli memiliki pengertian sendiri mengenai investasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), investasi merupakan salah satu bentuk penanaman modal dalam perusahaan atau proyek untuk memperoleh keuntungan.
Sementara itu, para ahli ekonomi dan finansial mendefinisikan investasi secara berbeda. Mulyadi, ahli ekonomi yang telah menerbitkan beberapa buku finansial di Indonesia menyebutkan investasi sebagai penanaman sumber daya untuk memperoleh laba di masa yang akan datang.
Sadono Sukirno, pengarang buku yang kerap kali membahas mengenai makro ekonomi dan mikro ekonomi menyatakan investasi sebagai pembelanjaan modal untuk membeli barang dan perlengkapan yang akan digunakan untuk memproduksi barang atau jasa.
James C. VanHorne, profesor finansial di Universitas Stanford menyatakan bahwa investasi merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan dengan memanfaatkan kas yang ada untuk mendapat hasil di masa yang akan datang.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) memiliki definisi yang lebih rumit mengenai investasi. Dinyatakan bahwa investasi adalah aktiva yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan jumlah kekayaan melalui pemberian hasil investasi berupa dividen, bunga, royalti hingga uang sewa atau manfaat lainnya.
Cara Menghitung Return on Investment(ROI)
Salah satu parameter yang sering digunakan dalam investasi adalah ROI. ROI ini biasanya digunakan untuk mengevaluasi performa sebuah investasi dan membandingkannya dengan efisiensi dari investasi lainnya.
ROI dapat dihitung dengan membagi keuntungan yang diperoleh dari investasi terhadap biaya investasi. Nilai dari ROI dinyatakan dalam satuan persen.
ROI (%) =
ROI yang dinyatakan dalam persen dapat digunakan untuk membandingkan efisiensi dari tiap investasi. Ketika nilai ROI negatif, maka investasi tersebut seharusnya tidak dilakukan karena tidak membawa manfaat yang sepadan dengan biaya yang dikeluarkan.
Sementara itu, semakin besar nilai ROI yang diperoleh, maka semakin baik investasi tersebut. Sebagai contohnya, Budi menginvestasikan Rp 100 juta di perusahaan otomotif Maju Jaya. Tahun depannya, ia menjual saham miliknya dengan total nilai sebesar Rp 150 juta. Dari sini, bisa dihitung nilai ROI dari investasi Budi.
ROI (%) = x 100% = 50 %
Lalu, semisalkan Budi melakukan investasi di perusahaan makanan Berkah Sejahtera dengan nilai sebesar Rp 200 juta rupiah dan kemudian menjual sahamnya dengan total nilai sebesar Rp 250 juta rupiah. Apabila dilihat sekilas, nilai keuntungan yang diperoleh dari hasil investasi Budi di perusahaan Berkah Sejahtera lebih tinggi dari investasi di perusahaan Maju Jaya.
Namun, apabila dihitung nilai ROI-nya,
ROI (%) = x 100% = 25%
Bisa dilihat bahwa nilai ROI investasi kedua jauh lebih kecil dari pada investasi pertama, sehingga dapat disimpulkan investasi yang dilakukan di perusahaan otomotif Maju Jaya jauh lebih baik.
Cara Menghitung Modal Kerja (Working Capital)
Berbeda dengan ROI, nilai modal kerja bisa diperoleh dari laporan neraca keuangan (balance sheet). Laporan ini bisa didapatkan dari selisih antara aset lancar (current asset) dan kewajiban lancar (current liabilities).
Apabila nilai aset lancar lebih tinggi dari kewajiban lancar, maka menandakan bahwa perusahaan memiliki jumlah aset yang melimpah, sebaliknya ketika jumlah kewajiban jauh lebih tinggi, maka perlu dilakukan pengurangan biaya operasional.
Satuan untuk menghitung modal kerja disebut sebagai current ratio, yang dapat diperoleh dari :
Current Ratio=
3 Hal yang Harus Dihindari Ketika Berinvestasi
Jika Anda hendak melakukan investasi, ada bebeberapa kesalahan yang harus Anda hindari. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
Tidak Memahami Bisnis Bersangkutan
Semisalkan Anda membeli saham sebuah perusahaan ternama di Indonesia, namun ketika ditanya bagaimana model bisnis dari usaha tersebut Anda tidak bisa menjawabnya. Ini akan menjadi malapetaka karena Anda tidak bisa memperkirakan kapan nilai saham dari bisnis tersebut akan meningkat atau menurun.
Investasi Tidaklah Instan
Jika Anda mengharapkan investasi seperti undian berhadiah dengan pengembalian dana yang cepat, maka Anda bisa berakhir rugi besar. Layaknya seperti karir dan sekolah, Anda harus melakukan berbagai pendekatan berbeda untuk bisa menganalisis kapan harus membeli, membiarkan dan menjual saham Anda. Terlalu tergesa-gesa menjual saham ketika harganya sedikit meningkat akan membuat Anda lelah dengan ROI yang tidak seberapa juga.
Jangan Biarkan Emosi Mempengaruhi Keputusan Anda
Dalam berinvestasi, ada dua emosi buruk yang selalu menghantui tiap investor, yaitu ketakutan dan ketamakan. Takut untuk membeli saham di perusahaan tertentu atau tidak menjual saham di waktu yang tepat karena ingin memperoleh keuntungan sebanyak mungkin.
Lakukan analisis pasar secara objektif, lihatlah secara keseluruhan dan ambil keputusan yang tepat dengan menggunakan kepala dingin.
Nah, itu dia beberapa hal yang wajib Anda ketahui mengenai investasi, termasuk cara menghitung nilai investasi secara tepat.
Ketika membuat bisnis, investasi dari pihak lain baik angel investor maupun venture capital bisa menjadi salah satu opsi pilihan apabila Anda tidak memiliki modal pribadi yang cukup. Bagaimana, sekarang Anda sudah bisa menghitung investasi secara cepat dan tepat, bukan? Selamat mencoba!
Bagi seorang pebisnis, membuat laporan keuangan adalah hal yang wajib dilakukan untuk mengetahui perkembangan dari bisnis tersebut sekaligus menentukan kinerja keuangan perusahaan dalam kurun waktu tertentu.
Salah satu laporan keuangan yang wajib dibuat adalah laporan laba rugi atau yang sering disebut sebagai income statement. Apa itu laporan laba rugi dan bagaimana cara membuatnya secara tepat? Berikut penjelasan lengkapnya.
Apa Itu Laporan Laba Rugi?
Secara umum, laporan laba rugi dibuat untuk menggambarkan berapa biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dan laba yang diperoleh dalam periode tertentu.
Apabila dilihat secara khusus, tiap ahli memiliki pengertiannya sendiri mengenai laporan laba rugi. Menurut ahli ekonomi Najmudin, laporan laba rugi dapat diperoleh dengan membandingkan pendapatan dan pengeluaran perusahaan, yang mana kemudian dapat ditentukan laba atau rugi bersih dalam periode tertentu.
Suad Husnan, staf pengajar dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM memberikan penjelasan yang lebih singkat mengenai laporan laba rugi, yang mana hanya berfokus pada laba bersih yang diperoleh perusahaan dalam waktu tertentu.
Sony Warsono tidak melihat laporan laba rugi sebagai gambaran akan keuntungan dan kerugian yang diperoleh perusahaan dalam waktu tertentu, melainkan lebih kepada hasil usaha yang dicapai perusahaan dalam periode waktu tertentu.
Sementara itu, berdasarkan pernyataan standar akutansi keuangan, laba rugi bisa diperoleh dengan mengurangi total pendapatan dan beban perusahaan namun tidak termasuk pendapatan komprehensif lainnya.
Fungsi dan Tujuan Laporan Laba Rugi
Menyusun laporan laba rugi bukanlah hal yang mudah, namun terdapat banyak manfaat yang bisa Anda peroleh, diantaranya adalah :
Mengetahui apakah perusahaan Anda merugi atau untung. Jika rugi, maka harus ada manajemen perusahaan yang Anda ubah untuk meminimalisir biaya operasional misalnya dengan memangkas tenaga kerja dan menggunakan otomisasi untuk hal-hal yang rutin dilakukan.
Fungsi selanjutnya berhubungan dengan fungsi sebelumnya, yaitu untuk menentukan langkah-langkah yang harus diambil perusahaan di periode berikutnya.
Sementara itu, laporan laba rugi juga bisa digunakan untuk analisis usaha, yang mana kemudian dapat ditentukan pertumbuhan dari suatu bisnis serta langkah-langkah yang akan diambil untuk memajukan sebuah bisnis agar dapat diperoleh laba yang lebih besar.
Mengetahui jumlah pajak yang harus Anda bayarkan.
Sebagai acuan bagi investor maupun kreditur untuk menentukan kelayakan transaksi bisnis dengan perusahaan Anda.
Komponen-Komponen dalam Laporan Laba Rugi
Dalam laporan laba rugi, terdapat beberapa komponen yang harus tercantum, yaitu :
Pendapatan (revenue) berupa pemasukan atau penambahan aktiva lainnya.
Kewajiban (expense) berupa pengeluaran atau penggunaan aktiva lainnya.
Keuntungan (profit) merupakan penambahan ekuitas dalam bentuk transaksi periferal maupun investasi.
Kerugian (loss) merupakan penurunan ekuitas dalam bentuk transaksi periferal.
Jenis-Jenis Laporan Laba Rugi
Berdasarkan formatnya, laporan laba rugi bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu single step dan multiple step.
Pada laporan laba rugi single step, laporan dibedakan menjadi dua bagian yaitu pendapatan atau keuntungan dan kewajiban atau kerugian.
Setelahnya, tiap bagian tersebut dipisahkan lagi menjadi sub-bagian masing-masing tergantung pada asal dananya. Misalnya, pendapat bisa berasal dari penjualan bersih dan pendapatan bunga, sementara pengeluaran bisa diperoleh dari biaya operasional dan beban bunga.
Pada bagian paling bawah laporan, akan diperoleh nilai keuntungan atau rugi yang berasal dari selisih antara pendapatan dan beban perusahaan.
Sementara itu, Anda juga bisa menggunakan format laporan laba rugi multiple step. Jenis laporan ini sedikit lebih rumit karena pendapatan atau beban yang berasal langsung dari bisnis dibedakan dengan yang berasal dari luar bisnis.
Sebagai contohnya, pengeluaran dalam bisnis seperti beban upah, iklan atau asuransi yang termasuk ke dalam beban operasional dikelompokkan dalam satu bagian, sementara beban luar bisnis seperti beban bunga dan kerugian karena terjadinya kerusakan dikelompokkan dalam bagian yang lain. Hal yang sama juga dilakukan pada pendapatan.
Bagian akhir laporan laba rugi multiple step juga berisi keuntungan atau kerugian akhir yang diperoleh perusahaan dalam periode tertentu.
Langkah-Langkah Menyusun Laporan Laba Rugi Secara Mudah
Baik laporan single step maupun multiple step, hal yang harus Anda lakukan pertama kali adalah menuliskan judul laporan meliputi nama perusahaan Anda, nama laporan, serta periode dari laporan tersebut.
Setelahnya, baru Anda menulis isi dari laporan tergantung pada format yang ingin Anda gunakan. Apabila menggunakan format single step, maka caranya relatif mudah.
Anda hanya perlu menulis setiap pendapatan yang diperoleh perusahaan Anda, lalu menuliskan seluruh beban perusahaan pada periode bersangkutan dan menghitung selisih pendapatan dan beban untuk menentukan keuntungan maupun kerugian perusahaan.
Format multiple step relatif lebih sulit karena Anda harus memisahkan pendapatan dan beban berdasarkan asalnya. Pertama-tama, tulislah pendapatan usaha, lalu beban usaha Anda dan akan diperoleh keuntungan usaha atau rugi usaha.
Setelahnya, Anda perlu juga menuliskan pendapatan dan beban yang didapatkan dari luar usaha. Kemudian, bisa diperoleh keuntungan atau kerugian di luar usaha.
Sekarang, Anda sudah mendapatkan laba rugi usaha dan di luar usaha. Dengan menjumlahkan keduanya, maka dapat diperoleh laba rugi bersih sebelum pajak. Setelahnya, laba rugi setelah pajak dapat diperoleh dengan mengurangi laba rugi tersebut dengan pajak penghasilan.
Bagi Anda yang baru pertama kali membuat laporan laba rugi, mungkin akan merasa tidak terbiasa dan membuat banyak kesalahan. Namun tenang saja, seiring dengan latihan dan kebiasaan, maka dijamin kemampuan Anda untuk membuat laporan laba rugi juga akan semakin baik. Selamat mencoba!
Jika Anda merupakan pemilik bisnis kecil hingga menengah, memahami laporan keuangan adalah salah satu keahlian yang harus Anda kuasai. Mengapa demikian?
Secara sederhananya, setiap rencana yang Anda buat kedepan akan membutuhkan uang. Katakanlah, Anda ingin membeli peralatan baru, mempekerjakan karyawan baru atau mencari kantor yang lebih luas agarkerja karyawan Andalebih optimal. Tanpa perencanaan keuangan yang jelas, segala hal tersebut tidak akan bisa Anda lakukan.
Untuk bisa merencanakan keuangan, Anda harus bisa memahami laporan keuangan bisnis Anda. Pertanyaan utamanya, bagaimana cara memahami laporan keuangan, ketika Anda bahkan tidak memiliki latar belakang pendidikan akuntansi? Berikut beberapa hal mengenai laporan keuangan yang wajib Anda ketahui, termasuk tips-tips memahami laporan keuangan.
Pengertian Laporan Keuangan
Tiap ahli ekonomi memiliki pengertian sendiri-sendiri mengenai laporan keuangan. Sebagai contohnya, Lili M. Sadeli yang kerap kali membuat buku-buku finansial dan akuntansi mengungkapkan bahwa laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang mengandung proses identifikasi, pengukuran, dan laporan informasi ekonomi yang digunakan sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan finansial yang tepat.
Sementara itu, Soyfan Syahri Harahap, mantan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti yang telah menulis beberapa buku akuntansi terkenal seperti “Teori Akuntansi”, “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan”, dan “Budgeting” menyatakan bahwa laporan keuangan seharusnya menggambarkan kondisi keuangan serta hasil usaha perusahaan dalam rentang waktu tertentu.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK), sebuah standar praktik yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan bentukan Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan hal yang harus ada ketika pelaporan keuangan dilakukan, yang mana meliputi : neraca keuangan, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan lainnya.
Siapa yang Membuat Laporan Keuangan?
Jika Anda berpikir bahwa laporan keuangan harus dibuat oleh akuntan, kenyataannya tidak juga. Meskipun seorang akuntan profesional bisa memberikan Anda masukan dan saran terkait manajemen perusahaan yang berkaitan dengan penggunaan anggaran, ada kalanya sulit untuk menemukan seorang akuntan yang bisa dipercaya memegang keuangan perusahaan Anda.
Jika begitu, bayangkan berapa biaya yang harus Anda keluarkan untuk turnoverkaryawan hingga menemukan akuntan yang kompeten sekaligus dapat dipercaya. Daripada sakit kepala memikirkan hal tersebut, akan lebih mudah menggunakan alternatif lain seperti software accounting.
Kelebihan dari software accounting adalah kerjanya yang otomatis, sehingga kelalaian bisa diminimalisir. Sementara itu, software accounting biasanya bisa diintegrasikan secara mudah apabila terdapat perubahan struktur keuangan perusahaan seperti diantaranya terjadinya merger atau akuisisi.
Tentu saja software accounting juga memiliki beberapa kekurangan seperti penggunaan software oleh berbagai user yang meningkatkan kemungkinan bocornya informasi keuangan internal perusahaan kepada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Sementara itu, dibutuhkan juga waktu lebih untuk mempelajari fitur-fitur yang ada dalam software dan bagaimana menggunakannya secara optimum.
Tips Memahami Laporan Keuangan Secara Cepat
Laporan mengandung banyak informasi, yang mana tidak mungkin bisa Anda cerna semuanya dalam waktu singkat. Padahal, Anda masih memiliki pekerjaan lain yang menunggu untuk diselesaikan. Solusinya adalah bagaimana caranya memahami laporan keuangan secara efektif dan berusaha menemukan informasi yang Anda butuhkan dalam waktu singkat. Berikut beberapa tipsnya.
Memiliki Mindset yang Tepat
Laporan keuangan memiliki banyak konten dan mungkin Anda akan merasa pusing dan terbebani ketika pertama kali melihatnya. Itu karena Anda tidak mengetahui hal apa yang penting dari laporan keuangan Anda.
Sebagai contoh, Anda hanya perlu menemukan profit dari laporan laba rugi, sementara bagian yang paling penting dari laporan neraca keuangan adalah saldo kas. Cukup analisis bagian yang menurut Anda penting dan bandingkan dengan laporan keuangan lainnya.
Kembangkan Kemampuan Accounting Anda
Tidak perlu menjadi pakar akuntansi, paling tidak Anda harus memahami istilah-istilah dasar dalam ilmu akuntansi untuk bisa menganalisis laporan keuangan secara mudah.
Ketidaknormalan Adalah Normal
Dalam laporan keuangan, Anda mungkin menyadari adanya pendapatan atau pengeluaran tidak biasa yang akan berpengaruh pada jumlah profit Anda. Nyatanya, hal ini bisa terjadi pada tiap bisnis. Selama kasus demikian hanya terjadi sekali-sekali dan tidak mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan profit berkepanjangan, maka Anda tidak perlu terlalu khawatir.
Pastikan Profit Berasal dari Aliran Kas
Memperoleh uang dari penjualan aset atau peminjaman bank mungkin bisa dilakukan, tapi Anda tidak bisa melakukannya dalam jangka waktu panjang. Terlebih di perusahaan startup, banyak yang mengandalkan kas dari pendanaan investor, lagi dan lagi. Namun ketika laporan keuangan menunjukkan aliran kas yang negatif, Anda harus mulai was-was.
Biaya operasional dan lain sebagainya seharusnya berasal dari profit yang Anda peroleh dari aliran kas. Semakin cepat aliran kas dalam menghasilkan profit, maka bisnis Anda akan semakin mudah untuk berkembang.
Apakah Finansial Anda Baik-Baik Saja?
Sekilas, Anda merasa bahwa bisnis Anda memiliki jumlah penjualan yang baik dan profit yang tinggi, namun ketika waktu membayar hutang maupun kebutuhan operasional lainnya, Anda kelabakan karena ternyata saldo Anda menjadi minus. Pertanyannya, apakah hal ini masih menandakan bahwa bisnis Anda mengalami keuntungan?
Bisnis tidak bisa berjalan jika Anda tidak memiliki pendanaan yang cukup untuk membiayai kebutuhan operasional. Ketika keuntungan penjualan tidak bisa menutupi biaya operasional, bagaimana bisnis bisa berjalan?
Itu dia beberapa hal yang harus Anda ketahui mengenai laporan keuangan termasuk tips-tips penting untuk memahami laporan keuangan dalam waktu singkat. Bagaimana, cukup mudah bukan?
Komentar Terbaru