Dari Kampus ke Lapak Usaha, Transformasi Mahasiswa Menjadi Wirausaha

Dari Kampus ke Lapak Usaha, Transformasi Mahasiswa Menjadi Wirausaha

Dengan ambisi yang kuat, Indonesia mengejar target rasio kewirausahaan sebesar 3,95 persen pada tahun 2024, sebagaimana ditetapkan dalam Perpres No 2 Tahun 2022.

Sebuah koalisi yang terdiri dari 27 lembaga dan kementerian telah berkomitmen untuk mewujudkan visi ini, dengan menggelar berbagai program unggulan.

Di garis depan, Komite Pengembangan Kewirausahaan Nasional (PKN) berinisiatif menyalakan semangat kewirausahaan dari Sabang hingga Merauke, melalui inisiatif Entrepreneur HUB yang dirancang untuk mendukung wirausahawan dari berbagai tingkatan, mulai dari wirausaha pemula hingga mapan.

Baca juga: Ingin Memenangkan Kompetisi di Era Digital? Hindari “Chicken Mindset”

Meskipun ada upaya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta untuk meningkatkan jumlah wirausahawan, pertanyaan yang muncul adalah mengapa Indonesia, dengan segala potensi yang dimiliki, belum mencapai puncak dalam kancah kewirausahaan global?

Jawabannya terletak pada pendekatan pembelajaran kewirausahaan yang belum sepenuhnya terintegrasi dalam sistem pendidikan kita. Berbeda dengan metode pembelajaran konvensional, pembelajaran kewirausahaan harus dimulai dengan aksi (ACT), diikuti oleh pembelajaran dari pengalaman (LEARN), dan kemudian membangun (BUILD) dari situ.

Mengadopsi model pembelajaran kewirausahaan yang telah terbukti sukses di institusi terkemuka seperti MIT.

Stanford dan Babson memang bukan tugas yang mudah atau murah. Di Indonesia, tanggung jawab ini diemban langsung oleh Direktorat Belmawa, Ditjen Diktiristek, Kemendikbudristek melalui Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW).

Program tersebut memungkinkan mahasiswa di seluruh Indonesia mengajukan proposal berbasis web untuk menggambarkan ide-ide usaha inovatif dengan dampak sosial yang signifikan.

Dengan bantuan dana mulai dari 15 Juta hingga 20 juta rupiah per kelompok, mahasiswa diberi kesempatan untuk mewujudkan ide mereka dalam berbagai bidang, seperti makanan minuman, budidaya, jasa, perdagangan, manufaktur, teknologi terapan, digital, industri kreatif, seni, budaya dan pariwisata.

Sebanyak 316 perguruan tinggi terlibat di tahun 2022, kemudian bertumbuh mencapai 371 perguruan tinggi di tahun 2023 dan selalu meningkat setiap tahunnya. Jika ini terus berlanjut, perguruan tinggi akan menjadi pabrik wirausaha terbesar di Indonesia.

Menyatukan Perguruan Tinggi dalam Misi Kewirausahaan

P2MW telah berhasil menginspirasi perguruan tinggi di seluruh Indonesia, dengan jumlah partisipasi yang meningkat setiap tahun. Program ini tidak hanya memberikan dana, tetapi juga memfasilitasi pembangunan ekosistem kewirausahaan di kampus, dengan fokus pada budaya, sumber daya manusia, pendidikan, pembiayaan, dan akses pasar.

KMI Expo, yang merupakan pesta wirausaha tahunan bagi wirausaha mahasiswa, menjadi bukti dari dinamika ekosistem ini. Tahun 2023, KMI Expo ke 14 dilaksanakan di Bali tepatnya di Universitas Pendidikan Ganesha.

Pesta Wirausaha ini selalu dihadiri oleh lebih dari 4.000 mahasiswa wirausaha dari seluruh penjuru Indonesia. Hal ini terjadi karena P2MW adalah program satu satunya yang memberikan paket lengkap transformasi mahasiswa menjadi wirausaha melalui dana bantuan, pendampingan, jejaring, akses pasar hingga ekosistem wirausaha.

Mengakui Fasilitas yang Sudah Ada dan Membangun Kesadaran

Menurut data Global Entrepreneurship Monitor (GEM) tahun 2022, Indonesia telah menyediakan lebih dari cukup fasilitas untuk mendukung wirausaha. Namun, masih ada kesenjangan dalam kesadaran masyarakat tentang pentingnya jiwa kewirausahaan.

Ini tentu bukan hanya tugas pemerintah atau kampus, tetapi tanggung jawab kolektif untuk mengintegrasikan semangat kewirausahaan ke dalam budaya kita.

Baca juga: Kiat Memvalidasi Ide Bisnis Agar Sukses, Cocok Bagi Pengusaha Pemula

P2MW tetap konsisten dalam fokusnya pada pembelajaran kewirausahaan, dengan tujuan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha, menciptakan kampus yang mendukung dan menyebarluaskan semangat ini ke masyarakat luas. Menjembatani mahasiswa wirausaha dari kampus untuk terjun langsung ke lapak usaha.

Kita semua memiliki peran dalam mendukung wirausaha muda Indonesia, karena meskipun kebijakan dapat ditetapkan dari “istana”, realisasi dan tanggung jawabnya ada di tangan kita semua. Bersama kita wujudkan kewirausahaan untuk semua.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Source link

Cara Menghitung Investasi atau Modal Usaha Secara Efektif

Cara Menghitung Investasi atau Modal Usaha Secara Efektif

Cara Menghitung Investasi atau Modal Usaha Secara Efektif

Bagi Anda yang ingin menambahkan penghasilan pasif, investasi merupakan salah satu metode yang bisa Anda pilih. Sementara itu sebagai seorang pemilik bisnis, usaha Anda juga membutuhkan investasi untuk bisa menjalankan berbagai kegiatan operasional perusahaan. Berikut penjelasan lengkapnya! 

Pengertian Investasi 

Setiap ahli memiliki pengertian sendiri mengenai investasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), investasi merupakan salah satu bentuk penanaman modal dalam perusahaan atau proyek untuk memperoleh keuntungan. 

Sementara itu, para ahli ekonomi dan finansial mendefinisikan investasi secara berbeda. Mulyadi, ahli ekonomi yang telah menerbitkan beberapa buku finansial di Indonesia menyebutkan investasi sebagai penanaman sumber daya untuk memperoleh laba di masa yang akan datang. 

Sadono Sukirno, pengarang buku yang kerap kali membahas mengenai makro ekonomi dan mikro ekonomi menyatakan investasi sebagai pembelanjaan modal untuk membeli barang dan perlengkapan yang akan digunakan untuk memproduksi barang atau jasa. 

James C. VanHorne, profesor finansial di Universitas Stanford menyatakan bahwa investasi merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan dengan memanfaatkan kas yang ada untuk mendapat hasil di masa yang akan datang. 

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) memiliki definisi yang lebih rumit mengenai investasi. Dinyatakan bahwa investasi adalah aktiva yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan jumlah kekayaan melalui pemberian hasil investasi berupa dividen, bunga, royalti hingga uang sewa atau manfaat lainnya.

Cara Menghitung Return on Investment(ROI)

Salah satu parameter yang sering digunakan dalam investasi adalah ROI. ROI ini biasanya digunakan untuk mengevaluasi performa sebuah investasi dan membandingkannya dengan efisiensi dari investasi lainnya.

ROI dapat dihitung dengan membagi keuntungan yang diperoleh dari investasi terhadap biaya investasi. Nilai dari ROI dinyatakan dalam satuan persen. 

ROI (%) = 

ROI yang dinyatakan dalam persen dapat digunakan untuk membandingkan efisiensi dari tiap investasi. Ketika nilai ROI negatif, maka investasi tersebut seharusnya tidak dilakukan karena tidak membawa manfaat yang sepadan dengan biaya yang dikeluarkan. 

Sementara itu, semakin besar nilai ROI yang diperoleh, maka semakin baik investasi tersebut. Sebagai contohnya, Budi menginvestasikan Rp 100 juta di perusahaan otomotif Maju Jaya. Tahun depannya, ia menjual saham miliknya dengan total nilai sebesar Rp 150 juta. Dari sini, bisa dihitung nilai ROI dari investasi Budi. 

ROI (%) =  x 100% = 50 %

Lalu, semisalkan Budi melakukan investasi di perusahaan makanan Berkah Sejahtera dengan nilai sebesar Rp 200 juta rupiah dan kemudian menjual sahamnya dengan total nilai sebesar Rp 250 juta rupiah. Apabila dilihat sekilas, nilai keuntungan yang diperoleh dari hasil investasi Budi di perusahaan Berkah Sejahtera lebih tinggi dari investasi di perusahaan Maju Jaya. 

Namun, apabila dihitung nilai ROI-nya, 

ROI (%) =  x 100% = 25%

Bisa dilihat bahwa nilai ROI investasi kedua jauh lebih kecil dari pada investasi pertama, sehingga dapat disimpulkan investasi yang dilakukan di perusahaan otomotif Maju Jaya jauh lebih baik. 

Cara Menghitung Modal Kerja (Working Capital)

Berbeda dengan ROI, nilai modal kerja bisa diperoleh dari laporan neraca keuangan (balance sheet). Laporan ini bisa didapatkan dari selisih antara aset lancar (current asset) dan kewajiban lancar (current liabilities).

Apabila nilai aset lancar lebih tinggi dari kewajiban lancar, maka menandakan bahwa perusahaan memiliki jumlah aset yang melimpah, sebaliknya ketika jumlah kewajiban jauh lebih tinggi, maka perlu dilakukan pengurangan biaya operasional.

Satuan untuk menghitung modal kerja disebut sebagai current ratio, yang dapat diperoleh dari : 

Current Ratio

3 Hal yang Harus Dihindari Ketika Berinvestasi

Jika Anda hendak melakukan investasi, ada bebeberapa kesalahan yang harus Anda hindari. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut. 

  1. Tidak Memahami Bisnis Bersangkutan

Semisalkan Anda membeli saham sebuah perusahaan ternama di Indonesia, namun ketika ditanya bagaimana model bisnis dari usaha tersebut Anda tidak bisa menjawabnya. Ini akan menjadi malapetaka karena Anda tidak bisa memperkirakan kapan nilai saham dari bisnis tersebut akan meningkat atau menurun. 

  • Investasi Tidaklah Instan

Jika Anda mengharapkan investasi seperti undian berhadiah dengan pengembalian dana yang cepat, maka Anda bisa berakhir rugi besar. Layaknya seperti karir dan sekolah, Anda harus melakukan berbagai pendekatan berbeda untuk bisa menganalisis kapan harus membeli, membiarkan dan menjual saham Anda. Terlalu tergesa-gesa menjual saham ketika harganya sedikit meningkat akan membuat Anda lelah dengan ROI yang tidak seberapa juga. 

  • Jangan Biarkan Emosi Mempengaruhi Keputusan Anda

Dalam berinvestasi, ada dua emosi buruk yang selalu menghantui tiap investor, yaitu ketakutan dan ketamakan. Takut untuk membeli saham di perusahaan tertentu atau tidak menjual saham di waktu yang tepat karena ingin memperoleh keuntungan sebanyak mungkin. 

Lakukan analisis pasar secara objektif, lihatlah secara keseluruhan dan ambil keputusan yang tepat dengan menggunakan kepala dingin. 

Nah, itu dia beberapa hal yang wajib Anda ketahui mengenai investasi, termasuk cara menghitung nilai investasi secara tepat.

Ketika membuat bisnis, investasi dari pihak lain baik angel investor maupun venture capital bisa menjadi salah satu opsi pilihan apabila Anda tidak memiliki modal pribadi yang cukup. Bagaimana, sekarang Anda sudah bisa menghitung investasi secara cepat dan tepat, bukan? Selamat mencoba!