5 Cara Efektif Menghindari Kebangkrutan Perusahaan

Bangkrut, satu hal yang paling ditakuti pengusaha yang baru merintis bisnis. Sejak muncul istilah startup, ribuan perusahaan baru dirintis tiap tahunnya, namun marilah kita berpikir realistis, “Tidak semua dari mereka berhasil.”

Kenyataannya, situs failory.com mengungkapkan bagaimana 137.000 bisnis baru lahir tiap harinya, namun 90% dari mereka gagal. Dengan kata lain, hanya 13.700 yang berhasil.

Angka tersebut terlihat cukup besar, bukan? Namun, jika dihitung secara matematika, Anda hanya memiliki kemungkinan 10% untuk berhasil ketika membuat sebuah bisnis baru. Mengingat jumlah populasi orang di Indonesia yang menderita penyakit hipertensi adalah sebesar 25%, Anda akan lebih mungkin menderita penyakit darah tinggi daripada berhasil dalam bisnis Anda. 

Jika Anda tidak ingin gagal, ada baiknya Anda mempelajari terlebih dahulu hal-hal apa yang biasanya menyebabkan kegagalan pada bisnis baru dan bagaimana cara menghindarinya dengan tepat. 

  1. Mengatur Keuangan

Ketika sebuah bisnis bangkrut, kemungkinan besar hal tersebut terjadi karena pengeluaran tidak lagi bisa ditanggung oleh perusahaan, baik pengeluaran untuk biaya bahan, operasional hingga sumber daya.

Jika dipikirkan, alasannya cukup sederhana. Ketika pengeluaran lebih besar daripada pemasukan, berarti ada sesuatu yang salah dengan aliran kas perusahaan. Cobalah untuk memangkas biaya dengan membuat tiap tahap operasional lebih singkat dan efektif. 

  • Siapkan Rencana Bisnis Paling Sempurna

Baiklah sempurna akan terdengar terlalu berlebihan, namun pastikan bahwa Anda telah menyiapkan rencana bisnis Anda secara matang. Mulai dari visi misi, latar belakang bisnis hingga target perusahaan, pastikan bahwa Anda telah melakukan riset secara matang serta berdiskusi dengan orang-orang yang lebih ahli mengenai rencana bisnis Anda. 

Jangan sampai Anda berpikir bahwa rencana bisnis hanyalah dokumentasi semata, melainkan panduan yang akan Anda gunakan untuk menjalankan bisnis Anda. 

  • Jalankan Rencana Bisnis Anda

Anda mempunyai rencana bisnis, namun tidak ada gunanya jika Anda tidak menjalankannya. Dalah hal ini, terapkan hal-hal yang tercantum dalam rencana bisnis Anda pada perusahaan Anda.

Sebagai contoh, pada bagian perencanaan Anda akan memiliki visi, misi dan target perusahaan. Jangan sampai hal ini hanya Anda buat untuk ditunjukkan kepada investor, Anda bisa menjadikannya dasar untuk menentukan budaya perusahaan, struktur perusahaan, serta prosedur yang digunakan dalam tiap tahap operasional. 

  • Bersikaplah Realistis

Ya, Anda mungkin memiliki ide yang luar biasa. Jika dieksekusi secara tepat, Anda percaya produk atau layanan yang Anda berikan bisa membawa perubahaan besar bagi dunia. Namun, bagaimana kenyataannya?

Dalam berbisnis, Anda harus bersikap realistis. Gunakan data-data terbaru untuk mendukung tiap keputusan Anda, lakukan penilaian secara objektif dan jangan menaruh harapan yang berlebihan terhadap jumlah pemasukan perusahaan Anda. 

  • Sumber Daya Manusia

Aliran kas memang biasanya menjadi kesalahan utama yang dialami oleh bisnis baru, namun sumber daya manusia yang kurang tepat juga bisa menghambat kemajuan perusahaan. Hal ini akan sangat terlihat terutama jika personel yang bersangkutan memegang jabatan yang cukup penting, misalnya supervisor, manajer atau bahkan presiden direksi. 

Oleh karena itu, pastikan Anda memilih “Top-Talent” untuk orang-orang yang akan memegang jabatan penting pada perusahaan Anda. Beberapa ciri utama dari orang-orang berbakat ini adalah sebagai berikut :

  1. Optimasi Sumber Daya. Seorang top-talentbiasanya bisa memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara optimal, baik itu budge thingga keahlian dari tiap anggota timnya. Mereka akan tau strategi terbaik untuk menghadapi tiap masalah yang ada dan orang yang tepat untuk menangani tiap masalah tersebut.
  2. Daya Tahan. Jika Anda membuka bisnis Anda sekarang, ada dua kemungkinan, yaitu entah Anda adalah milenial atau Anda akan merekrut tenaga milenial. Kebanyakan milenial adalah mereka yang baru lulus dari sekolah dan belum memiliki pengalaman kerja. Kuliah berbeda dengan pekerjaan. 

Nilai sempurna pada rapor tidak menjamin performa kerja yang baik dan salah satunya adalah daya tahan. Jika Anda ingin sukses dengan tenaga kerja yang minimum, pastikan bahwa mereka memiliki daya tahan yang baik untuk bekerja di tengah ketidakpastian dan keterbatasan sumber daya.

  • Kepercayaan Diri

Kualitas ini wajib dimiliki oleh pemimpin tim Anda. Jika mereka tidak percaya dengan keputusan yang mereka ambil, bagaimana anggota tim mereka bisa percaya pada tiap keputusan yang mereka buat, bukan?

Kepercayaan diri berbeda dengan sombong, namun dengan memiliki karyawan yang percaya pada kemampuan mereka, orang-orang yang mereka pilih, serta keputusan yang mereka ambil, tentu saja akan memberikan dampak positif bagi kinerja tiap tim secara umum. 

  • Keinginan Berkembang

Tidak ada seseorang yang lahir sempurna. Mereka yang disebut top-talent tidak semata-mata langsung bisa menyelesaikan masalah yang ada di perusahaan Anda. 

Mereka harus belajar, namun setidaknya mereka memang mau belajar dan menerima masukan konstruktif. Lebih baik lagi jika mereka sendiri yang mencari masukan dari senior-senior yang telah bekerja di perusahaan Anda terlebih dahulu.

Seorang top-talent adalah pembelajar. Mereka seharusnya tidak langsung tau mengenai segala hal, melainkan mau mengakui hal yang tidak mereka ketahui dan mencari jawaban dari sumber yang tepat. 

  • Versatil

Masalah utama dari sebuah bisnis baru, terutama startup adalah banyaknya ketidakpastian. Sebagai karyawan, seseorang mungkin ditempatkan di bidang HRD, namun ia juga harus mengurus masalah keuangan perusahaan, pengadaan barang hingga melayani komplain pelanggan. 

Di sisi lain, tidak ada prosedur tetap yang dijalankan perusahaan. Perubahan seringkali dilakukan ketika kondisi tidak lagi dianggap optimal atau kurang efektif. Orang-orang yang Anda pilih harus mampu untuk menghadapi perubahan-perubahan tersebut tanpa adanya penurunan performa yang signifikan. 

Nah, itu dia beberapa cara efektif yang dapat Anda terapkan untuk menghindari perusahaan Anda jatuh bangkrut. Tidak mudah memang, namun saat-saat tersulit mungkin akan Anda hadapi 1 hingga 4 tahun perusahaan berjalan. 

Ketika bisnis sudah mulai stabil, Anda bisa lebih tenang dan berfokus pada pengembangan perusahaan. Teruslah bergerak dan berinovasi, maka dijamin perusahaan Anda akan bertahan untuk jangka waktu panjang.