Jan 30, 2020 | Inovasi
Pentingnya Kreativitas dalam Berinovasi
Baik Anda merupakan pengusaha kecil, menengah hingga karyawan kantor biasa, inovasi adalah salah satu kemampuan yang harus Anda miliki. Bagaimana tidak, persaingan semakin ketat, baik antar perusahaan dengan audiens yang sejenis maupun pasar tenaga kerja.
Sebuah perusahaan yang memiliki tenaga kerja kreatif dan mampu berinovasi akan lebih mudah untuk masuk ke dalam pasar, menemukan kesempatan yang lebih besar dan mengembangkan produk yang lebih baik dari kompetitor.
Inovasi bukanlah hal yang mudah. Perlu dilakukan berbagai trial and erroruntuk melihat solusi terbaik yang memang sesuai dengan masalah yang ada.
Mengenai Kreativitas
Beberapa tokoh memiliki definisinya sendiri mengenai kreativitas. Contohnya, Maria Popova, penulis dan sastrawan asal Amerika mendefinisikan kreativitas sebagai kombinasi dari kemampuan untuk menjangkau lebih dalam sumber daya yang tersedia, mulai dari pengetahuan, informasi, inspirasi dan hal-hal lainnya, lalu mengombinasikannya menjadi hal baru yang luar biasa.
Sementara itu, Rollo May dalam bukunya “The Courage to Create” mengungkapkan bahwa kreativitas merupakan sebuah proses untuk mewujudkan sesuatu yang baru, yang mana dibutuhkan komitmen dan semangat tinggi untuk mewujudkannya.
Secara umum, kreativitas bisa diartikan sebagai suatu langkah untuk mengubah ide, imajinasi maupun mimpi menjadi suatu kenyataan. Sebagai seorang kreatif, seseorang harusnya mampu menghubungkan fakta-fakta yang awalnya tidak terlihat berkaitan, lalu menemukan ide baru dari data-data tersebut.
Kreativitas, Bakat atau Pembelajaran?
Ketika berbicara tentang kreativitas, banyak orang berpikir bahwa hal tersebut adalah bakat. Mengejutkannya, sebuat penelitian yang dilakukan oleh George Land menungkapkan bahwa 98 persen dari 1600 anak berusia lima tahun dinyatakan sebagai seorang jenius kreatif.
Ketika tes tersebut dilakukan lagi ketika mereka berusia 15 tahun, hanya 30 persen anak adalah jenius kreatif. Angka ini terus menurun seiring dengan umur seseorang yang semakin meningkat.
Apa yang dimaksud dengan jenius kreatif? Berdasarkan penelitian tersebut, jenius kreatif disetarakan dengan tokoh-tokoh terkenal seperti Picasso, Einstein hingga Mozart. Lalu, kenapa anak-anak yang luar biasa ini justru kehilangan potensinya ketika mereka semakin tua?
Jika dipikirkan lagi, sebenarnya hal ini tidak terlalu mengejutkan, bukan? Ketika masih kecil, guru dan orang tua Anda akan mendorong Anda untuk memiliki mimpi setinggi bintang-bintang dan terus mengejarnya, bahkan meskipun terlihat mustahil untuk mencapainya. Seiring umur Anda semakin tua, mereka mulai meminta Anda untuk bersikap lebih realistis.
“Ayolah tidak mungkin Anda bisa menjadi penyanyi, hanya beberapa orang saja yang bisa terkenal.”
Dalam contoh lainnya, mimpi Anda sebagai dokter mulai pupus seiring dengan fakta bahwa dibutuhkan biaya yang sangat tinggi untuk menempuh sekolah kedokteran.
Di umur 20-an, Anda mulai berpikir semakin realistis. Hidup tidak lagi hanya tentang mimpi, namun tentang bagaimana memperoleh uang yang cukup untuk membayar kebutuhan sehari-hari Anda dan biaya lainnya.
Namun, sekarang tiba-tiba Anda dituntut untuk menjadi kreatif setelah diminta untuk bersikap realistis seumur hidup Anda. Konyol memang, namun pertanyaan utamanya adalah bagaimana membangun sifat kreatif yang telah lama hilang tersebut, bukan?
Pertama, mindset. Bayangkan ketika Anda masih kecil, bagaimana tiap hal adalah sesuatu yang keren dan membuat penasaran.
“Mengapa pesawat bisa terbang? Apakah semut bisa berbicara? Bagaimana aku lahir ke dunia?”
Pertanyaan-pertanyaan sederhana seperti itulah yang bisa menjadi pintu menuju kreativitas.
Don’t be ignorance, because creativity was borned from curiosity.
Kedua, temukan lingkungan terbaik bagi Anda. Beberapa orang mendapat inspirasi ketika sedang mandi. Sebut saja Agatha Christie yang biasanya menemukan plot unik ketika sedang berendam di bathup sambil mengunyah sebuah apel. Selain itu, beberapa orang lain mungkin mendapat ide ketika sedang berjalan-jalan sendirian atau sebelum tidur.
Penelitian mengungkapkan bahwa kreativitas biasanya lahir ketika Anda sedang sendirian, tidak terganggu oleh bisingnya pembicaraan orang, sehingga Anda bisa menjangkau berbagai ingatan dalam diri Anda dan menciptakan ide luar biasa dari hal-hal tersebut.
Nah mengejutkannya, sikap tidak kreatif justru malah dipelajari oleh seseorang ketika mereka semakin dewasa. Mereka bertemu banyak orang yang lebih dewasa, komunitas dan masyarakat yang telah memiliki budaya dan pemikiran serupa. Hal tersebut justru mengubah cara pandang mereka yang awalnya unik menjadi general.
Mengapa Kreativitas Penting dalam Inovasi?
Kreativitas dan inovasi adalah dua hal yang berbeda. Namun, inovasi tidak akan lahir tanpa adanya kreativitas. Sebuah inovasi perlu dibuat ketika metode atau cara kerja awal yang digunakan tidak menyelesaikan masalah atau mencapai target yang diberikan.
Lalu, bagaimana inovasi bisa lahir?
Tentu saja, dari adanya sebuah kreativitas. Ketika seseorang mulai berpikir “out of the box”, mencetuskan ide tidak biasa yang lahir dari informasi-informasi yang memang telah ada sebelumya, meskipun informasi tersebut tidak saling berhubungan satu sama lain, maka lahirlah inovasi.
Sebuah inovasi yang lahir dari kreativitas akan otentik, unik, dan memberikan sudut pandang yang berbeda dari ide-ide yang telah ada sebelumnya.
Sementara itu, proses inovasi juga bisa digambarkan sebagai gabungan dari pemikiran-pemikiran kreativitas. Proses inovasi diawali dengan lahirnya ide, melihat sebuah kesempatan, serta evaluasi, pengembangan hingga komersialisasi dari ide tersebut. Seluruh tahap yang kompleks tersebut membutuhkan kreativitas.
Bagaimana, sekarang Anda sudah paham bukan mengapa kreativitas sangat penting dalam inovasi dan mengapa inovasi sangat penting dalam kehidupan karir Anda?
Jika Anda ingin bisa berinovasi, maka Anda perlu mengembangkan jiwa kreatif Anda. Tenang saja, kreativitas bisa dipelajari dengan waktu dan dedikasi yang cukup!
Jan 30, 2020 | Inovasi
Ini Dia 3 Jenis Inovasi yang Sangat Penting Untuk Bisnis Anda
Setiap bisnis harus melakukan inovasi jika tidak ingin tertinggal oleh kompetitor lainnya. Pertanyaannya, inovasi apa yang harus Anda lakukan dan apakah Anda sudah mengetahui resiko maupun keuntungan dari tiap inovasi tersebut? Berikut penjelasan lengkapnya.
Apa itu Inovasi
Tiap ahli memiliki definisi sendiri mengenai inovasi. Contohnya, Peter Drucker, penulis dan konsultan manajemen asal Austria mengungkapkan bahwa inovasi merupakan alat dari entrepreneurship, yang mana memberikan kapasitas tambahan kepada sumber daya tersedia untuk menciptakan nilai-nilai yang lebih baik.
Sementara itu, Scott Berkun, penulis buku-buku terkenal mengenai inovasi dan public speaking mengungkapkan bahwa inovasi seharusnya merupakan sesuatu yang membawa perubahan positif yang berarti bagi masyarakat.
Jika disimpulkan, ada tiga pilar yang membangun inovasi, yaitu :
- Benar-Benar Baru
Terdapat perbedaan mencolok antara inovasi dan optimisasi. Jika hal tersebut benar-benar baru, maka hal tersebut adalah inovasi, sementara apabila produk hanya merupakan pengembangan dari produk-produk lain yang telah ada, maka disebut optimisasi.
- Apakah Inovasi Anda Menyelesaikan Masalah?
Beberapa inovasi lahir dari pemikiran “out-of-the-box”. Oleh karena itu, inovasi sering dikaitkan dengan kreativitas. Namun, kreativitas tidak selalu berarti inovasi. Lalu, bagaimana cara mengetahuinya?
Jawaban singkatnya, sebuah inovasi harus bisa menyelesaikan masalah yang ada. Jika tidak, maka bisa saja kreativitas Anda hanyalah sebuah seni. Tidak ada masalah dengan seni, namun ketika kita berbicara tentang industri, inovasi yang Anda buat seharusnya memberi manfaat bagi banyak orang agar ada yang mau membelinya.
- Apakah Menghasilkan Nilai?
Terdapat perbedaan mencolok antara sebuah inovasi dan invensi. Invensi mungkin baru dan bisa menyelesaikan masalah, namun belum ada nilai yang diciptakan. Ketika sudah terdapat nilai, maka hal tersebut baru disebut sebagai inovasi.
3 Jenis Tipe Inovasi
Pembagian inovasi jenis ini berdasarkan pada tahap-tahap dimana inovasi tersebut dilakukan.
- Inovasi Produk
Inovasi produk dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, bahkan sebelum mereka tau apa yang mereka butuhkan. Terdapat tiga jenis kemungkinan. Pertama, sebuah produk yang benar-benar baru dan belum ada di pasaran (contohnya, uang elektronik Bitcoin).
Kedua, penambahan fitur dari produk yang telah ada. Sebagai contohnya, fitur smartphone, kamera atau teknologi lainnya biasanya akan selalu ditambahkan seiring waktu untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
Sementara itu, terdapat juga inovasi dari segi peningkatan kualitas fitur. Misalnya, resolusi layar yang awalnya hanya 360p berkembang menjadi 720p (HD) hingga 4320p (FUHD).
Dalam hal ini, inovasi proses biasanya dilakukan untuk membuat pekerjaan lebih efektif dan meminimalisir kerja manual, serta kemungkinan kesalahan oleh manusia.
Sebagai contohnya, proses manufaktur mobil awalnya menggunakan tenaga manusia namun seiring perkembangan teknologi, sudah digunakan prinsip otomisasi dengan menggunakan mesin.
Sementara itu, inovasi proses juga bisa digunakan untuk membuat produk yang lebih unik dan beresonansi secara langsung dengan tiap pelanggan Anda. Sebagai contohnya, perusahaan perangkat keras Dell mengizinkan para pelanggan untuk mengkostumisasi komputer mereka pada tahap pemesanan.
Berbeda dengan kedua inovasi sebelumnya, inovasi bisnis model sifatnya lebih mendasar dan bisa mempengaruhi banyak hal, mulai dari produk itu sendiri, channel marketing hingga harga barang yang dipasarkan.
Pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti bagaimana cara menjangkau pelanggan secara lebih efektif, bagaimana cara membuat produk Anda lebih mudah digunakan, serta masalah apa yang dihadapi klien ketika pengantaran barang dilakukan bisa menjadi faktor-faktor penting yang mempengaruhi inovasi model bisnis.
Sebagai contohnya, perusahaan e-commerce raksasa Amazon menerapkan inovasi model bisnis berupa pemesanan secara online bukannya konvensional dengan datang langsung ke toko atau menggunakan telepon.
3 Jenis Inovasi Berdasarkan Matriks
Sementara itu, terdapat empat jenis inovasi berdasarkan matriks jenis teknologi yang digunakan serta pasar dari inovasi tersebut.
- Inovasi Tambahan
Jenis inovasi ini biasanya berkepanjangan pada produk atau layanan yang memang telah ada sebelumnya. Sebagai contohnya, smartphone yang ukurannya lebih tipis semakin diminati masyarakat.
Secara umum, inovasi tambahan relatif mudah untuk dipasarkan karena telah ada target pasar yang jelas, sehingga Anda tidak perlu mencari pelanggan baru lagi.
Permasalahan utamanya adalah karena inovasi tambahan biasanya hanya sedikit lebih baik dari produk yang telah ada sebelumnya, ada kemungkinan konsumen merasa tidak perlu membeli produk yang sedikit lebih baik namun dengan harga yang jauh lebih mahal.
Istilah ini pertama kali dicetuskan oleh Christensen dalam bukunya yang berjudul “The Innovator’s Dilemma”.
Berbeda dengan jenis inovasi sebelumnya, inovasi disruptif berusaha untuk mendobrak pasar yang lama dan menemukan pasar baru dengan cara yang tak terduga.
Contoh terbaru, Netflix merupakan salah satu bentuk inovasi disruptif yang mengubah industri perfilman. Awalnya, masyarakat terbiasa menggunakan sistem penyewaan DVD. Tidak ada yang menduga model bisnis layanan berlangganan Netflix akan menjadi tren terbaru bagi dunia perfilman.
Mengenai inovasi disruptif, banyak pengusaha yang ragu untuk melakukannya. Alasan paling kuatnya adalah karena belum adanya pasar yang jelas, sehingga kemungkinan gagal juga akan lebih besar. Namun jika berhasil, keuntungan yang akan Anda dapatkan akan berlipat ganda.
Secara prinsip, inovasi radikal tidak berbeda jauh dengan inovasi disruptif. Perbedaannya, inovasi radikal benar-benar berbeda dari produk yang masyarakat gunakan selama ini.
Salah satu contohnya adalah penemuan internet yang benar-benar mengubah keseluruhan hidup masyarakat di dunia.
Biasanya, inovasi jenis ini membutuhkan waktu yang lama untuk diterima masyarakat, namun ketika berhasil, maka akan menciptakan era baru yang akan mempengaruhi sektor-sektor kehidupan lain di dunia.
Bagaimana, apakah sekarang Anda sudah lebih paham mengenai jenis-jenis inovasi dan cara menerapkannya dalam bisnis Anda?
Jan 30, 2020 | Marketing
Simak, Ini Pentingnya Negosiasi dalam Berkomunikasi!
Anda pasti pernah mendengar istilah negosiasi. Dalam kehidupan karier maupun pribadi, menguasai kemampuan negosiasi adalah hal yang sangat penting.
Banyak tokoh-tokoh sukses yang berhasil mendirikan perusahaan ternama atau bahkan mengubah dunia dengan menggunakan kemampuan negosiasi. Lihat saja Nelson Mandela, Perdana Menteri Inggris Tony Blair hingga Presiden AS Barack Obama.
Ingin menguasai kemampuan negosiasi seperti tokoh-tokoh di atas? Simak penjelasan lengkap di bawah ini!
Apa itu Negosiasi?
Dalam negosiasi, terdapat dua atau lebih pihak yang mengadakan diskusi untuk mencapai suatu persetujuan bersama.
Biasanya, negosiasi melibatkan sikap kompromi, yang mana pihak yang satu harus menurunkan standar atau penilaiannya demi memenuhi tuntutan dari pihak yang lain.
Negosiasi bisa terjadi antara berbagai macam pihak, baik antar pembeli dan penjual, pemberi kerja dan pencari kerja hingga antar pemerintah dari tiap negara.
Pengertian Komunikasi
Sementara itu, komunikasi merupakan pengiriman pesan atau informasi dari pemberi pesan kepada penerima pesan.
Secara umum, terdapat empat jenis komunikasi, yaitu verbal, non-verbal, tertulis dan visual.
Verbal melibatkan komunikasi yang dilakukan secara lisan baik secara langsung (face-to-face) maupun tak langsung (radio atau televisi)
Non-verbal adalah komunikasi yang melibatkan gestur berupa gerakan tangan, cara seseorang berdiri dan lain sebagainya.
Sementara itu, dua komunikasi terakhir ini mungkin yang paling berkembang pesat dalam beberapa tahun belakangan.
Komunikasi tertulis dulu hanya melibatkan komunikasi melalui surat kabar atau buku. Seiring perkembangan internet, komunikasi tertulis selalu digunakan tiap harinya, baik melalui media sosial maupun email.
Bentuk komunikasi lain yang jauh lebih kuat adalah visual. Baik melalui media sosial maupun presentasi, komunikasi berupa video, gambar maupum grafik sangatlah berguna dan mudah untuk dipahami.
Mengapa Negosiasi Penting?
Ketika mendengar kata negosiasi, kebanyakan orang mungkin akan membayangkan bisnis. Namun, negosiasi terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.
Terdapat beberapa keuntungan yang bisa Anda peroleh ketika menguasai kemampuan negosiasi.
- Membangun hubungan yang baik
Seperti yang banyak orang bilang, setiap manusia memang unik dan berbeda. Masalahnya, perbedaan ini seringkali berujung pada perselisihan.
Padahal, tidak harus begitu, bukan? Setiap orang memang berbeda, namun tidak ada hal yang salah dengan hal tersebut. Dengan memiliki kemampuan bernegosiasi, maka Anda bisa menjaga hubungan baik meski memiliki perbedaan dengan teman, rekan, atau bahkan orang lain yang baru Anda kenal.
- Menemukan solusi jangka panjang
Bayangkan Anda harus menghadapi perselisihan akibat perbedaan pendapat baik di lingkungan sehari-hari maupun lingkungan kerja. Terkadang di situasi tersebut, Anda mau tidak mau mengambil solusi jangka pendek yang disetujui oleh suara mayoritas.
Dengan kemampuan bernegosiasi yang baik, Anda akan bisa menemukan solusi jangka panjang yang memberikan manfaat maksimum bagi Anda namun juga sesuai dengan pemikiran orang-orang yang lain.
Ketika terjadi konflik, dimanapun Anda berada, pekerjaan dan produktivitas Anda akan sangat menurun. Dengan mengandalkan kemampuan bernegosiasi, Anda bisa berkompromi dan menghindari konflik dengan teman, rekan kerja, bawahan hingga atasan Anda.
Cara Meningkatkan Kemampuan Negosiasi
- Persiapan
Tidak semua orang dianugerahi kemampuan negosiasi dari sejak lahir. Oleh karena itu, persiapan secara menyeluruh bisa jadi salah satu langkah utama untuk melakukan negosiasi yang membuahkan hasil baik.
Sebelum negosiasi dimulai, persiapkan hal-hal apa saja yang akan Anda tawarkan ketika negosiasi. Sementara itu, Anda juga bisa berlatih role-playing dengan teman atau keluarga Anda. Dengan begitu, Anda bisa memperkirakan respon dari lawan bicara Anda dan apa yang akan Anda katakan selanjutnya.
Berlatih dan membaca buku saja tidak cukup untuk membuat Anda mahir dalam bernegosiasi. Jika Anda ingin menguasai negosiasi dalam waktu singkat, maka Anda harus belajar dari ahlinya.
Seseorang yang jago bernegosiasi seharusnya akan membantu Anda menentukan tujuan dari negosiasi Anda, memberi saran konsisten yang sesuai dengan gaya bernegosiasi mereka, serta menerapkan pendekatan-pendekatan negosiasi yang baru dan berbeda.
- Mengetahui Kesalahan-Kesalahan dalam Bernegosiasi
Salah satu tips utama untuk sukses bernegosiasi adalah dengan mengetahui kesalahan-kesalahan apa yang seharusnya Anda hindari. Beberapa diantaranya adalah sikap kurang percaya diri atau justru terlalu percaya diri. Posisikan diri Anda sewajarnya dan buatlah lawan bicara merasa nyaman, sehingga solusi terbaik pun dapat tercapai.
Sementara itu, hindari sikap tidak berempati dan egois. Cobalah memposisikan diri Anda pada pihak lawan bicara, cari apa yang mereka mau, batasan-batasan yang tidak bisa mereka toleransi dan sebagainya. Bagaimanapun, pahamilah lawan bicara Anda sebaik mungkin agar negosiasi bisa berjalan lancar.
Pepatah mengatakan, “Orang bodoh belajar dari pengalaman, sementara orang cerdas belajar dari sejarah.” Memang, banyak yang mengatakan bahwa kegagalan bisa menjadi pelajaran. Namun, akan lebih baik jika Anda belajar dari kesalahan orang lain, bukan?
Baik melalui artikel, esai atau buku, Anda bisa menghindari kesalahan-kesalahan fatal yang pernah dilakukan orang-orang ketika bernegosiasi dan bagaimana mereka bisa mencapai kesuksesan pada akhirnya.
Sebagai contohnya, dalam “DealBook”, Davidoff mengungkapkan bagaimana negosiasi tergesa-gesa yang dilakukan oleh pemerintah Amerika untuk menyelamatkan perusahaan mobil Chrysler justru mengakibatkan dampak buruk berkepanjangan.
- Belajar Mengendalikan Emosi
Negosiasi adalah tindakan profesional. Jangan sampai Anda terjebak dalam emosi semata dan justru gagal untuk mendapatkan solusi terbaik. Oleh karena itu, cobalah untuk melihat situasi secara rasional tanpa melibatkan emosi pribadi, sehingga keputusan yang Anda ambil benar-benar masuk akal.
Komunikasi bukanlah hal yang mudah. Baik itu dalam kehidupan sehari-hari maupun profesional. Banyak yang tidak bisa berkomunikasi dengan baik dan mengalami kegagalan karier maupun hubungan pribadinya. Negosiasi adalah salah satu teknik komunikasi yang jauh lebih sulit lagi. Perlu pengetahuan dan pengalaman bertahun-tahun untuk bisa menguasainya secara sempurna.
Namun ketika Anda berhasil menguasai teknik ini, maka akan sangat mudah untuk mencapai tujuan-tujuan Anda.
Jan 30, 2020 | Marketing
Bagaimana Membuat Media Sosial Menjadi Lebih Menarik?
Setiap bisnis memiliki media sosial. Dengan persaingan yang semakin ketat, Anda harus tau bagaimana cara membuat media sosial yang menarik bagi audiens lama maupun baru. Berikut tips dan trik lengkapnya!
Pengertian Media Sosial
Media sosial merupakan bentuk komunikasi elektronik, yang mana tiap pengguna bisa menciptakan komunitas online untuk berbagi informasi, ide, pesan pribadi, serta konten-konten lainnya. Banyak orang mengasosiasikan penggunaan media sosial melalui smartphone atau tablet, padahal media sosial pertama kali digunakan melalui komputer.
Jenis-Jenis Media Sosial
Jika melihat secara kronologis, platform media sosial pertama yang berhasil menggaet jutaan pengguna aktif tiap bulannya adalah MySpace. Platform jejaring sosial ini diluncurkan pada tahun 2003 dan menjadi situs jejaring sosial paling populer di Amerika pada Juni 2006.
Sayangnya, kejayaan MySpace hanya berlangsung dalam waktu singkat setelah peluncuran Facebook pada awal tahun 2008. Lalu, media sosial apa saja yang masih digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia pada umumnya?
Secara umum, terdapat 5 jenis media sosial berdasarkan fungsi atau jenis kontennya.
- Jejaring Sosial
Jenis media sosial yang satu ini mungkin yang paling umum digunakan. Tujuan utama dari media sosial ini adalah untuk membangun koneksi dengan berbagai pengguna dari seluruh dunia.
Bukan hanya koneksi, media sosial ini juga memungkinkan Anda untuk berbagi berbagai macam konten mulai dari foto hingga video meskipun tidak memberikan fasilitas mumpuni untuk melakukan pengeditan terhadap konten Anda.
Sebagai contohnya, Facebook, Twitter dan LinkedIn termasuk dalam kategori ini. Meskipun ketiga platform ini tergolong jejaring sosial, namun target audiens mereka sangat berbeda, sehingga kompetisi pun berjalan dengan lebih sehat.
Sebagai contoh, Facebook biasanya berfokus pada sharingfoto dan video dengan jumlah karakter maksimal 63.206 tiap post.
Sementara itu, Twitter juga memiliki fitur yang serupa, namun tiap post hanya dibatasi hingga 280 karakter. Hal ini karena Twitter biasanya digunakan oleh audiens dengan kesibukan yang lebih padat dan waktu luang yang lebih singkat, sehingga konten dibuat sependek mungkin.
Bagaimana dengan LinkedIn? Lagi-lagi, meski menawarkan fitur serupa, audiens LinkedIn sangat jauh berbeda dari dua platform sebelumnya.
Sejak awal, LinkedIn ditargetkan untuk menyaring audiens yang ingin membangun koneksi profesional dan membagikan konten membangun mengenai pekerjaan, pengembangan diri, hingga mencari kandidat bagi perusahaannya.
Meskipun platform jejaring sosial memungkinkan Anda untuk berbagi foto dan video, visual bukanlah nilai utama dari platform-platform tersebut.
Jika Anda memang ingin berfokus pada kreativitas Anda untuk menciptakan konten dengan visual yang menarik, maka Anda bisa memanfaatkan media lain seperti Instagram dan Pinterest (untuk berbagi gambar), serta Youtube (untuk berbagi video).
Selain gambar, konten tulisan memiliki kekuatan dan audiensnya sendiri. Salah satu contoh media sosial yang mulai terkenal di tahun 2017 adalah Medium. Media ini biasanya dimanfaatkan oleh blogger-blogger dari seluruh dunia untuk membuat konten menarik dan menjangkau lebih banyak audiens baru.
Media sosial yang satu ini biasa lebih dikenal sebagai forum, tempat berkumpulnya orang-orang yang ingin tau mengenai berita atau informasi tertentu dan mereka yang akan menjawab pertanyaan tersebut.
Terdapat dua media besar yang terkenal secara internasional, yaitu Reddit dan Quora. Sayangnya, media Reddit diblokir di Indonesia, namun masih ada Quora yang kurang lebih menawarkan fitur serupa.
Belakangan ini, telah berkembang jejaring review yang berfokus pada bidang-bidang spesifik. Sebut saja Glassdoor, sebuah media yang mengumpulkan penilaian tenaga kerja di berbagai perusahaan atau Zomato, sebuah situs review khusus untuk kuliner dan makanan.
Sepertinya, jenis media sosial ini memang sedang berkembang sangat pesat mengingat semakin banyak fokus review yang dibahas mulai dari film, tempat wisata, smartphone dan banyak lagi.
Bagaimana Membuat Media Sosial Lebih Menarik?
Kembali ke pertanyaan awal, bagaimana membuat media sosial yang lebih menarik? Tiap media sosial memiliki ciri khasnya masing-masing. Jika ingin membuat media sosial yang menarik, maka Anda harus membuat konten unik yang sesuai dengan tiap media tersebut.
- Tipe Konten Tiap Media
- Facebook
Tentu saja, Anda bebas untuk membagikan konten apapun yang Anda mau. Namun, cobalah untuk menyertakan beberapa jenis konten video mengingat video cenderung memberikan engagement yang jauh lebih tinggi dibanging post gambar atau link.
Selain format post, jenis konten juga menjadi faktor penentu untuk membuat media sosial Facebook Anda lebih menarik. Jenis konten terbaik adalah yang memberikan informasi atau hiburan bagi para audiens.
Selain Facebook, Instagram adalah media sosial lain yang sama terkenalnya. Namun, perlu Anda perhatikan bahwa kedua media ini sangatlah berbeda, sehingga Anda tidak bisa hanya menggunakan sistem mirroring (satu jenis konten untuk berbagai media sosial).
Untuk Instagram, hal yang paling utama adalah menggunakan gambar berkualitas tinggi, baik secara resolusi maupun isi. Gambar yang diambil dari sudut pandang menarik saja tidak cukup, jika resolusi yang digunakan rendah.
Sementara itu, quotes juga bisa menjadi jenis konten menarik di Instagram, terutama jika quotes tersebut relatable dengan audiens Anda, unik dan otentik.
Untuk jenis media sosial satu ini, cobalah manfaatkan konten GIF. Twitter adalah media sosial pertama yang membuat format GIF menjadi populer di kalangan masyarakat. Jika Anda tidak ahli di bidang editing video, cobalah gunakan aplikasi sederhana Canva atau Ezgif.
Siapa bilang membuat konten hanya tentang kreativitas. Kenyataannya, Anda juga dituntut untuk memiliki kemampuan perencanaan dan manajerial yang baik. Buatlah perencanaan konten harian, bulanan, dan tahunan. Sementara itu, pastikan juga Anda melakukan analisis performa tiap konten yang Anda buat untuk menentukan rencana konten kedepannya.
Ketika Anda mengatur media sosial, pasti ada kalanya Anda kehabisan ide dan bingung mengenai konten yang harus Anda buat berikutnya. Akibatnya, konten-konten berikutnya akan terasa flatdan membosankan.
Membuat kreativitas dari nol memang menyulitkan karena itu cobalah menerapkan prinsip ATM, Amati-Tiru-Modifikasi. Bukan berarti Anda menyalin konten secara sama persis lho ya. Carilah inspirasi dari konten-konten viral, lalu cobalah modifikasi menjadi konten yang berbeda dan unik.
Itu dia tips-tips untuk membuat media sosial yang menarik dan bisa menarik banyak pengunjung. Bagaimana, sudah siap menjadikan media sosial Anda semakin hebat?
Jan 30, 2020 | Marketing
Mengejutkan, Ini Pengaruh Influencer Terhadap Brand Anda!
Belakangan ini, Anda mungkin tidak asing lagi dengan istilah influencer. Misalnya di Instagram, Anda mungkin pernah mendengar nama Jovi Adhiguna atau Hanggini Purinda Retto. Jovi adalah influencer yang memfokuskan diri di bidang mode, sementara Hanggini terkenal sebagai beauty influencer.
Mengejutkannya, influencer bisa berasal dari siapa saja, bahkan orang terdekat Anda sekalipun. Tidak harus jadi artis atau aktor terkenal untuk bisa menjadi seorang influencer. Asalkan seseorang memiliki pesona, karakter hingga selera di bidang spesifik yang membuat masyarakat mengagumi mereka, influencer pun akan lahir.
Nah, dari segi bisnis, banyak sekali pengusaha yang sedang memanfaatkan kekuatan influencer untuk mengembangkan brand mereka. Bagaimana cara mereka melakukannya? Simak penjelasan lengkapnya!
Apa itu Influencer?
Pertama-tama, mari kita mengenal lebih dalam mengenai influencer. Apa atau siapa itu influencer? Mengutip dari kamus online Cambridge, influencer berarti seseorang yang mampu untuk mempengaruhi atau mengubah perilaku dari seseorang.
Sementara secara profesional, influencer diartikan sebagai seseorang yang dibayar oleh perusahaan untuk menunjukkan suatu produk maupun layanan tertentu di media sosial mereka, sehingga orang lain tergerak untuk membeli produk atau layanan tersebut.
Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa influencer adalah seseorang yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi orang lain, mengubah cara pandang mereka, mempengaruhi selera mereka hingga mendorong mereka untuk melakukan sesuatu.
Ketika Anda memilih influencer yang tepat, jangan terkejut seberapa besar pengaruhnya bagi pelanggan dan brand Anda.
Bagaimana Influencer Mempengaruhi Brand Anda
Lalu, mengapa jutaan brand bekerjasama dengan influencer dalam mempromosikan produk-produk mereka? Sebut saja H&M yang bekerjasama dengan fashion blogger Julie Sariñana dan model Ela Velden.
Daripada menjelaskan panjang lebar, mari kita lihat data statistik terbaru dari bigcommerce.com. Menurut hasil survei, 89% marketer mengungkapkan bahwa ROI (Return of Investment) dari influencer marketing sebanding atau lebih baik dari channel marketing lainnya.
Artinya, bekerjasama dengan influencer terbukti membawa nilai positif untuk membangkitkan brand awareness hingga respon langsung dari pelanggan Anda.
Secara teknis, terdapat beberapa metrik yang akan meningkat ketika sebuah brand bekerjasama dengan influencer, yaitu :
- Jangkauan Sosial
Jangkauan mengungkapkan bagaimana konten Anda menjangkau pelanggan-pelanggan baru, yang mana ditandai dengan meningkatnya jumlah follower, subscriber, serta impresi dari konten Anda.
Berbeda dengan jangkauan sosial, engagement berkaitan dengan interaksi atau respon audiens terhadap konten Anda. Beberapa metrik yang berkaitan dengan engagement adalah suka, komentar, dan bagikan.
Salah satu metrik terkuat adalah bagikan. Ketika seseorang membagikan konten Anda, secara tidak langsung mereka merekomendasikan brand Anda kepada orang lain, secara cuma-cuma.
Cara Memilih Influencer yang Tepat
Anda telah mengetahui betapa besarnya efek dari influencer terhadap brand Anda. Pertanyaannya, bagaimana cara menemukan influencer yang tepat?
Bagaimanapun, menyewa influencer untuk mempromosikan brand Anda membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Jangan sampai uang yang Anda keluarkan tidak sebanding dengan keuntungan yang Anda peroleh.
Berikut beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum memilih influencer untuk bekerjasama dengan Anda.
- Follower asli atau palsu?
Mencurigai orang memang tidak baik, namun dalam bisnis, sikap skeptis bisa mencegah Anda jatuh dalam kegagalan. Pastikan bahwa follower yang dimiliki oleh influencer bersangkutan memang otentik bukannya akun abal-abal yang dibeli dari pihak ketiga.
Terdapat beberapa langkah mudah yang bisa Anda lakukan. Salah satunya adalah dengan menghitung nilai engagement. Jika Anda masih belum yakin, lihat juga kualitas dari komentar-komentar tiap post. Jika komentar terlihat spammy dan serupa, maka Anda patut curiga.
- Berapa biaya yang mereka tawarkan?
Simpelnya, influencer dengan follower yang lebih banyak akan menuntut harga yang lebih tinggi, jauh lebih tinggi. Jika dilihat dari skala internasional, model dan pebisnis Kylie Jenner mematok harga US$1,266 juta atau setara dengan 17 miliar rupiah untuk sekali post.
Sarwendah, mantan personel Cherrybelle mematok harga yang lebih rendah, namun masih di rentang puluhan juta rupiah. Tidak masalah jika Anda memang memiliki budget sebesar itu, namun influencer yang menawarkan kerjasama dengan biaya lebih murah juga banyak. Mereka disebut sebagai nano-influencer.
Seperti namanya, influencer dengan tingkat yang lebih rendah ini hanya mengantongi beberapa ribu follower, namun menawarkan biaya endorse yang lebih murah juga, yaitu di angka ratusan ribu rupiah.
- Seberapa mirip kalian?
Bekerjasama dengan influencer berarti menjadikan mereka “wajah” brand Anda. Oleh karena itu, sangat penting memilih orang yang benar-benar memiliki nilai dan tone of voice yang sejalan dengan brand Anda.
Influencer marketing biasanya merupakan strategi jangka panjang. Jika Anda memilih orang yang salah, bisa jadi reputasi brand Anda justru akan hancur.
- Apakah mereka memiliki kemampuan teknis yang mumpuni?
Biasanya, influencer hanya membutuhkan kamera, sedikit kemampuan editing dan daya tarik sosial yang tinggi. Namun, penting juga untuk memperhatikan kemampuan teknis lainnya, diantaranya kemampuan mereka untuk menganalisis performa campaign, lalu mengambil langkah yang tepat untuk membuat konten selanjutnya.
Dalam hal ini, Anda bisa bertanya mengenai proyek-proyek mereka sebelumnya. Kegagalan adalah hal yang tidak bisa dihindari, namun yang penting bagaimana cara para influencer untuk menghadapi kegagalan tersebut. Strategi apa yang mereka gunakan dan bagaimana usaha mereka untuk memperbaiki keadaan.
Belakangan ini, influencer marketing sudah menjadi bagian yang sangat penting dalam setiap bisnis. Wajar saja mengingat teknik ini memiliki potensi yang besar untuk berhasil dan sangat mudah untuk menjangkau audiens-audiens baru. Bagaimana, apakah Anda tertarik bekerjasama dengan influencer untuk mempromosikan brand Anda?
Komentar Terbaru